Teruntuk temanku yang sedang patah hati: bersabarlah, kawan, dulu aku pun pernah merasakannya. Sakit memang, serasa separuh napasmu telah pergi bersama perginya kekasihmu. Dunia terasa berputar begitu lambat, sedangkan rasa sakit di batinmu semakin menjadi. Harimu mendung, makanan manis terasa hambar, ah…, aku bahkan kehabisan diksi untuk bisa menjabarkan bagaimana sakitnya.
Namun, tunggu sebentar. Percayalah ini tak akan berlangsung lama, jika saja kita tahu apa rumusnya. Ya, jatuh cintalah (lagi) selepas kau patah hati. Tak usah gegabah untuk menarik kesimpulan atas kalimatku barusan. Akan kujelaskan. Jatuh cinta itu terlalu sempit jika hanya dimaknai mencintai pasanganmu. Cinta itu luas, kawan, seluas alam yang sedia menampung siapa saja; seluas angkasa yang tak pernah mengeluh untuk dihuni miliyaran—atau bahkan lebih—jumlah galaxy. Jatuh cintalah pada sesuatu yang layak menerima cintamu, bukan untuk dia yang telah pergi meninggalkanmu dalam keadaan sesedih ini.
Mungkin beberapa hal di bawah ini sedikitnya bisa membuatmu berpikir, bahwa cinta yang selama ini kau agungkan, menjadi tak begitu layak untuk kau tangisi. Lihatlah apa yang selama ini tampak samar namun layak untuk kau prioritaskan.
ADVERTISEMENTS
1. Jatuh Cintalah Pada Kekeluargaan Keluargamu
“Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkrama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang kita sungguh bangga padanya?” Begitulah yang Bang Tere Liye tuliskan.
Ya, kita perlu tahu, kawan, bahwa tidak semua orang beruntung masih memiliki keluarga yang utuh, dan tidak pula semua yang memiliki keluarga beruntung jika pada keluarga mereka jauh dari kekeluargaan itu sendiri. Pernah bertengkar dengan adikmu? Lama tak menyapa kakakmu? Atau bahkan sering lupa tak menelfon ayah dan ibu?
Kawan, seringkas apa pun kita bercengkrama dengan mereka, itu sangat berharga dan mereka butuhkan. Bukankah setiap kita selalu membutuhkan asupan emosional dari orang terkasih? Mereka adalah orang tepat yang semestinya mendapatkan hal itu darimu. Bukankah dia yang kau cintai pun tak tahu ke mana kabarnya?
ADVERTISEMENTS
2. Jatuh Cintalah Pada Persahabatan Sahabatmu
Aku percaya, semenjak kau dekat dengannya, kau telah kehilangan banyak waktu untuk berkumpul dengan sahabatmu. Itu wajar, karena pastilah kau dan dia banyak menghabiskan waktu berdua. Lantas tanpa sadarmu, kau mulai membangun dinding dan jarak dengan sahabat-sahabatmu. Kau mulai mengutamakan waktumu untuk dia, hingga membatalkan beberapa janji dengan sahabat-sahabatmu. Baiklah, itu urusan yang lalu. Dan kini waktunya engkau mengembalikan keadaan seperti dulu.
Jika kau rasa sulit, barangkali kau masih bisa meluangkan waktumu untuk menjumpai mereka. Kembali bercengkrama, bercerita hal konyol di masa lalu, atau bahkan menceritakan keluh kesahmu selepas dia meninggalkanmu. Percayalah, Kawan…, sahabat adalah tempat yang layak untuk mengadu. Ia tak akan mengkhianatimu, tak akan membiarkanmu larut dalam masalah, karena rasa sakitmu adalah rasa sakit mereka juga.
ADVERTISEMENTS
3. Jatuh Cintalah Pada Tubuhmu Sendiri
Belakangan ini—semenjak kau patah hati—kau tampak pucat dan kurusan. Kau boleh memikirkan dia yang telah pergi, tapi ingat, jangan pernah larut di dalamnya. Yang lalu biarkan berlalu secara alamiah, yang akan datang sambutlah dengan senyum sumringah. Sekarang, kau pun perlu memikirkan tubuhmu. Mungkin kau perlu mengatur jadwal joging-mu, mengatur pola makan—menghindari makanan berbahaya dan lebih mengutamakan makanan sehat, melakukan yoga, atau sesekali memanjakan tubuhmu di Salon kepercayaanmu. Atau, kau boleh kunjungi tempat-tempat asyik yang belum pernah kau kunjungi. Kau butuh menenangkan pikiranmu, bukan?
ADVERTISEMENTS
4. Jatuh Cintalah Pada Impianmu
Sudah sejauh mana kau merajut mimpimu? Atau bahkan, sudah sejauh mana kau telah meninggalkan impianmu? Jangan sampai hanya karena cintamu terhenti lantas kau meninggalkan mimpimu. Atau barangkali semenjak bersamanya kau justru meresa tak memiliki kebebasan untuk berekspresi. Tunggu apa lagi? Inilah saat paling tepat untuk memulainya kembali. Meski berat, aku percaya padamu, Kawan, kau pasti bisa mewujudkannya. Bukankah menjalani hidup akan lebih bergairah saat satu per satu impian bisa kau raih dengan tanganmu sendiri? So, just do it now!
ADVERTISEMENTS
5. Jatuh Cintalah Pada Dirimu Sendiri
“Cinta terbesar dari segala cinta adalah mencintai dirimu sendiri” begitulah bunyi potongan sebuah lirik lagu. Benar adanya, mencintai diri sendiri akan meningkatkan rasa bahagia dan rasa percaya diri. Jika sudah begini, percayalah orang lain akan mudah tersenyum kepada kita, sebab kita begitu peduli terhadap diri kita sendiri.
Teruntuk engkau, kawanku yang masih dalam proses pemulihan, agaknya yang kau perlukan saat ini hanyalah waktu, biarkan ia mengajarimu arti mencintai, arti rasa sakit, rasa bangkit kembali, dan arti tersenyum di balik kesedihan. Kau tak perlu gegabah mencari pengganti, sebab percuma saja jika mencari orang lain hanya untuk sebuah pelarian. Bukankah yang kau butuhkan adalah cinta yang kekal? Maka, susun kembalilah perasaanmu yang sempat hancur berkeping-keping. Tata kembali dengan rapi, hingga emosimu pun kembali stabil. Dan jika sudah pada waktunya, ketika hatimu sudah cukup berani memulai cinta lagi, pastilah dia yang spesial akan betah menempati hati yang telah tertata rapi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Aku rindu keluarga kecilku hiks hiks
terimaksih artikel ny bagus bgt
Luar biasa…. artikel yg bagus !!!
tulisanya membuatku berfikir untuk siapa aku berjuang.. karna aku yang terlalu larut dalam curang armara..
nice, mr.syaifullah..
Hayoo Tun semangat perjuangkan orang yang layak
sama. 😀
Sama-sama. makasih juga udah baca dan komentar.
Thanks… 🙂
Terimakasih 🙂