Senyumanmu saat menyapa sinar mentari pagi terlihat pura-pura karena berkas-berkas cahayanya mampu menembus mata hatimu yang sedang terluka. Bahkan secangkir teh manis yang katamu begitu menenangkan tak bisa dibohongi betapa gelisahnya ketika tanganmu menggapai cangkir itu, seolah memberitahu bahwa hatimu sedang berperang melawan perasaannya sendiri.
Hingga bibirmu yang berbicara baik-baik saja tetap terlihat ada tangis yang sedang kau pertahankan. Mungkin dirimu merasa hebat dalam menyembunyikan perasaan tapi semesta selalu peka terhadap apa yang kau rasa.
ADVERTISEMENTS
1. Kita tidak bisa memilih kepada siapa harus jatuh cinta, ketika rasa itu sulit untuk dibendung hanya ada dua pilihan yaitu ungkapkan atau ikhlaskan
Cinta itu datang atas kehendak-Nya sebagai bukti anugerah dari-Nya. Jika kamu tak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan maka kamu harus siap-siap untuk mengikhlaskan. Percayalah jika dia jodohmu tanpa kau kejar dia akan hadir untuk melamar layaknya cinta dalam diam antara Fatimah r.a. Dan Ali bin Abu Thalib
ADVERTISEMENTS
2. Terkadang lebih baik mengetahui bahwa kamu tidak mencintaiku daripada diam-diam seperti ini menunggu harapan tanpa kepastian
Lebih baik sakit hati satu hari daripada terus-terusan terluka karena berharap tanpa kepastian.
ADVERTISEMENTS
3. Aku selalu berdoa untuk menghilangkan rasa yang tak bisa dibendung ini, namun rasa ini semakin kuat menggoyahkan iman
Ketika meminta kepada Tuhan untuk menghilangkan rasa ini namun semakin kuat rasa ini terkadang kamu menyesal pernah mengenal dia. Padahal sebelum mengenalnya hatimu baik-baik saja. Semua sudah atas skenario dari-Nya, sebagai hamba hanya perlu bersabar dan bersyukur.
ADVERTISEMENTS
4. Ketika aku memilih menjauhimu bahkan menghilang dari kehidupanmu itulah satu-satunya jalan keluar untuk menyembuhkan luka ini.
Puncak dari mencintai seseorang namun enggan mengungkapkan adalah menjaga jarak bahkan menghindar berharap bisa melupakan hingga sembuh dari rasa yang tak terbalas.
ADVERTISEMENTS
5. Sesungguhnya luka ini tercipta bukan karena kesalahanmu tetapi karena pengharapanku sendiri
Bukan kesalahan siapa-siapa hati ini saja yang mudah baper dan berharap hingga berujung luka karena pada pengharapan sendiri.
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia” – Ali bin Abi Thalib
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”