#JanganGegabahNikah; Jika Kebiasaan Ini Masih Melekat Pada Dirimu

1. Sifat manja yang tidak ketulungan.

Manja via https://www.pexels.com

“Ma.. Tolong ambilin makan, Ma. Sepatu Ma. Baju Ma.”

Kalian ada yang masih seperti ini? Mau ngapain aja masih manggil Mama? Ngrepotin Mama? Wajar sih jika kita memang masih seperti ini. Karena kita juga masih memiliki seorang ibu, dan kita juga masih anaknya ibu.

Tapi jika melihat usia kita yang sudah hampir seperempat abad ini, apakah akan seperti ini terus? Jika menikah dan kita tinggal bersama mertua bagaimana?

2. Belajar masak saja masih malas-malasan.

Malas repot via https://www.pexels.com

Sebagian besar suami di dunia ini pastinya menginginkan istrinya bisa memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Bagaimana dengan kita? Mau masak mie saja masih  malas. Masih merepotkan oranglain.

Sudah banyak sekali resep yang bisa kita dapatkan dari media sosial. Kita bisa banyak belajar dari sana. Mumpung masih sendiri, mari kita mempersiapkannya dari sekarang.

3. Sulitnya menekan keinginan belanja

Boros via https://www.pexels.com

Kebiasaan belanja atau membeli barang-barang secara berlebihan setidaknya sudah mulai kita kurangi. Bahkan kalau bisa ditabung untuk kebutuhan yang lain. Kalau kita mendapatkan pasangan yang memang secara finansial memenuhi sih tidak begitu mengapa. Meskipun itu juga perlu kontrol dalam pemenuhannya.

Bagaimana kalau materi atau finansial pasangan kita pas-pasan saja? Sedangkan yang namanya menikah ada begitu banyak pemenuhan kebutuhan. Misalnya untuk belanja kebutuhan dapur, listrik, biaya anak sekolah dan masih banyak lainnya.

4. Masih sibuk dengan dunianya sendiri. Sedangkan menikah adalah perpaduan dua pemikiran menjadi satu.

Sibuk dengan dunia sendiri via https://www.pexels.com

Kita yang pernah mendapatkan pertanyaan kenapa belum menikah, mungkin salah satu jawabannya adalah karena kita masih ingin main kesana kemari. Masih Ingin mengejar mimpi dan beragam jawaban yang menunjukan kalau kita masih ingin sendiri.

Karena jika kita sudah menikah nanti, keputusan yang kita ambil bukan atas dari pemikiran kita sendiri, tapi pasangan kita juga berhak mengerti segala apa yang kita lakukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena menikah adalah penyatuan dua dunia dengan segala perbedaanya. Sudah siapkah dengan segala tantangannya?

5. Memilih pasangan sembarangan

Jodoh yang tepat via https://www.pexels.com

Karena kita masih sendiri sampai sekarang ini bukan berarti Tuhan lalai menepati janji-Nya untuk memberikan jodoh tepat pada waktu-Nya. Sehingga kita terburu-buru untuk menerima siapa saja orangnya. Apalagi jika berbeda agama.

Dampaknya adalah pada anak-anak kita nantinya. Bagaimana calon suami atau istrimu nanti benar-benar harus kita perhitungkan matang-matang. Memang tidak bisa terlihat semuanya di awal. Makanya, kenapa proses dalam pacaran atau saling mengenal ini adalah sangat penting dibutuhkan.

Mau menikah kapan saja, sebenarnya sah-sah saja. Asal ada calon pasangannya. Hehehe… Yang terpenting adalah kita sudah belajar mempersiapkannya. Dengan pertimbangan melihat pernikahan oranglain atau saudara juga teman-teman kita.

Sehingga kita juga bisa belajar dari awal bagaimana menemukan solusinya bersama dengan pasangan kita nantinya. Buat yang jomblo, jangan patah semangat yah. Hehehe…