Jangan Lakukan ini Pada Anak Kembar, Kalau Ngga Mau Bikin Mereka Kesal.

Anak kembar pasti pernah merasakan ini

Kalian pasti pernah memiliki teman, keluarga, atau mungkin cuma melihat anak kembar muncul di sekitarmu. Populasinya yang sedikit membuat mereka tampak mencolok dan mudah diketahui. Meski begitu, mereka sulit dibedakan. Apalagi kalau mereka adalah anak kembar yang identik. Kalau kalian nggak mengenalnya dengan baik, perbedaan sekecil apapun bakal sulit ditemukan.

Lahir dengan muka yang mirip membuat mereka jadi bahan pembicaraan yang asyik. Pembicaraan itu kadang menyenangkan tapi bisa juga menyebalkan buat mereka. Beberapa poin di bawah ini mungkin jadi sesuatu yang ngga boleh kalian lakukan pada anak kembar kalau ngga mau bikin mereka kesal.

ADVERTISEMENTS

1. Boleh saja mencari perbedaan pada diri anak kembar, tapi jangan membandingkan mereka dari baik dan buruknya diri mereka.

Jangan membanding-bandingkan anak kembar.

Jangan membanding-bandingkan anak kembar. via http://www.curhatbidan.com

Saat kalian melihat anak kembar, kalian pasti refleks mencari perbedaan di antara mereka. Entah itu tahilalat, belahan rambut, gaya, atau mungkin suara. Tapi, ada juga orang yang memberi nilai pada anak kembar dari segi fisik atau pun prestasi.

Kalau kedua anak kembar itu perempuan, kalian pasti pernah menilai si A lebih cantik daripada si B, si B lebih pintar daripada si A, si A lebih putih daripada si B, dan seterusnya. Tanpa sadar, kalian telah memberi cap pada mereka dan membuat salah satunya merasa lebih buruk daripada saudara kembarnya.

Meski banyak orang di luar sana juga pernah diperlakukan seperti itu, tapi merasa lebih buruk dari saudara kembar sendiri akan lebih menyakitkan loh. Kebayang kan rasanya cemburu atau iri dengan saudara sendiri?

ADVERTISEMENTS

2. Anak kembar nggak selalu bersama. Mereka juga punya aktivitasnya masing-masing.

Anak kembar punya aktivitasnya masing-masing.

Anak kembar punya aktivitasnya masing-masing. via https://family.fimela.com

Entah kenapa anak kembar selalu dianggap akan selalu bersama kemana pun dan di mana pun. Padahal mereka juga butuh mengembangkan diri dan bergaul dengan banyak orang. Seolah-olah jika mereka tidak bersama adalah sesuatu yang aneh. Saat anak kembar lama berpisah, toh mereka akan menghabiskan waktu berdua juga kok!

ADVERTISEMENTS

3. Banyak orang mengklaim anak kembar punya "twintuition" di segala hal.

Ikatan batin anak kembar.

Ikatan batin anak kembar. via http://www.scholastic.com

Rasanya anggapan anak kembar bisa merasakan sesuatu yang terjadi dengan saudara kembarnya jadi pertanyaan yang umum. Tumbuh bersama membuat ikatan batin mereka jadi kuat. Tapi, ada juga orang yang bertanya seperti ini:

"Kalau yang satu sakit, trus lainnya juga sakit?"

Mungkin ada juga anak kembar yang bisa merasakan sakit yang dirasakan kembarannya, tapi bukan berarti ketularan juga. Kalau mereka sering berdekatan dan penyakitnya menular ya tentu saja bakal ketularan dong!

ADVERTISEMENTS

4. Anak kembar sering jadi tontonan gratis di tempat umum.

Ada kalanya anak kembar ingin bebas dari pusat perhatian.

Ada kalanya anak kembar ingin bebas dari pusat perhatian. via https://www.vemale.com

Rasanya ini menyenangkan bagi orang lain, tapi jadi tidak nyaman bagi si anak kembar. Saat berada di tempat umum, mereka akan sering mendapat pertanyaan ini

"Eh kembar ya?"

"Loh kok kalian mirip? Kembar ya?"

Lalu orang lain yang mendengarnya pun ikut-ikut memperbincangkan. Padahal, situasi ini bisa saja membuat mereka risih karena menjadi tontonan banyak orang.

ADVERTISEMENTS

5. Mereka sering jadi korban "salah panggil"

Oops... salah orang!

Oops… salah orang! via https://tenor.com

Ini jadi hal yang menyebalkan bagi anak kembar. Nggak cuma teman, orang tua mereka juga bisa melakukan kesalahan ini. Kemiripan wajah sering bikin mereka sulit dibedakan dari jauh. Si anak kembar bisa jadi kesal karena merasa tidak dikenali oleh orang terdekatnya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini