Sebagai mahasiswa pertanian, beberapa kali kita mungkin mendengar selentingan, Kalau mau jadi petani di sawah, ngapain susah-susah kuliah? Kuliah pertanian mau jadi apa? Dengan nada pesimis yang perihatin. Padahal data BPS pada tahun 2022 menyebutkan bahwa distribusi penduduk yang bekerja di sektor pertanian berkembang positif sebanyak 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta orang pertahun. Jumlah tersebut menjadi bukti bahwa sektor pertanian masih eksis. Profesi-profesi di bidang pertanian berikut bisa menjadi motivasi untuk kamu si anak millennial dan gen Z!
ADVERTISEMENTS
1. 1. Quality Control Inspector
Beberapa perusahaan pasca panen seperti buah dan sayur memerlukan Quality Control Inspector untuk memastikan produk yang diterima konsumen dalam kondisi terbaik. Kamu berhak memutuskan produk layak jual atau harus reject berdasarkan spek mutu yang telah ditetapkan perusahaan. Sebagai Quality Control Inspector, kamu harus memahami proses perubahan fisiologi buah atau sayur selepas panen. Materi kuliah pasca panenmu akan sangat berguna ketika kamu menjadi Quality Control Inspector.
ADVERTISEMENTS
2. 2. Pengawas Benih Tanaman
Tanaman berproduksi tinggi berasal dari benih dengan kualitas terbaik. Berkat pendampingan dari Pengawas Benih Tanaman, benih-benih bermutu unggul lahir dan siap ditanam oleh petani. Pengawas Benih Tanaman mendampingi produksi benih sejak penyemaian benih hingga pemasangan label. Selain itu, pengawas benih tanaman juga mengawasi peredaran benih, dan memastikan mutu benih tanaman tersebut masih layak edar.
Nah Kalau kamu suka sekali benih tanaman, bisa coba profesi ini.
ADVERTISEMENTS
3. 3. Field Officer
Kalau kamu suka panas-panasan dan berada di lapang, bisa memilih karir sebagai Field Officer. Tupoksi kerja profesi ini beragam tergantung jenis usaha tempat kamu bekerja. Kalau perusahaan pasca panen buah, mungkin akan sering bernegosiasi dengan petani untuk menjamin supply penjualan selalu terpenuhi. Kalau di perusahaan budidaya tanaman dengan hidroponik, mungkin kamu harus menguasai teknis menajemen air dan unsur hara tanaman. Kalau di perusahaan bunga potong, mungkin kamu perlu menguasai teknis perawatan tanaman sehingga menghasilkan kelopak bunga tercantik. Kalau perusahaan pestisida, mungkin kamu akan sering buat demplot percobaan bersama dengan petani. Kemampuan teknis dan komunikasi kamu benar-benar diuji selama menjadi Field Officer.
ADVERTISEMENTS
4. 4. Product Management Team
Kalau Field Officer berjibaku di lapang, profesi yang tergabung dalam product management team biasanya bertempat di kantor pusat. Mereka bekerja di ruang ber-AC sembari membuat forecast produksi tanaman, mendiskusikan strategi agar kegiatan lapang berjalan sukses, dan bekerja sama dengan teman-teman di lapang agar target divisi terealisasi. Umumnya orang-orang yang bekerja di tim ini handal dalam membuat rencana, lancar berkomunikasi dengan banyak divisi, dan senantiasa awas dalam memastikan kegiatan lapang maupun head office berjalan lancar. Tekanan yang tinggi membentuk orang-orang yang bekerja di profesi ini menjadi tahan banting.
ADVERTISEMENTS
5. 5. Analis Pertanian di Perbankan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian adalah skema pembiayaan/kredit tanpa agunan bagi para petani yang usahanya dinilai layak. Penilaian layak tidaknya pemberian KUR Pertanian tersebut membutuhkan analisis dari lulusan pertanian. Mereka akan menganalisis faktor-faktor yang mungkin terjadi di sektor pertanian, seperti serangan hama penyakit, perubahan iklim yang tidak menentu, hingga resiko gagal panen. Jadi, bukan sesuatu yang aneh kalau alumni mahasiswa pertanian bekerja di bank.
ADVERTISEMENTS
6. 6. Aparatur Sipil Negara (ASN)
Ada beberapa contoh formasi yang bisa kamu pilih apabila ingin berkarir sebagai ASN, yaitu petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Penyuluh Pertanian, Pengawas Benih Tanaman, Analis Hasil Pasar Pertanian, dan seterusnya. Sementara untuk instansi tempat bernaung, kamu bisa memilih Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten, atau institusi yang terkait dengan pertanian. Informasi selengkapnya bisa kamu temukan dengan mengunjungi website atau akun media sosial dari BKN RI.
7. 7. Dosen dan Akademisi
Bagi kamu yang haus akan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian, bisa menjadi dosen dan akademisi. Agar bisa mengajar, kamu perlu melanjutkan kuliah hingga program doktor (S3). Kamu akan disibukkan dengan pembuatan tesis, mengajar mahasiswa, hingga penelitian-penelitian di bidang pertanian.
8. 8. Wirausaha
Jangan salah, usaha di bidang pertanian banyak menghasilkan milyader. Tengok saja juragan-juragan di kampung yang punya banyak mobil pick-up. Mereka handal berbisnis melalui usaha perbenihan, produksi hasil pertanian atau perkebunan, atau buka kios pertanian. Manfaatkan kemampuan agribisnismu untuk menghasilkan cuan yang stabil.
9. 9. Startup Pertanian
Di tengah menjamurnya startup-startup baru, sektor pertanian tidak luput dari perhatian para founder startup. Startup-startup pertanian seperti Sayur Box, Crowde, TaniHub, Eragano, dan lainnya, bisa jadi pilihan untuk kamu yang ingin tantangan baru. Ritme kerja startup yang cepat akan menuntut kamu untuk kreatif, inovatif, dan adaptif. Istilah PALUGADA –apa lu butuh, gw ada– bisa jadi membentuk kamu sebagai sosok yang multitalenta. Kamu harus siap ditempatkan di kantor atau ditugaskan di lapang.
Masih banyak profesi lain di bidang pertanian yang belum disebutkan di sini. Tidak perlu khawatir akan menganggur begitu wisuda dari kampus. Kamu hanya perlu tahu ingin berkarir di bidang apa budidaya tanaman, pestisida, perbenihan, pasca panen, pemerintahan, korporat, BUMN, dan seterusnya. Terkait gaji, semua bisa didiskusikan selama kamu memiliki keahlian, dan sangat mungkin akan meningkat seiring dengan pengalaman.
Jadi, bagaimana? Apakah kamu masih merasa salah jurusan dan tidak tahu akan jadi apa?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”