Jadi Pecinta Alam Tak Harus Mendaki Gunung, Hal-Hal Kecil Ini Justru Lebih Mudah dan Bermanfaat untuk Diterapkan

Belakangan ini, sedang ngetrend kegiatan mendaki gunung. Kegiatan ini juga sering menjadi stereotype dan kegiatan wajib bagi orang-orang yang menyebut dirinya Pecinta Alam. Lihat saja, para pemuda-pemudi yang mengaku pecinta alam pasti pernah–minimal sekali–melakukan pendakian dalam hidupnya. Pokoknya, kalau belum naik gunung belum afdol disebut “pecinta alam!” Eh… kata siapa?

Kalau dipikir-pikir, jadi pecinta alam tidak harus, kudu, dan wajib, menorehkan eksistensi dengan mendaki gunung, lho. Nih ya, menurut KBBI, ‘alam’ adalah: 1. Segala yang ada di langit dan bumi; 2. Lingkungan hidup; . Jadi pengertian “pecinta alam” tidak terpaku pada orang yang suka naik gunung saja, tapi benar-benar menjaga dan menghormati seluruh komponen kehidupan yang ada di bumi. Banyak kok, hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian dan kecintaan kita pada alam, simak yuk.

 

 <>1. Membuang Sampah Di Tempatnya Bukan Hanya Demi Menjaga Kebersihan, Tapi juga Demi Kelestarian Alam Kita!
Mau sungainya jadi kayak gini?

Mau sungainya jadi kayak gini? via https://iwanwho.wordpress.com

Siapa yang tidak dongkol ketika sedang asik-asiknya bersepeda, eh ada orang tidak tahu tata krama langsung melemparkan sampah botol atau bungkus makanan dari dalam mobil tepat di depan mata? Atau ketika sol sepatu kita tidak sengaja menginjak bekas permen karet yang susah dilepaskan akibat dibuang sembarangan? Belum lagi soal banjir, tercemarnya air, juga matinya spesies hewan tertentu merupakan dampak kejam dari keacuhan manusia saat membuang sampah.

Membuang sampah pada tempatnya memang kedengaran sepele, tapi kalau kita mau membuka mata, tindakan kecil ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi manusia, namun bagi komponen kehidupan lain di bumi. Tidak akan ada lagi sungai yang tercemar limbah sehingga airnya bisa dimanfaatkan untuk sekedar mencuci sampai irigasi sawah. Pun, banjir yang setiap tahunnya sering menghantui bakal lenyap! Unggas seperti bebek dan ayam tidak akan mati karena salah memakan karet yang dikira cacing.

 

<>2. Belajar Berempati dan Bijaksana dengan Menghemat Pemakaian Air Sehari-Hari Yuk!
Hemat air untuk generasi selanjutnya yuk.

Hemat air untuk generasi selanjutnya yuk. via http://www.wego.co.id

Bukan rahasia, dengan semakin tingginya angka pembangunan di Indonesia, semakin sempit pula lahan terbuka untuk peresapan air. Akibatnya, kala musim hujan, banjir kerap terjadi akibat air hujan sulit meresap ke tanah, namun saat musim kemarau, giliran kekeringan melanda karena stok air tanah minim.

Menghemat air, selain merupakan bentuk empati kita pada saudara-saudara di belahan bumi lain yang dilanda kekeringan, juga dapat membantu menjaga ketersediaan air tanah untuk dipakai di jangka waktu ke depan.

<>3. Biasakan Bersepeda atau Jalan Kaki Jika Jarak yang Ditempuh Terhitung Dekat.
Sepedahan itu asyik lho!

Sepedahan itu asyik lho! via http://www.iberita.com

Bijaksana dalam menggunakan kendaraan bermotor adalah tanda kita telah sampai di level "Pecinta Alam" selanjutnya! Permintaan pasar yang tinggi membuat semakin banyak motor maupun mobil diedarkan di Indonesia, dengan harga dan cicilan yang terjangkau. Padahal, bahan bakar kendaraan bermotor dapat berpengaruh buruk terhadap kondisi bumi kita, di mana hasil pembakaran dari bensin adalah CO2, yang punya kemampuan meningkatkan suhu di permukaan bumi. Nggak kasihan sama satwa-satwa di kutub seperti beruang yang semakin menderita karena lahan esnya mencair?

Jadi, kalau memang mau keluar tapi tempat tujuannya tidak begitu jauh, bersepeda atau jalan kaki adalah pilihan yang tepat! Selain bisa sekalian berolahraga, siapa tahu di jalan kita bisa bercengkrama dengan orang dengan misi yang sama, mengurai emisi gas rumah kaca!

<>4. Suka Kesal sama Kucing dan Anjing Liar Bukan Berarti Kita Dapat Seenaknya Menyakiti Mereka!
Duh, masa iya bisa nyakitin hewan selucu ini?

Duh, masa iya bisa nyakitin hewan selucu ini? via http://www.catdogfoto.com

Bukan hanya kucing dan anjing, tapi seluruh hewan liar yang ada di muka bumi. Tapi di sini kita fokus hanya pada kucing dan anjing ya, soalnya mereka ini jenis hewan yang sering berkeliaran di sekitar kita.

Banyak kasus tentang manusia yang tega menganiaya dua jenis hewan ini, mulai dari disiram oli, dipukul dengan sapu, bahkan sampai ditembak hanya karena iseng. Padahal, kedua jenis hewan ini adalah tipe hewan peliharaan yang sangat setia lho. Kita memang tidak bisa memaksa setiap manusia menyukai kucing atau anjing, atau bahkan keduanya. Tapi kita sebagai manusia yang punya kekuatan superior di bumi ini tentu punya kesadaran bahwa mereka juga ingin hidup dengan tenang, tanpa pukulan, lemparan, bahkan penabrakan dengan sengaja. Syukur-syukur kalau kita mau membagi sedikit rezeki kita dengan memberi makan ketika ada yang mampir ke pekarangan rumah. Kalaupun tidak bisa, cukup dengan tidak mengusik kehidupan mereka sudah cukup kok.

<>5. Jangan Biarkan Lampu Menyala Ketika Tidak Diperlukan!
Hemat listrik itu gampang kok!

Hemat listrik itu gampang kok! via http://www.hijauku.com

Selain dapat memangkas pengeluaran bulanan untuk membayar ke PLN, menghemat pemakaian listrik juga membuat kita tidak lagi sebel ketika kena pemadaman bergilir. Lho, kok bisa? Iya, karena sampai saat ini fasilitas pembangkit listrik di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan listrik rumah tangga, perkantoran, bahkan industri. Akibatnya, pemadaman listrik berkala kerap terjadi. Selain itu, masih banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh listrik sama sekali, sehingga kita dapat menunjukkan empati pada mereka dengan cara menghemat pemakaian listrik. Selain itu, semakin tinggi konsumsi listrik, semakin tinggi pula emisi gas karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik, lho. Kalau sudah begini, jangan suka mengeluh kalau makin hari hawa di bumi makin panas ya.

Bukan hanya lampu, kita juga perlu mematikan peralatan elektronik yang sedang tidak diperlukan. Sering kan tuh, nonton TV tapi matanya malah asyik ke gadget? TV-nya dianggurin, deh. Menjaga agar pintu kulkas dan pintu ruangan ber-AC tidak terus terbuka juga merupakan langkah yang efektif untuk menghemat listrik. Ketika pintu kulkas dan ruangan ber-AC terbuka, produksi freon akan meningkat karena hawa dingin jadi terbuang sia-sia.

<>6. Menanam Pohon, Kunci Utama Melestarikan Alam
Pohon, ciptaan Tuhan yang serbaguna!

Pohon, ciptaan Tuhan yang serbaguna! via http://www.nyunyu.com

Menanam pohon memang kunci dari menjaga kelestarian alam. Pohon dapat menyerap CO2 (karbondioksida) dan mengubahnya menjadi O2 (oksigen), berperan dalam siklus air tanah, menjaga tanah dari longsor dengan akarnya, tempat bernaung berbagai jenis hewan, dan lain-lain! Tapi, bukan hanya menanam pohon, terus kemudian masa bodoh lho. Maksudnya, setelah menanam, tanggungjawab kita untuk merawat dan menjaganya dari tangan-tangan usil juga tidak boleh dilepas. Kalau mau praktis, tanam saja pohon buah di pekarangan rumah atau sekolah kita. Selain gampang ketika diawasi, jika sudah besar dan berbuah tentunya akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi banyak orang.

 

Nah, benar kan, untuk menunjukkan eksistensi seorang Pecinta Alam, tidak harus dengan mendaki mendaki gunung. Perbuatan-perbuatan kecil seperti di atas justru lebih mudah untuk dilakukan dan tentunya bisa lebih bermanfaat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis dari ujung timur Indonesia yang membawa setumpuk mimpi.

22 Comments

  1. Darko Dobolsky berkata:

    Nah, ini masih ada benernya nih.. gegara pelem sama tren aja sok-sokan pada jadi anak alam… alam mbah dukun noh datengin https://goo.gl/0MSnKZ

  2. Fitriana berkata:

    terimakasih Mas.
    🙂

  3. Windy Hayati berkata:

    setujuuu banget… 🙂 ngapain daki daki gunung klu kesadaran tentang hal hal kecil yang berdampak besar aja ga peduli.

  4. Fitriana berkata:

    Benar mbak. 😀

  5. Pinka Wima berkata:

    setuju banget sama poin no 4! 🙂

  6. Erdy Nurkas berkata:

    Cuma bisa, ketawa, hehe.