Naik gunung memang aktivitas yang sedang diganderungi banyak orang, termasuk banyak kaum hawa di luar sana. Apalagi aktivitas outdoor satu ini sudah menjadi lifestyle. Banyak para pendaki gunung berbondong-bondong mengajak pacarnya untuk menikmati indahnya negeri di awan.
Untuk kaum adam yang selalu bertanya, “kenapa sih lebih hobi naik gunung daripada menghabiskan waktu luang di mall?” semoga tulisan ini bisa menjawab rasa penasaran itu semua~
ADVERTISEMENTS
1. Otak yang segar melahirkan cinta yang besar
Bukan hanya ikut-ikutan, kami menikmati pendakian sebagai bagian dari kebutuhan. Kami mohon hobi ini dimengerti, kami butuh melipir sejenak dari hutan beton yang selama ini mengelilingi diri. Jauh dari hiruk pikuk ibukota itu menenangkan. Kami butuh untuk me-recharge energi. Segarnya oksigen di gunung membuat kami tetap fresh. Otak fresh membuat hati fresh. Cinta adek selalu besar ketika otak Adek segar, Bang 🙂
ADVERTISEMENTS
2. Adek mau mandiri, bang..
Alih-alih belajar mandiri, kegiatan mendaki dengan pacar membuat kami justru semakin manja. Karena abang pasti tidak tega melihat kami mendaki dengan membawa daypack/carrier + matras. Percayalah, kami mampu melakukannya sendiri, bang..
ADVERTISEMENTS
3. Naik gunung itu menyehatkan kok, bang..
Naik gunung adalah olahraga yang paling sehat lagi murah. Bagaimana tidak, untuk naik gunung diperlukan fisik yang sehat. Kamu akan melihat bagaimana kami menjaga kesehatan sedemikian baiknya. Fisik saja kami jaga, apalagi hati, bang!
ADVERTISEMENTS
4. Dari hobi naik gunung, kami juga belajar irit, bang~
Kebutuhan perlengkapan mendaki dan tiket masuk gunung membuat kami mampu berpikir keras bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengganggu pengeluaran lainnya. Dengan naik gunung, kami belajar me-manage keuangan selihai mungkin. Kami berubah menjadi akuntan handal. Istri yang baik adalah yang pandai mengatur keuangan keluarga kan, bang?
ADVERTISEMENTS
5. Dengan naik gunung pula, kami sedang mengambil lisensi menjadi istri yang baik, bang
Naik gunung mengajarkan kami pentingnya menjaga kesehatan, membuat kami mandiri, menjaga kami dari pikiran-pikiran negatif dan paling penting adalah kami belajar siap untuk menjadi seseorang yang sederhana. Naik gunung memang tidak murah, untuk persiapannya saja kami harus menyiapkan kocek yang lumayan membuat dompet kami menangis. Tapi justru itu, kami jadi belajar menabung dan pandai mengelola pengeluaran.
Sesampainya di gunung, kami rela tidur di camp tanpa kasur empuk dan guling. Kami tau, abang pasti sudah menyiapkan segalanya agar kami tidak bersusah payah berumahtangga dalam kesederhanaan, namun tidak ada salahnya kan belajar sederhana dari sekarang? Kebayang kan gimana indahnya punya istri yang kesederhanaannya ga perlu diraguin lagi kaya adek bang? :')
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
ini kode ya buat abang yang mana ri 😀