5 Tips Jitu untuk Menjaga Kesehatan Mental Selama di Rumah Aja. Biar Moodnya Nggak Gampang Ambyar!

1. Menjaga rumah tetap bersih dan rapi. Jangan biarkan hal-hal menumpuk.

Photo by Ralph Kayden on Unsplash via https://unsplash.com

Rumahmu adalah istanamu. Sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu membersihkan rumah. Apalagi ketika masa quarantine time membuatmu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mulailah membersihkan rumah di pagi hari mulai dari hal kecil seperti membersihkan tempat tidur, mencuci alat-alat makan, dan merapikan pakaian.

Lakukan secara teratur agar pekerjaan tidak semakin menumpuk di setiap hari. Berilah durasi di setiap pekerjaan rumah agar dapat selesai dengan efektif. Rumah bersih tentu akan mengurangi berbagai virus dan kuman penyakit. Wah senang sekali melihat rumahmu bersih!

2. Cobalah untuk menghabiskan setidaknya satu menit di depan rumah setiap hari

Photo by Jordan Cormack on Unsplash via https://unsplash.com

Meskipun quarantine time mengharuskanmu berada di rumah bukan berarti kamu tidak bisa membuat tubuhmu tetap sehat. Bangunlah pagi dan menuju ke depan rumah untuk merasakan udara pagi yang masih segar dan jauh dari polusi. Jika ada waktu lebih, kamu dapat berjemur selama beberapa menit agar tubuhmu terkena sinar matahari. Hal ini akan  membuat tubuhmu merasa lebih baik, lakukan secara teratur setiap hari.

3. Mandilah secara teratur dan luangkan waktu untuk merawat dirimu

Photo by Roberto Nickson on Unsplash via https://unsplash.com

Sebagian orang akan berpikir untuk tidak mandi secara teratur selama quarantine time karena hanya berada di rumah dan tidak bertemu dengan orang lain. Eist, ternyata itu kurang baik lho bagi kesehatan karena mandi dapat membersihkan kulit, membunuh bakteri jahat serta menghilangkan sel-sel kulit mati sehingga pori-pori menjadi bersih dan sel kulit bisa berfungsi dengan baik.

Selain itu, quarantine time membuatmu memiliki waktu untuk merawat tubuh dengan lebih baik seperti menggunakan masker wajah atau  mambalut tubuh dengan lulur. Meskipun hanya di rumah hendaknya kamu tetap mandi secara teratur dan merawat tubuh yaaa, alangkah senangnya jika tubuhmu makin bersinar!

4. Temukan hal kecil untuk dinikmati sekaligus menjadi minatmu.

Photo by Jason Briscoe on Unsplash via https://unsplash.com

Quarantine time membuat kita jenuh dan bosan di rumah. Namun hal itu seharusnya tidak menghambatmu untuk terus produktif. Keadaan ini mengajarkanmu mulai berpikir ilmu baru apa yang ingin kamu pelajari. Mulai gali dan dapatkan informasi mengenai hal yang ingin kamu pelajari dari berbagai platform via online yang menyediakan berbagai pelatihan keahlian secara gratis maupun berbayar seperti belajar keahlian memasak, berbagai bahasa baru, mengetahui pengoperasian berbagai aplikasi edit video, musik atau mengolah data. Meskipun quarantine time, kamu tetap akan produktif dan berkembang, selamat menambah ilmu!

5. Melakukan kegiatan dan komunikasi secara online

Photo by Afif Kusuma on Unsplash via https://unsplash.com

Manusia adalah makhluk sosial. Pandemi membuat kita harus menjaga jarak  terhadap orang di sekeliling demi kesehatan diri kita masing-masing. Melakukan sosialisasi dengan teman, sahabat dan keluarga adalah kebutuhan manusia untuk terhindar dari rasa kesepian. Penelitian terbaru menyebutkan, jika kesepian tak hanya berbahaya bagi mental seseorang tapi juga fisik. Orang yang kesepian lebih lemah dan rentan terserang penyakit.

Kesepian juga dapat menyebabkan stres. Oleh karenanya, meskipun quarantine time, kita tetap dapat bersosialisasi via online dan melalui telepon. Sudah banyak sekali social media yang menyediakan tempat untuk  mengobrol dengan bertatap muka (video call). Beranilah memulai percakapan dengan teman-temanmu secara digital. Komunikasi ini akan membuat hidupmu lebih berwarna karena kamu tetap dapat berdiskusi, bertukar informasi dan gagasan.

Kegiatan lain seperti bermain game online yang menyediakan fitur chat atau bertukar suara dengan teman juga dapat kamu lakukan. Hal ini memunculkan rasa bahagia sehingga mengurangi kemungkinan adanya stress hingga depresi. Selamat bersosialisasi digital yaaaa!