Sekarang hubunganmu dengannya sudah di titik akhir. Jangan salahkan cinta, atau kau dan dia. Jangan salahkan siapapun guys, karena dari kisah itu membawamu ke pembelajaran, jadi cobalah berdamai dengan merelakan dan mengikuti jalannya.
Namun, jika kamu masih saja mengharapkannya, pasti ada beberapa alasan. Tentu alasan itu kian memberatkanmu, kan? Apakah dari kelima point ini ialah alasanmu yang tak mampu menyukseskan agenda move on mu? jika benar, maka selamat berjuang ya guys!
ADVERTISEMENTS
1. Dia Cinta Pertamamu
Kata orang, cinta pertama tidak mampu terlupakan. Karena cinta pertama ialah rasa yang untuk kali pertamanya bagi seseorang, dan kamu pun merasakannya. Barangkali, susah untukmu melupakannya karena ia adalah cinta pertamamu. Cinta pertama itu melekat dihati, rasayang datang di kala usia masih belasan atau disaat kita belum siap untuk merasakannya.
Benar, bukan? Maka dari itu, mungkin dia adalah cinta pertamamu. Meski begitu, kamu harus sadar, entah dia orang pertama yang membuatmu tahu arti cinta atau bukan, dia tetap menjadi seseorang yang bukan menjadi takdir pendampingmu di masa depan. Lantas, mengapa masih memikirkannya? Lekas bangkitlah guys!
ADVERTISEMENTS
2. Masih Tersimpan Rasa Sayang
Memang benar, rasa suka tidak dapat dipaksakan. Tapi bisa dikaburkan sedikit demi sedikit karena kebiasaan. Kamu terlalu cinta dengannya, bahkan perasaanmu padanya terlanjur dalam banget. Coba deh kamu ingat, apakah dulu waktu pertama kali bertemu dengannya kamu langsung cinta? Sayang?
Pasti belum, karena semua itu butuh proses. Pun juga untuk kali ini, memang tidak sesederhana itu untuk menghilangkannya dengan waktu yang cepat, tapi jika ada kemauan perlahan kamu bisa melakukannya, kok!
ADVERTISEMENTS
3. Terlanjur Kau Rangkai Mimpi Bersamanya
Ah, anganmu terlanjur melambung ke awan, guys! Kita sudah merangkai cerita masa depan bersamanya. Bahkan, mungkin kamu sudah memikirkan langkah selanjutnya yakni ke jenjang yang lebih tinggi, karena kamu pikir kalian sudah sangat cocok dan wajar bagimu untuk memimpikan sesuatu yang lebih indah.
Namun ternyata, suatu hari takdir mengharuskan kalian berakhir entah dengan alasan apa itu. Tiba-tiba kamu, guys, tidak mampu beradaptasi dengan takdir barumu itu. Dan, inilah akhirnya, move on bukanlah cara yang mampu membuatmu sadar bahwa seberapa tingginya anganmu, jika takdir berkata tidak, maka apa yang bisa kau lakukan dengan anganmu itu? Benar, yup! Kita harus segera sadar dan bangkit, buat harapan baru lagi guys! Pastinya dengan angan dan sosok yang baru.
ADVERTISEMENTS
4. Di Hatimu, Ia Tetaplah Sang Pujaan
Egois namanya jika kita menganggapnya masih kekasih, sementara dia tidak terima. Dia ingin memiliki hari baru, hari membuatnya untuk semakin dewasa, meski itu tanpamu. Karena ia pikir, jika masih terus berlanjut denganmu, semuanya tidak akan terkontrol. Karena kamu dan dia tak bisa bersatu meski dengan seribu cara.
Jika hubungan sudah berakhir, maka berakhir pula status yang melekat. Dia bukan lagi kekasihmu guys, sekarang dia ialah orang lain. Jadi, mulailah menyadari jika keputusan berakhir dengannya ialah suatu kebaikan untuk kalian berdua.
ADVERTISEMENTS
5. Bagimu, Dia Takkan Tergantikan
Move on bukan berarti melupakan, melainkan mengikhlaskan apa yang bukan menjadi hak milik. Hak milik? Dia bukan untukmu, dia hanya sebagai pos yang sejenak kamu singgahi untuk menambah cerita cinta hidupmu. Dia sebagai pos yang mengajarkanmu berbagai hal tentang kehidupan dan cinta. Tentang debaran rasa, tentang tatapan mata, tentang hari-hari romantis, tentang cemburu, tentang kesalahpahaman, tentang kesetiaan, dan yang terakhir ini yang harus kamu pelajari juga maknanya.
Yakni tentang merelakan. Bagimu tidak ada yang bisa menggantikannya. Tapi guys, kita juga harus tahu, kita bisa mengatakan ‘dia tak tergantikan’ karena kita terus terbelenggu dengan sosok seperti ‘dia’. Maka dari itu, kita perlu membuka hati. Bukalah hatimu untuk orang baru guys, di luar sana ada yang menunggu pintu hatimu terbuka. Percayalah:)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”