Mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu, bahwa lelaki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup besar dari segala hal, tak terkecuali dari segi pemikiran. Tak jarang banyak yang menganggap lelaki dan wanita diibaratkan sebagai 2 planet yang berbeda; namun dekat. Lelaki sering dikenal sebagai mahluk dari Mars dan wanita dikenal sebagai mahluk Venus. Perbedaan ini yang sering menjadi pertengkaran ketika mereka bersatu, namun bukan berarti mereka tak bisa saling melengkapi! Buat kalian yang memiliki pasangan, sudah pasti pernah merasakan drama pertengkaran dalam hubungan kalian. Ya, tak jarang pertengkaran itu berujung pada keputusan menyudahi hubungan.
Kali ini saya akan memberikan beberapa saran yang mungkin saja berguna buat kalian yang sedang mengalami pertengkaran dengan pasangan. Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk menyudahi hubungan. Karena ketika kalian bertengkar justru tidak menutup kemungkinan hubungan kalian akan semakin lebih baik, jika menyadari hal-hal berikut.
Biasanya ketika seseorang berhadapan dengan masalah, akan ada kecenderungan memiliki respon yang berbeda jika dibandingkan dengan respon saat mereka bahagia. Beberapa orang akan diam saat sedang kesal, atau ada yang langsung mencaci saat emosinya sedang tinggi, atau mungkin mereka pergi begitu saja tanpa menyelesaikan masalah yang ada. Respon tersebut biasanya akan timbul seiring dengan pendewasaan mereka dalam pola fikir saat dihadapkan masalah.
Ini yang harus kamu pahami dan harus kamu tahu. Perhatikan saat pasanganmu dihadapkan dengan masalah apapun bagaimana reaksinya. Itulah yang akan dia lakukan saat masalah itu hadir di hubungan kalian. Ini yang akan jadi pembelajaranmu saat hubunganmu berlanjut ke tahap selanjutnya. Jangan coba-coba mengubahnya atau bahkan memutuskan hubunganmu begitu saja. Kamu cukup perhatikan terlebih dahulu dan siapkan mentalmu untuk menerima reaksinya jika kalian bertengkar. Ketika kamu sudah tahu, kamu akan cenderung lebih mudah meluluhkan hatinya di saat kalian sedang bertengkar, tanpa perlu merasa terbebani satu sama lain.
<>2. Hubungan nggak melulu soal bahagia, bertengkar untuk memahami satu sama lain juga menjadi bagian di dalamnya>Semua pasti sepakat, bahwa hidup ini nggak melulu tentang bahagia dan ketawa, pasti ada masa kesal dan sedih. Begitupun pada suatu hubungan. Awalnya pasti semua baik-baik aja, semakin kamu mengenal dia, justru kemungkinan untuk bertengkar dengannya akan terbuka lebar. Eits, bukan berarti kalian nggak cocok, tapi itu justru sebagai bukti bahwa pasangan kalian mulai berada dititik nyaman sehingga tak segan untuk mengemukakan pendapat saat tidak suka dengan sikap atau pribadimu. Perdebatan itu wajar, karena kalian dipertemukan dengan kebiasaan yang berbeda dari berbagai hal, termasuk pola kalian dalam berfikir.
Partner yang hebat adalah dia yang rela bertengkar, memaafkan dan mencintaimu lebih dalam lagi.
Bertengkar itu perlu, untuk supaya kalian tahu keinginan masing-masing. Ketika kalian bertengkar justru kita lebih tahu apa yang pasangan suka dan tidak. Hal ini sudah pasti nggak akan kalian dapetin kalo kalian lagi mesra-mesranya. Saat kalian bertengkar, kalian akan mulai belajar apa yang diinginkan pasangan. Toh itu untuk kebaikan hubungan kalian ke depannya, bukan?
<>3. Tak harus diselesaikan saat itu juga; kalian juga butuh waktu untuk saling introspeksi diri>Ketika kalian bertengkar, sudah pasti pemeran utamanya adalah ego dan emosi. Jangankan cinta, untuk bisa berpikiran baik tentang pasangan sudah bisa dipastikan tidak ada. Dan supaya tidak menyesal, ada baiknya jika berikan waktu untuk menenangkan dirimu disaat emosi. Biarkan hati dan pikiranmu tenang supaya ketika membahas permasalahan, bukan lagi ego yang mengendalikan. Tetapi lebih mencari jalan keluar buat masalah yang sedang kalian hadapi.
Lakukan komunikasi yang efektif terhadap pasangan, supaya masalah apapun yang kalian alami akan bisa terpecahkan dengan mudah. Dengan begitu, bukan putus sebagai jalan keluar, tetapi justru kesiapan hatimu untuk menerima dia dan memahami dia lebih dalam lagi.
Ketika emosi sudah mulai mereda, egomu sudah mulai menurun, kamu bisa ajak pasanganmu betemu, lalu berdiskusi. Tapi ingat, pertemuan itu bukan untuk melanjutkan pertengkaran. Pertemuan itu kamu lakukan justru sebagai ajang memahami pasanganmu, apa yang membuat dia begitu marah sehingga pertengkaran itu harus kalian hadapi.
Berikan waktu bagi masing-masing untuk bicara apa yang dia rasakan, apa yang dia tak suka sehingga kalian harus bertengkar. Jika sudah barulah kalian bisa menemukan jawaban dan keputusan dari permasalahan kalian. Tidak menutup kemungkinan justru kalian semakin dekat setelah bertengkar hebat.
Belajarlah mengendalikan egomu. Hal ini bukan hanya dalam berpasangan, namun kehidupan sekitarmu. Berbeda pendapat itu pasti akan terjadi, dan komunikasi yang baik dilakukan bukan karena sedang emosi. Kamu harus ingat, bahwa yang paling sulit itu bukan memahami orang lain, tetapi lebih kepada egomu yang ingin orang lain mengikuti semua maumu.
Bertengkar itu justru salah satu cara agar kamu berdamai dengan egomu sendiri, bahwa ada beberapa hal yang tak bisa orang lain terima jika kamu melakukan hal itu.
<>5. Mengalah dan meminta maaf pada pasangan bukanlah tanda kamu lemah dan dia yang menang>Rasa sayangmu jauh lebih berharga, dibandingkan ego yang hanya akan menghasilkan penyesalan.
Jangan pernah berpikiran bahwa mengalah dan meminta maaf adalah hal yang amat hina jika kamu melakukan itu. Big no!
seseorang yang memilih untuk meminta maaf dan mengalah justru sudah berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Dia tahu bahwa alasan kalian bertengkar itu bukan karena saling benci, tapi hanya tidak paham bagaimana cara mengungkapkan kekecewaan kamu terhadap pasangan. Dan pada saat bertengkar justru jadi ajang kamu buat belajar lebih dalam lagi tentang pasanganmu. Bukan justru sebagai tanda kalau kamu dan dia tidak cocok, kemudian memutuskan hubungan begitu saja kamu dan pasanganmu.
Ketika kamu mengalah demi hubungan kalian, tandanya kamu sudah siap menghadapi masalah yang mungkin lebih besar nantinya, tanpa perlu merasa jalan satu-satunya adalah berpisah.
Ketika kamu mengalah dan memutuskan untuk meminta maaf terlebih dahulu, kamu akan sadar bahwa cinta kalian yang secara tidak langsung menghilangkan egomu, membuat kamu mau mengendalikan amarah serta ego untuk kebaikan bersama.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Ibarat kuku, ketika panjang yang dipotong kuku yang panjang, bukan tangannya.
Begitupun masalah, yang dipotong egonya bukan hubungannya.
#cakep
Uto Blue semoga kau mengerti