Ayah dan Ibuku sudah menikah semenjak mereka berusia 22 tahun dan 21 tahun. Saat ini usia mereka sudah menginjak 35 tahun, dan tidak henti-hentinya selalu membuat aku kagum dengan bagaimana ayahku memperlakukan ibuku. Ibuku dituntut untuk menjadi dewasa semenjak ia kecil, hingga ia tidak ada kesempatan untuk merasakan dimanja oleh orang tersayang. Namun, hal tersebut terbayarkan setelah ibuku bertemu dengan ayahku. Ayahku memperlakukan Ibuku seperti halnya ia memperlakukan seorang ratu yang sangat terhormat dan berharga. Ayahku sadar bahwa setelah menikah, ibuku adalah tanggung jawabnya, oleh karena itu ayahku bekerja keras dan selalu memperlakukan ibuku dengan baik agar ibuku bahagia dan merasa nyaman.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun, setelah berbagai drama dan ujian kehidupan, ayah dan ibuku kini hidup bahagia dengan 3 orang anak. Semakin hari, ayah dan ibuku semakin romantis kepada satu sama lain. Tentunya aku mendapatkan banyak pelajaran tentang bagaimana seorang pria seharusnya memperlakukan wanitanya. Yuk langsung kita lihat di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
1. Sekecil Apapun Perhatian yang Kita Berikan Kepada Pasangan, Itu Berarti Besar baginya
Aku sadar bahwa sekecil apapun perhatian yang kita berikan untuk pasangan kita, itu sangat berarti baginya. Seperti ayahku yang selalu membukakan tutup botol minum setiap ibuku ingin minum.
Terdengar biasa saja, tapi bisa jadi ini hal yang berarti bagi ibuku dan merupakan bentuk perhatian kasih sayang dari ayahku untuk ibuku.
ADVERTISEMENTS
2. Selalu Menggenggam Erat Tangan Pasangan
Di setiap kesempatan, ayahku selalu menggenggam tangan ibuku seolah ia tidak ingin jauh dari ibuku, seperti saat jalan-jalan sampai mereka tertidur.
Ibuku tipe orang yang tidak bisa tidur tanpa menggenggam sesuatu, setiap ia tidur ia selalu mengganggam tangan ayahku dan ayahku tidak pernah melepaskannya.
ADVERTISEMENTS
3. Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Agar Ibuku Tidak Kelelahan
Aku pernah bertanya kepada ayahku mengapa ia melakukan pekerjaan rumah tangga yang biasa ibuku lakukan. Ayahku menjawab bahwa ia lakukan itu karena kasihan jika ibuku harus melakukan pekerjaan rumah tangga seharian penuh sendirian.
Ketika ibuku terbangun kesiangan, ayahku yang akan menyiapkan sarapan. Atau ketika ibuku bertemu dengan teman-temannya, maka ayahku yang akan melakukan pekerjaan rumah tangga yang sekiranya bisa ia lakukan. Kebetulan ayahku memang baik dalam segala hal, jadi ibuku tidak khawatir kalau-kalau ayahku akan merusak perabotan hehe.
ADVERTISEMENTS
4. Selalu Memandangi Ibuku Dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang
Aku pernah memperhatikan bagaimana ayahku memandangi ibuku. Bahkan saat ibuku tertidur, ayahku selalu memandangi ibuku seperti ada madu terjatuh dari matanya, seolah ia ingin berkata I'm so glad I met you. Mungkin ini yang disebut dengan bucin (budak cinta) level max.
ADVERTISEMENTS
5. Menghargai dan Menghormati Ibuku Sepenuhnya
Ayahku adalah pemimpin dalam keluarga, tetapi ia tidak pernah memutuskan sesuatu tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan ibuku. Ayahku selalu melibatkan ibuku dalam setiap situasi dan kondisi juga mendengarkan pendapatnya. Ayahku juga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu menghormati ibuku setiap waktu, karena ibuku adalah seseorang yang paling berharga. Kadang aku merasa bahwa bagi ayahku, yang paling berharga adalah ibuku dibanding dengan anak-anaknya.
Ibuku bukanlah orang yang sempurna, begitu pula dengan ayahku. Mereka berdua adalah manusia biasa yang saling mencintai. Dibalik kerasnya dunia dan ketidakadilan, ayah dan ibuku terus mendampingi satu sama lain, saling menguatkan dan mencintai satu sama lain. Itulah yang membuat kami sebagai anak-anaknya selalu kagum dan belajar banyak tentang kehidupan dari keduanya.
Pelajaran inti dari semua ini adalah sangat penting untuk memilih orang yang tepat dan jika kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, maka kita harus memperlakukan orang lain dengan baik pula.
Teman-teman, bantu doakan agar ayah dan ibuku bisa selalu sehat dan panjang umur, ya, agar kami anak-anaknya bisa membahagiakan mereka dan membayar semua luka yang mereka simpan sepanjang hidup mereka.
Dan untuk ayah ibuku, kami anak-anakmu selalu mencintaimu. Terima kasih sudah bertemu satu sama lain dan saling mencintai sehingga kami bisa terlahir ke dunia ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”