Menurut KBBI, laboratorium adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya). Pada umumnya, laboratorium difungsikan baik sebagai tempat meneliti, berlatih, dan memperdalam suatu fakta, maupun sebagai tempat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Dalam mendesain laboratorium sains, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama pertimbangan akan segi keamanan dan efisiensi agar aktivitas yang terlaksana di dalam laboratorium dapat terakomodasi dengan baik dan aman. Berikut adalah ragam tips yang dapat diterapkan dalam mendesain laboratorium.
ADVERTISEMENTS
1. 1. Tata layout yang baik
Dalam mendesain laboratorium, tata layout merupakan hal yang sangat vital dalam keberlangsungan kegiatan di laboratorium. Pastikan kamu memberikan ruang yang cukup untuk mengakomodasi kegiatan yang terlaksana di setiap ruang dalam laboratorium. Ruang laboratorium yang terlalu kecil dapat mengakibatkan tempat penyimpanan menjadi tidak cukup sehingga dapat mengakibatkan penurunan fungsionalitas dan membuat tempat menjadi tidak fleksibel. Akibatnya, risiko kontaminasi dan masalah keamanan dalam pelaksanaan aktivitas laboratorium dapat meningkat. Sediakan juga tempat sirkulasi yang luas dan area kerja yang memadai agar kegiatan di dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENTS
2. 2. Pemilihan material yang resistan
Pemilihan material, terutama dalam area kerja laboratorium perlu mempertimbangkan material yang dapat bertahan dari paparan bahan kimia, bakteri, jamur, dan area lembab. Finishing yang digunakan dalam meja laboratorium dapat berupa phenolic resin, epoxy resin, keramik, maupun stainless steel. Sedangkan material yang digunakan untuk cabinet penyimpanan dapat terbuat dari stainless steel, kayu, maupun laminasi. Bahan – bahan ini secara umum memiliki resistansi yang baik terhadap bahan kimia, bakteri maupun jamur.
ADVERTISEMENTS
3. 3. Mendata kebutuhan tiap ruang laboratorium
Pendataan kebutuhan ruang merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam mendesain laboratorium. Karena seringkali, laboratorium memerlukan tempat baik untuk menaruh peralatan khusus berukuran besar atau benda – benda yang berbahaya serta juga lingkungan kerja yang lebih khusus dan terisolasi.
ADVERTISEMENTS
4. 4. Pencahayaan yang baik
Pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan produktivitas kerja dalam laboratorium tidak berjalan dengan maksimal, sehingga pencahayaan yang baik sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas dalam laboratorium. Pencahayaan dalam laboratorium sendiri memerlukan level pencahayaan yang terang untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus juga menghindari potensi bahaya benda – benda kecil yang sulit kelihatan dalam pencahayaan yang tidak baik. Laboratorium sebaiknya menggunakan lampu dengan temperature warna cool white.
ADVERTISEMENTS
5. 5. Pemilihan warna
Meskipun perancangan laboratorium seringkali abai dan lebih berfokus pada fungsionalitas tempat, pemilihan warna juga dapat berperan secara signifikan dalam mempengaruhi praktikan yang berkerja didalamnya, baik secara psikologis, fisik, maupun secara emosional. Penggunaan warna dalam laboratorium tidak perlu digunakan secara berlebihan dan mahal, namun dapat digunakan sebagai aksen untuk menghindari kesan yang menoton. Pengaruh psikologis serta emosional yang dihasilkan oleh penerapan warna dalam laboratorium dapat meningkatkan moral dan produktivitas saat berkerja. Dalam pemilihan warna, laboratorium dapat menggunakan warna yang lazim digunakan seperti putih yang diidentikkan dengan lingkungan yang steril dan dapat diberi aksen, seperti warna cokelat yang mengekspresikan suasana aman dan nyaman maupun warna yang kuat seperti merah yang identik dengan semangat dan energi. Namun, jika aktivitas dalam laboratorium membutuhkan penggunaan pencahayaan yang sensitif atau akurasi warna, penggunaan warna sebaiknya menggunakan palet warna yang netral seperti putih, abu – abu maupun cokelat.
ADVERTISEMENTS
6. 6. Pertimbangkan perencanaan protokol keamanan
Perencanaan protokol keamanan adalah hal yang sangat penting dalam laboratorium, tidak seperti tempat lain, protokol keamanan dalam laboratorium juga mencakup protokol dalam penanganan serta penyimpanan bahan – bahan yang berbahaya dan yang memiliki risiko. Perencanaan protokol keamanan dapat dilakukan dengan pembagian batasan akses pada ruang – ruang laboratorium, seperti ruang mana yang dapat diakses oleh publik dan ruang apa saja yang hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu. Perencanaan keamanan dalam perlindungan data – data intelektual juga tidak kalah pentingnya, sehingga perencanaan keamanan dalam laboratorium perlu mendapatkan perhatian yang baik.
7. 7. Pertimbangkan sistem mekanikal yang baik dan kemudahan mekanisme pemeliharaan
Karena adanya batasan akses publik ke dalam ruang laboratorium, perencanaan sistem mekanikal dan pertimbangan mekanisme pemeliharaan perlu diperhatikan secara khusus. Sistem – sistem mekanis sebaiknya diletakkan di luar laboratorium untuk kemudahan akses petugas pemeliharaan. Area mekanis pemeliharaan juga perlu dirancang dengan mempertimbangkan keamanan kerja petugas pemeliharaan, misalkan untuk memberi perlindungan terhadap bahaya jatuh.
Demikian ragam tips dalam mendesain interior laboratorium sains. Semoga bermanfaat.
Penulis : Noriko Kusuma I Universitas Kristen Petra
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”