Minggu (13/5/2018) adalah hari yang menghebohkan bagi warga Surabaya dan Sekitarnya. Bagaimana tidak, bom meledak di 3 gereja Surabaya pagi itu.
1. Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Arjuno Surabaya.
2. Gereja Kristen Indonesia Diponegoro.
3. Gereja Santa Maria, Ngagel Surabaya.
Update korban hingga siang hari Minggu kemarin jam 13.54 WIB adalah 10 orang meninggal dunia dan 41 korban di rumah sakit.
Tak berhenti di Surabaya, daerah perbatasan Surabaya selatan yaitu Taman, Sidoarjo malam hari sekitar pukul 21.20 juga terdengar suara bom di rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo. Mungkin teroris merasa bahwa mereka berhasil menakut-nakuti #ArekSuroboyo, nyatanya hanya beberapa yang merasa takut. Sisanya, siap melawan teroris. Teroris salah pilih lawan, ini buktinya.
1. Kami #ArekSuroboyo punya mental BONEK (Bondo Nekat)
Teroris mungkin lupa bahwa kami #ArekSuroboyo punya mental BONEK (Bondo Nekat) alias Modal Nekat dalam Bahasa Indonesianya. Teroris mungkin merasa sudah bisa menakut-nakuti kami #ArekSuroboyo padahal kami adalah pasukan berani mati. Bagaimana bisa supporter yang ditakuti banyak orang ini takut melawan teroris yang sebelum bunuh diri menangis berpelukan.
2. Kami #ArekSuroboyo punya mental pejuang
Mungkin teroris lupa bahwa kami #ArekSuroboyo punya mental pejuang. Mungkin di Suriah mereka hanya belajar cara meneror, tetapi lupa belajar bahwa di Suroboyo ini adalah daerah pertempuran beradarah yang pernah menewaskan tentara Inggris dan India sekitar 600-2000 tentara. Semangat juang Bung Tomo ada dalam darah kami #ArekSuroboyo.
3. Kami #ArekSuroboyo bukan hanya BONEK tapi juga Cerdas
Mungkin teroris juga lupa bahwa kami #ArekSuroboyo adalah generasi bangsa Indonesia yang cerdas. Kami mampu meminimalisir berita HOAX yang mencoba menakut-nakuti masyarakat Suroboyo dan Sekitarnya. Teroris ada 2 yaitu di dunia nyata dan dunia maya (dengan menebar ketakutan).
4. Kami #ArekSuroboyo tidak mudah di-adu-domba
Ledakan bom di 3 gereja pada hari Minggu pagi mungkin bertujuan untuk mengadu domba rakyat Suroboyo. Mengadu domba antar agama. Nyatanya, tidak satupun kami #ArekSuroboyo yang terpancing dan saling menyalahkan satu sama lain. Terorist has no religion. Kami justru bersatu untuk melawan teroris.
5. Kami #ArekSuroboyo punya Tuhan Yang Maha Esa
Mungkin teroris lupa bahwa kami #ArekSuroboyo memiliki Tuhan yang ditakuti dan agama yang melarang kekerasan. Berbeda dengan mereka yang mengatasnamakan jihad, tetapi dengan cara yang salah. Perbanyak membaca kitab suci dan berdoa kepada Tuhan adalah salah satu cara kami #ArekSuroboyo melawan teroris.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”