Suku Toraja mendiami 3 wilayah provinsi, yakni sebagian provinsi Sulawesi Selatan di bagian utara (Enrekang bagian Utara, Tana Toraja, Toraja Utara, sebagian wilayah Luwu, Pantilang, Rongkong, dan Seko), Provinsi Sulawesi Barat bagian timur (Mamasa, Polewali, Mamuju, dan Suppiran) serta provinsi Sulawesi Tengah (bagian selatan kabupaten Sigi dan Poso).
Pada zaman sekarang orang Toraja telah menyebar ke seantero Nusantara dan bahkan dunia, nah bagi yang sudah pernah ke Toraja pasti dengan mudah akan mengenali mereka orang Toraja dengan melihat dari kebiasaan dan hubungan kekerabatan yang begitu lekat selain itu mereka juga dikenal dari sikapnya yang ramah dan cerdas serta rendah hati …
Nah berikut adalah alasan kenapa Toraja wajib kamu kunjungi:
ADVERTISEMENTS
1. Maknai Kehidupan di Acara Rambu Solo’
Upacara Rambu Solo’ adalah upacara bagi orang Toraja yang telah meninggal dunia, untuk mengantarkan jenazah hingga ke liang kubur (kuburan batu-patane) maka orang Toraja terlebih dahulu melalui prosesi adat dengan memotong kerbau dan babi. Puluhan bahkan ratusan hewan akan dikorbankan dalam acara adat ini, sebagai tanda begitu tingginya penghormatan dan cinta sanak famili pada yang telah meninggal dunia. Mereka yang datang dengan mengenakan baju hitam menjadi tanda duka cita dari seluruh masyarakat di pelosok kampung serta berbagai penjuru tanah air.
Dari tanah rantau mereka akan pulang ke tanah leluhur untuk menunaikan acara yang disebut tongkon ini. Nah, salah satu bagian yang ditunggu-tunggu adalah toma’pasilaga tedong (adu kerbau), kerbau yang akan dikorbankan dalam acara ini diadu di arena pematang sawah dan disaksikan oleh ribuan orang yang berjejer di bukit dan bahkan di atas pohon yang mengelilingi lembah pematang sawah yang jadi arena kerbau beradu, teriakan khas 'to meoli' dari segenap penonton layaknya di pertandingan sepakbola menambah semarak suasana dan bisa jadi momen yang tidak akan kamu lupakan…
Nilai-nilai kekeluargaan, semangat kebersamaan, serta rangkaian dari keseluruhan acara yang di bingkai dalam kearifan lokal yang kamu temui di acara Rambu Solo’ ini akan membuat kamu terkagum-kagum bahkan bisa ketagihan untuk mencari tahu tentang Toraja dan falsafah hidupnya.
Dan ini dia lirik lagu yang bikin kangen orang Toraja kalau dinyanyikan di tanah rantau :
"Marendeng Marampa’ , Kadadian ku Dio Padang di gente’ Toraya, Lebukan Sulawesi…
Mellombok, membuntu, mentanete na Nakabu’ uma sia pa’lak, Nasakkai’ Salu Sa’dan…
Kami sangtorayan, umba-umba padang kiolai maparri’ masussa kirampoi tang kipomabanda penaa’ iyamo passanan tengko ki umpasundun rongko’ ki … "
ADVERTISEMENTS
Artinya kurang lebih:
Damainya tanah kelahiranku, Toraja di Sulawesi
Lembah, bukit, gunung, penuh sawah dan ladang, disejukkan air sungai Sa'dan
Kami orang Toraja, kemana pun merantau, susah senang kami jumpai, tak membuat hati kami menyerah, itulah amanah menunaikan kehidupan
ADVERTISEMENTS
2. Makanan Khas Toraja Bikin Lidah Bergoyang
Damainya tanah kelahiranku, Toraja di Sulawesi
Lembah, bukit, gunung, penuh sawah dan ladang, disejukkan air sungai Sa'dan
Kami orang Toraja, kemana pun merantau, susah senang kami jumpai, tak membuat hati kami menyerah, itulah amanah menunaikan kehidupan
ADVERTISEMENTS
Pa’piong, jika didaerah Minang kamu bisa menikmati legitnya beras ketan yang dimasak dalam ruas bambu. Nah, di Toraja pun kamu bisa menikmatinya namun yang spesial adalah daging pa’piong. Ya, aroma khas dari masakan daging empuk yang dipadukan dengan bumbu dan rempah-rempah alami yang dipetik langsung di kebun.
Caranya daging segar yang telah dicampur bumbu, ditambahkan garam secukupnya lalu dimasukkan dalam ruas bambu muda yang agak tebal, kemudian dibakar hingga matang. Hmm… aroma khas dari pa’piong dengan sayur daun miyana, lada katokkon (cabe dengan bentuk menyerupai paprika hanya bisa ditemui di Toraja), daun sereh, serta potongan daun bawang. Nikmati sajian lezatnya daging yang empuk aduhai, sungguh menggugah selera…
Tollo’pamarrasan. Masakan spesial yang berwarna hitam, bukan karena gosong atau dimasak dengan tinta cumi, tapi karena warna bumbu pamarrasan (daging pada biji buah pangi yang telah dijemur dan menghitam, harum dan sedikit berminyak), layak untuk kamu coba deh… Ueeenakkk tenan…
Pa’kareng. Olahan daging yang diiris tipis lalu dilumuri garam dan sedikit merica tumbuk, dijemur hingga kering. Bisa jadi oleh-oleh buat para perantau Toraja.
Deppa tori’. Kue khas yang terbuat dari beras ketan hitam dengan gula merah, manis dan gurih. Cocok dinikmati dengan secangkir Kopi Arabika kualitas ekspor Kopi Toraja …
'Marasa tanta…'
ADVERTISEMENTS
3. Wisata Religi Di Buntu Burake
Patung Yesus Memberkati. Objek wisata rohani ini tercatat sebagai patung tertinggi di dunia, lho… Coba deh naik ke puncak Burake di Kota Makale dan nikmatilah suguhan pemandangan kota yang diapit bukit dengan lembah dan pematang sawah nampak jelas dari bukit yang sejuk ini, bisa sambil selfie-selfie bareng pacar, temen atau keluarga.
Tilangnga’, permandian alam dengan air yang bening membuat dasar yang dalam tampak dengan jelas seolah-olah dangkal, ya kamu akan temui danau alami dengan air murni yang begitu sejuk di mana lagi kalau bukan di Toraja. Tempat ini wajib banget kamu kunjungi.
ADVERTISEMENTS
4. Surga Pemandangan Alam Pegunungan
Ke’te’ Kesu. Di sini kamu bisa menikmati lukisan alam yang dipadukan dengan rumah adat yang berjejer rapih, dengan seni ukir unik yang artistik dan sarat makna. Rumah adat (tongkonan) ini semua terbuat dari struktur kayu yang kokoh dengan atap dari bambu, yang istimewa adalah bahannya semua alami dan diambil dari alam toraja.
Batu Tumonga. Kamu yang senang dengan suasana persawahan, bukit dan sawah hijau atau padi yang menguning di antara lembah-lembah atau pegunungan dengan rumah adat Toraja, sungguh lukisan surga dari Toraja semua ini bisa kamu nikmati dari tempat wisata Batu Tumonga di wilayah Rantepao ini.
Londa-Lemo, kuburan dari leang-leang (batu alam) yang di lubangi untuk menyimpan peti jenazah. Hmmm, kamu yang suka suasana horor wajib ke sini, nih. Potongan tulang dan tengkorak manusia akan dengan mudah kamu temui di sini.
ADVERTISEMENTS
5. “To Mepare : Penuai Padi”
Masih banyak tempat lainnya yang bisa kamu nikmati di Toraja, bahkan begitu masuk dari perbatasan Kabupaten Enrekang, kamu akan langsung merasakan suasana yang berbeda.. sepenjang jalan kamu akan di sambut oleh sejuk dan indahnya pemandangan alam Toraja dengan rumah-rumah adat tongkonan yang unik tertata dengan indah
Nah lirik lagu “To Mepare : Penuai Padi” ini setidaknya menggambarkan sedikit potongan dari begitu kayanya keindahan alam dan aktivitas masyarakat Toraja yang membuat kamu selalu merindukan dan wajib datang ke Toraja :
To Mepare (Penuai Padi)
Ku mentiro rokko mellombokna
Ku messaile langngan mentanetena
Lendu' masannangna penaangku
Untiroi tu pare siririanAku memandang ke lembah
Dan melayangkan mata ke pebukitan
Betapa senangnya hatiku
Melihat padi yang sedang menguningTiroi diong tu tau situru'turu'
Sibaa bunu' sia panglembaranna
Na male umpeparei tu umanna
Masannang tongan tu penaannaLihat di bawah sana, orang orang berjalan beriringan
Memegang pengikat dan pemikul padi
Sambil berjalan ke sawah untuk menuai
Betapa senang hati merekaTiroi tu pia to manglaa sambali'
Sikallode' sisemba'
Ungkampai soro'na to mepare
Na parokkoi tu panglaa naLihat anak gembala di seberang
Bercanda dan bermain
Menunggu selesainya penuaian
Lalu menuntun ternak mereka ke sawahPerangngiri tu to mepare diong
Sipela'tekan sipetaa taan
Marasan ungkuti' peparena
Masannang tongan tu penaannaDengarkan suara para penuai itu
Bercanda dan tertawa
Sambil mengikat hasil tuaian
Betapa senang hati mereka
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.