Perselingkuhan sering terjadi dalam sebuah hubungan, baik yang masih berpacaran atau bahkan yang sudah berstatus menikah, seringkali kita mendengar beberapa kasus yang berpangkal dari sebuah perselingkuhan, yang mirisnya lagi adalah para pelaku perselingkuhan itu sendiri kadang secara sadar melakukan nya meskipun tahu bahwa itu adalah perbuatan yang salah.
Pria dianggap lebih dominan dan berpotensi besar untuk melakukan perselingkuhan dibandingkan perempuan, padahal ternyata tidak sedikit para kaum perempuan yang bahkan berani melakukan perselingkuhan secara sadar. Lantas apa yang mendasari seseorang melakukan perselingkuhan?
Apa saja yang menjadi alasan nya hingga seseorang berani menduakan bahkan meninggalkan pasangan nya demi berselingkuh dengan orang lain? Nah, inilah beberapa faktor yang menjadi penyebab adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan :
ADVERTISEMENTS
1. Tingkat kepuasan seks yang berlebih dan bikin candu
Karena sudah terbiasa maka akan menjadi kecanduan, layaknya makan 3x sehari kalau hanya makan sekali saja pasti akan kelaparan, apalagi jika porsi makannya cukup banyak otomatis gak bisa ditahan lagi, yang kadang malah bisa bikin kecanduan. Seks pun begitu jika seseorang sudah terbiasa bermain dengan banyak lawan maka akan semakin susah untuk lepas dari perselingkuhan, satu kali coba-coba mungkin, dua kali karena merasa puas, tiga kali membuat ketagihan dan ingin mengulang lagi..lagi dan lagi.
Padahal sudah memiliki pasangan. Nah, kecanduan seks yang sulit terpuaskan itu dapat memicu keinginan untuk mencari kepuasan di luar dari pasangannya, para pelaku perselingkuhan ini akan merasakan sensasi yang luar biasa jika tak hanya melakukan seks hanya dengan pasangannya saja.
ADVERTISEMENTS
2. Terlalu banyak masalah dengan pasangannya
Salah satu pemicu seseorang memilih berselingkuh adalah karena terlalu banyak masalah di antara dia dan pasangannya, misalnya saja karena seringnya bertengkar akibat beda pendapat yang membuat salah satu dari mereka merasa jenuh dan alih-alih ingin menghilangkan stres mereka para pelaku perselingkuhanan memilih untuk melampiaskan dan bersenang-senang sejenak dengan yang lain.
Tapi kok kalau banyak masalah di antara keduanya kenapa masih tetap mempertahankan hubungannya? Biasanya tipe yang seperti itu adalah tipe yang tidak berani mengambil keputusan untuk menyudahi sebuah hubungan, jadi mereka lebih memilih mempertahankan status namun ingin bermain-main dengan yang lain juga.
ADVERTISEMENTS
3. Faktor lingkungan dari orang-orang di sekelilingnya
Mungkin niat dari awal tak ada keinginan untuk berselingkuh dari pasangannya namun biasanya perselingkuhan itu bisa terjadi karena faktor lingkungan bisa dari teman-temannya yang juga sering bermain-main dan akhirnya membuat keinginan yang sama pula dengan mereka dan melakukan nya juga, beda halnya jika berada di lingkungan yang baik-baik maka kemungkinan besar untuk berselingkuh itu sangat minim.
ADVERTISEMENTS
4. Menjalin hubungan jarak jauh atau LDR
Menjalin hubungan jarak jauh ternyata membuat semakin dekat dengan kasus perselingkuhan. Pasalnya ada jarak yang menghalangi untuk bertemu melepas rindu dan ini memicu mereka para pelaku haus kasih sayang memilih untuk melampiaskannya ke orang lain yang lebih dekat tentunya.
Kurangnya waktu bersama pasangan dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain yang lebih dekat membuat peluang terjadinya perselingkuhan, berawal dari kenyamanan emosional saat ngobrol atau mungkin juga karena mendapatkan perhatian lebih dari orang yang dekat.
ADVERTISEMENTS
5. Uang dan kebutuhan materi
Semakin banyaknya kebutuhan, seseorang akan cenderung mencari pemasukan tambahan, dan kemungkinan besar untuk menjalin hubungan dengan yang lebih kaya dan mampu memenuhi kebutuhan materi yang lebih akan menjadi faktor seseorang memilih selingkuh dari pasangan nya, beberapa kasus yang terjadi bahkan seseorang rela meninggalkan pasangan resminya hanya karena telah menemukan orang lain yang lebih kaya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”