Ketika ingin memulai sebuah bisnis atau usaha, pastilah terbesit di benak kita, ingin berbisnis sendiri atau dengan rekan bisnis. Saat kesulitan mencari rekan bisnis yang tepat, membuka bisnis dengan teman bisa jadi salah satu opsi yang patut dipertimbangkan. Karena kita tidak perlu lagi mengenali karakter dan pribadi seseorang dari awal. Namun, jangan juga terburu-buru untuk memulai, pastikan kamu telah memahami ‘untung-ruginya’ jika ingin memulai usaha dengan teman.
Memulai bisnis dengan teman sendiri bisa jadi merupakan hal yang menyenangkan, namun bukan berarti tidak memiliki tantangan. Karena bisa saja merasa cocok dengan teman di kala berbicara soal persahabatan, belum tentu kala berbisnis kita dengan teman juga klop. Tak hanya sekadar memiliki visi dan komitmen yang sama, tapi juga tahan banting dan mampu memberikan perspektif segar.
Nah, ini 5 hal dasar yang wajib kamu pertimbangkan matang-matang sebelum memulai bisnis atau usaha dengan teman sepermainan!
Supaya nantinya tidak berantakan, tugas atau peran tetap diperlukan meskipun pendekatan kolaboratif adalah hal yang wajar kita gunakan kala bekerja dengan teman.
Penentuan porsi masing-masing individu, agaknya kita bisa terus berpegangan pada hal tersebut. Karena terkadang, sebuah pekerjaan bisa selesai lebih baik dan efektif ketika dikerjakan satu orang saja serta tidak perlu banyak kepala, dan tak meghabiskan waktu untuk berkompromi dengan orang lain, betul kan?
<>2. Hal-hal yang sensitif agaknya dibicarakan sejak awal biar tak jadi terjal>Hal sensitif tidak boleh diabaikan. Semakin lama kamu dan rekanmu menyepelekan hal ini, bisa jadi hubungan tidak sehat di lingkungan bisnis kalian akan muncul.
Baiknya, sejak awal pastikan kamu dan teman telah membicarakan secara jelas mengenai porsi masing-masing, mulai dari jabatan, pendapatan, pembagian modal, deskripsi kerja, tugas serta tanggung jawab dan lain-lain. Lebih terstruktur dan jelas bertujuan, kan?
<>3. Dalam berbisnis, decision atau keputusan adalah hal yang sakral>Bukannya anti demokrasi, namun dunia bisnis bukanlah ‘sekolah’ untuk melatih demokrasi. Kompetisi dan persaingan dalam bisnis selalu bergulir setiap detik. Jika kamu dan temanmu terlambat dalam memberi keputusan, bisa saja memberikan dampak negatif pada keseluruhan unit usaha.
Memang, tak ada salahnya jika kamu mencoba untuk menerapkan konsep fairness dan selalu mengupayakan diskusi dengan rekan bisnis, tatkala dihadapkan pada situasi yang sulit. But, If you are a leader, then you must act like a leader!
<>4. Sebuah perspektif baru merupakan sesuatu yang krusial>Dalam memilih rekan bisnis, pastinya kita cenderung memilih berdasarkan asas kesamaan; sama-sama punya minat yang sejenis, berbagi impian yang sama dan lain sebagainya. Berbisnis dengan teman yang seperti ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan adanya clash di dalam tim, karena kita sudah tahu seluk-beluk mereka.
Tidak salah memang, namun agaknya kamu lebih kritis dalam memilih rekan bisnis. Pilih teman yang bisa memberikan perspektif seperti gagasan dan ide-ide baru. Tak ada guna juga kan kalau pola pikir kita sama persis dengan teman bisnis kita, mendingan kamu bisnis sendiri saja.
<>5. Jika nanti anggota tim bertambah, jangan lupa untuk tetap ‘merangkul’>Mungkin rencana jangka panjangnya, kalian akan memiliki tim yang bertambah seiring dengan semakin besarnya usaha yang kalian rintis, Meski mungkin saja anggota-anggota baru tersebut tidak masuk ke dalam lingkup pertemanan kalian, namun mereka tetap aset ruang bisnis kalian, lho. Hindari kesan eksklusivitas dalam lingkungan bisnis atau perusahaan kalian nanti.
Bisakah kalian menepati dan menjalani lima hal tersebut? Jika jawabannya ya, maka tunggu apalagi, yuk sukses bersama teman kalian sendiri!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.