Pertama saya inggin menyampaikan selamat untuk kehamilan dan kelahiran manusia mungil dari perutmu. Untukmu para ibu millennial, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Demi lancarnya proses mengasihi dan merawat bayimu nanti.
Apa aja? Mari disimak di bawah ini~
ADVERTISEMENTS
6. Ikut tidur saat bayi kita tidur hanyalah mitos
Hai para ibu milenial. Tidur saat bayi anda tidur adalah mitos, jika smartphone masih di genggaman anda. Jika smartphone masih di genggaman anda, tidak sadar berselancar terlalu lama di sosmed atau sekedar browsing info tentang kesehatan bayi, tiba-tiba bayi anda terbangun. Hilanglah sudah kesempatan anda untuk beristirahat.
Taruhlah sejenak smartphone anda, peluk bayi anda, dan ikut tidur. Menjadi Ibu adalah peran yang harus dijalankan 24 jam. Jadi, istirahatlah.
ADVERTISEMENTS
7. Berusahalah bahagia meski perjuangan menjadi ibu tidaklah mudah
Betapapun anda merasa sangat payah dalam mengasuh anak, letih lupa merawat diri, menyalahkan diri sendrii jika anak sakit, atau ingin menyerah nanti, ingatlah kembali perjuangan anda, selama 9 bulan mengandung, anda jaga baik kandungan anda, anda telah mempertaruhkan nyawa anda demi berlangsungnya kehidupan baru. Maka sesungguhnya anda telah berhasil menjadi seorang Ibu. Semua memang terasa tidak mudah, ya tidak mudah karena balasannya adalah surga.
Mari bersyukur, tidak sedikit wanita yang mendamba menjadi seorang Ibu, tapi belum diberi kesempatan.
Lalu, berusahalah untuk bahagia, dengan lebih banyak bersyukur, Niatkan semua karena ibadah, sesekali minta keluarga untuk mengambil peran dalam merawat dan mengasuh anak, minta reward atau hadiah ke pak suami juga bisa bikin happy.
Jangan lupa bahagia ya!
ADVERTISEMENTS
8. Cintai dirimu dengan perubahan bentuk tubuhmu
Setelah melahirkan, anda akan banyak menemui perubahan pada diri anda sendiri. Mulai dari perubahan fisik seperti stretch mark, perut yang melebar, menurunnya kemampuan otot dasar panggul.
Perubahan lain yang akan anda rasakan adalah, waktu dan perhatian anda harus tersita untuk bayi anda.
Mungkin diawal mengasuh bayi, anda akan merasa terisolasi, lelah, bosan, ingin menyerah. Tapi bersabarlah, percayalah semua akan berangsur membaik, perlahan anda akan dibuat takjub dengan perkembangan bayi anda dan itu akan jadi pengalaman pertama yang luar biasa.
ADVERTISEMENTS
9. Peran fisioterapi untuk Anda dan si bayi
Fisioterapi memperbaiki gerak dan fungsi tubuh.
Tentu agak sulit membayangkan, gerak dan fungsi tubuh yang bagaimana pada ibu psaca melahirkan.
Baik, simpan kalimat diatas dalam benak anda, jangan direnungi terlalu serius. Saya akan mencoba membantu memperjelas, supaya para calon ibu milenial mendapat bayangan lebih jelas, bagaimana fisioterapi bisa berperan dalam masa pemulihan anda dan selanjutnya.
Setelah melahirkan, perjuangan belum berhenti. Masih ada tugas para ibu milenial selanjutnya, yaitu merawat, mengasuh dan menyusui si baby. Tentu tugas-tugas itu membutuhkan kekuatan fisik dan mental.
Namun nyatanya, pasca melahirkan ibu milenial dihadapkan pada masalah menurunnya kemampuan fisik. Nyeri akibat jahitan, gerak tubuh yang terbatas, melemahnya otot dasar panggul sehingga sulit menahan BAK dan BAB dan beberapa masalah lainnya. Masalah-masalah tersebut membuat anda sebagai ibu milenial kurang optimal dalam menjalankan tugas.
Nah… Di sinilah fisioterapi berperan memaksimalkan agar gerak dan fungsi tubuh kita lebih maksimal.
Misal, memberikan manajemen nyeri dengan breathing exercise. Mempercepat proses pemulihan luka jahitan dengan latihan kegel dan exercise lainnya. Jadi anda tidak melulu tergantung dengan obat penghilang nyeri. Senam kegel ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan fungsi otot dasar panggul.
Masih belum cukup?
Fisioterapi bisa mengawal tumbuh kembang bayi anda dengan memberikan beberapa stimulua sesuai tahapan tumbuh kembangnya, braingym, baby massage dan masih banyak lagi.
Bagaimana, sudah siap mencari Fisioterapi untuk partner pasca melahirkan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”