Ibu adalah sosok yang digambarkan sebagai wanita multitasking dalam segala hal dan hampir setiap insan yang menjadi putra atau putrinya melihatnya sebagai satu-satunya wanita terhebat yang menyandang gelar super mom di hati mereka.
ADVERTISEMENTS
1. Shopping mate di segala penjuru perbelanjaan
Percaya atau tidak bagi sebagian besar mereka yang pernah mengalami, sejak di bangku sekolah dasar bahkan sampai masuk ke perguruan tinggi, ibu bagaikan sahabat terpercaya yang bisa diajak melalang buana menjelajahi seisi pasar untuk membantu mencari keperluan sekolah seperti seragam maupun keperluan-keperluan yang harus disiapkan saat masa orientasi ketika masuk perguruan tinggi. Ibu juga hafal di luar kepala isi seantero pasar, bak pemandu wisata apabila mendampingi kita mencari sesuatu pada sebuah toko di pasar, mulai dari pasar sejenis tanah abang sampai hypermart, dan menghampiri letak toko langganan tanpa memerlukan peta digital seperti G-Maps.
Berbicara tentang harga baik di pasar tradisional maupun pasar modern, ibu memiliki kemampuan memprediksi ala peramal sakti mengenai harga barang yang lebih ekonomis sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.
Berbelanja di pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga khususnya masalah dapur, ibu adalah sosok yang cermat bak koki berpengalaman dan tidak mudah dikelabui pedagang. Mulai dari membedakan antara mentega dan margarin, kencur dan lengkuas, tapioka dan maizena, gula aren dan gula tebu, kembang kol dan brokoli, rajungan dan kepiting, dan lain-lain. Semua itu hampir mirip, bukan? Hayo ngaku, kamu pernah nggak hampir tertukar bahan makanan tersebut karena sulit untuk membedakannya?
Ibu juga mendadak layaknya fashion expert di toko busana. “Kuning kurang cocok untukmu, tapi kalau kamu pakai yang merah hati akan terlihat lebih manis.” “Jika kamu memilih blus yang ini, sebaiknya roknya yang bermotif kecil-kecil karena tubuhmu cenderung berisi.” Mulai dari padu padan warna, mix and match motif, serta cara penyampaiannya yang lembut namun realistis tanpa menyinggung perasaan anaknya. Ibu sangat paham betul bagaimana karakter anaknya dan cara penyampaian yang bijak.
Memiliki ibu yang cukup mumpuni atau memiliki passion di bidang beauty and fashion pastinya sangat antusias sekali untuk menyulap anak perempuannya tampil cantik dan anggun. Itu sih kalau anak perempuannya feminim yaa. Namun ada juga fashinable mom yang memandang alas kaki cantik menurut versinya adalah wedges dan high heels, sayangnya alas kaki kece versi putrinya adalah sneakers dan boots. Yup! Karena putrinya agak tomboy. Hayo, kamu pernah nggak beda haluan dengan selera ibumu? Meski begitu, ibu selalu memahami selera anaknya dengan baik. Tidak melarang namun tetap membantu memberikan masukan dan tanggapan “ter-ju-jur” di dunia.
ADVERTISEMENTS
2. Show-pink mate ketika virus merah jambu menyerang anak gadisnya
Tidak semua wanita ingin menceritakan isi hatinya pada teman wanitanya meski terbilang sudah dekat. Keraguan untuk bercerita pada teman wanita dilatarbelakangi oleh berbagai macam perspektif. Kemungkinan karena takut memberikan tanggapan yang kurang memuaskan, meragukan untuk menjaga rahasia, wanita dengan tipikal pribadi yang tertutup dan hanya ingin bercerita pada orang terdekat yang dapat dipercaya, dan sebagainya. Hal ini tidak selalu perihal kandasnya hubungan dengan pacar atau sedang adanya masalah dengan pacar namun ketika wanita sedang jatuh cinta.
Ketika seseorang sedang jatuh cinta berarti ia sedang terserang virus merah jambu. Itulah sebabnya mengapa ilustrasi yang menggambarkan orang sedang jatuh cinta didominasi warna merah jambu atau pink. Tidak mudah untuk menceritakan bahwa ia sedang jatuh cinta (showing her pink feeling about him) bagi sebagian orang. Meski kadang menyandang gelar makhluk rumpi ter-hits, nampaknya bagi sebagian wanita sangat berhati-hati untuk menceritakan hal ini. Maka, ibu adalah satu-satunya orang yang dinobatkan sebagai orang terpercaya untuk menceritakan perasaannya.
“Bun, aku mau cerita sama Bunda. Janji ya, jangan cerita ke siapa-siapa. Bunda adalah orang pertama yang tahu rahasia aku. Jadi Bun, belakangan ini aku lagi deket sama.. Dia itu orangnya.. Aku ngerasa kalau aku..”
Sebagai satu-satunya orang pertama yang dipercaya putrinya, seketika ibu menjelma sebagai pendengar yang baik bak sahabat, penasihat yang bijak bak psikolog, dan prediktor tertepat yang nyaris tak pernah melesat bak peramal asmara. Sesibuk apapun ibu, ia selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Namun sadarkah, sebagai anaknya kadangkala kita belum tentu terpikir untuk meluangkan waktu bersama ibu, meski hanya sekadar minum teh atau berbincang sejenak sebelum tidur.
Ia dengan setia dan antusias mendengarkan cerita anaknya sekaligus menyelinap sebagai detektif dalam memahami perkembangan psikis anaknya melalui pancaran bola mata anaknya yang tanpa sadar ikut mengutarakan perasaan setelah sekian waktu anaknya mulai jarang ada waktu di rumah lantaran sibuk kuliah atau bekerja. Biasanya, anak perempuan yang sedang jatuh cinta, sisi emosionalnya lebih dominan dibandingkan logikanya sehingga luput akan hal-hal penting lainnya dalam membina hubungan yang lebih serius bersama lawan jenis. Di sini peran ibu adalah mengingatkan, menyadarkan, dan memberikan opini terbaiknya yang berlandaskan pada riset kehidupan atau pengalamannya yang telah mencicipi asam garam kehidupan untuk kelanjutan hubungan anak perempuannya dengan seorang laki-laki yang diceritakan kepadanya.
Seorang ibu juga akan melakukan pertimbangan sebijak mungkin untuk kebaikan putrinya. Prediksi manis pahit yang kemungkinan akan dicicipi oleh anaknya di kemudian hari apabila melanjutkan hubungannya dengan si A, B, atau C. Sejatinya naluri seorang ibu tercipta untuk menjaga anak-anaknya, seperti kontak batin yang aktif secara otomatis untuk menghubungkan antara dirinya dan anaknya. Itulah mengapa insting seorang ibu biasanya selalu tepat dan tak pernah melesat,
ADVERTISEMENTS
3. Tidak ada seorang anak yang tidak membutuhkan seorang Ibu
Nah, itulah mengapa sebabnya meskipun kita sudah kepala dua atau bahkan kepala tiga akan ada saja hal yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas bersama ibu. Meski kita merasa sudah dewasa atau usia kita terbilang sudah cukup umur, kita masih butuh untuk mendengarkan pendapat dan masukan dari seseorang yang telah lebih dulu pernah melewati apa yang sedang kita hadapi. Karena ibu layaknya peta sekaligus pemandu yang dengan sepenuh hatinya membimbing anaknya ke jalan yang baik agar tidak tersesat. Dengan segenap cinta dan kasihnya, ibu menerangi jalan anaknya agar tidak terasa gelap dan sunyi.
ADVERTISEMENTS
4. Meskipun kini sudah ada laki-laki yang bertanggung jawab atas putrinya, ibu akan selalu menjaga putrinya melalui doa yang senantiasa dimunajatkannya
Fase kehidupan mungkin mampu memisahkan seorang ibu dan putrinya secara fisik, namun ikatan batin keduanya tetap melekat sepanjang hayat.
ADVERTISEMENTS
5. Ibu akan terus menjadi wanita yang siap tanggap terhadap anak dan cucunya
Seperti pintalan benang yang sambung menyambung, kasih sayang antara ibu dan anak yang dilahirkan putrinya akan tetap mengalir.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”