Ibu Kota Resmi Pindah! Lulusan Planologi Bakal Semakin Dibutuhkan

Kalau perencanaan tata kotanya baik, ibukota yang baru nggak bakal semrawut kayak Jakarta sekarang!

Wacana pemindahan ibukota semakin gencar digalakkan. Pemerintah makin serius untuk memindahkan ibukota di luar Jawa. Jakarta memang semakin lelah dengan berbagai masalah yang tidak kunjung usai.

Salah satu hal yang harus dipersiapkan pemerintah terkait pemindahan ibukota adalah perencanaan tata kota. Pemindahan ibukota jangan sampai malah menjadi ajang pemindahan masalah. Kalau ibukota yang baru tidak dibangun dengan baik, maka ujung-ujungnya akan berakhir sama dengan Jakarta.

Untuk itulah Planologi, sebutan untuk orang-orang yang merupakan lulusan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota diperlukan. Apa saja sih yang bisa mereka lakukan?

ADVERTISEMENTS

1. Mengatasi Kemacetan

Salah satu hal yang menjadi masalah di Jakarta adalah kemacetan. Apabila sejak awal tata kota dibangun dengan memperhatikan lancarnya arus lalu lintas, pastinya kemacetan bisa diatasi.

Beberapa yang mungkin bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung hal ini adalah menyediakan transportasi publik yang memadai di ibukota yang baru. Jakarta sudah banyak menyediakan transportasi tapi baru diperbaharui sekarang, padahal kendaraan pribadi sudah menjamur.

Di ibukota yang baru, transportasi umum bisa disediakan sedari awal sehingga pilihan awal masyarakat nantinya adalah hal itu dan bukan kendaraan pribadi.

Pembangunan jalan yang memperhatikan berbagai aspek juga perlu diperhatikan agar arus lalu lintas menjadi lancar. Selain membludaknya kendaraan di Jakarta, jalan yang tidak sesuai juga menjadi penyebab macet ada dimana-mana.

 

ADVERTISEMENTS

2. Menjamin Banjir Minggat

Masalah lain yang ada di Jakarta adalah banjir. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang saling memengaruhi, mulai dari kebiasaan buang sampah sembarangan sampai rusaknya daerah resapan air karena pembangunan.

Planologi bisa mulai merancang untuk melakukan pembangunan yang memperhatikan resapan air. Jangan sampai asal 'taruh' bangunan dan mengundang banjir datang ke ibukota baru.

Pemerintah juga harus lebih menggalakkan pentingnya buang sampah pada tempatnya. Jakarta sudah makin 'tenggelam' karena berbagai saluran tersumbat oleh sampah. Jangan sampai warga di ibukota yang baru melakukan kebiasaan yang sama.

ADVERTISEMENTS

3. Merapikan Kota

'Kota' yang Rapi

‘Kota’ yang Rapi via https://www.freeimages.com

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Planologi harus mempertimbangkan kedatangan kaum desa yang menjajal ibukota untuk mencari rezeki. Kadangkala, semrawutnya suatu kota juga disebabkan oleh mereka.

Apabila warga desa yang datang tidak mempunyai cukup uang, biasanya mereka membuat tempat tinggal sesuka mereka. Daerah resapan air juga bisa berkurang disebabkan hal ini.

Pemerintah perlu menekan angka urbanisasi agar ibukota yang baru tidak terlalu penuh sesak. Planologi di sisi lain bisa mempersiapkan wilayah tempat tinggal untuk orang-orang yang merantau namun tidak siap dalam segi ekonomi.

ADVERTISEMENTS

4. Mewujudkan Kota Sehat

Polusi Jakarta sudah cukup memprihatinkan. Hal ini jangan sampai terjadi di ibukota yang baru. Apalagi ibukota diwacanakan berada di luar Jawa yang tidak terlalu berpolusi. Apabila nantinya ibukota yang baru tidak dikelola dengan baik, maka Indonesia akan menyumbang polusi lebih banyak lagi.

Planologi di sini dapat mengatur agar ibukota lebih sehat. Pengadaan tanaman yang dapat menyerap polusi dengan membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) mungkin bisa jadi salah satu solusi.

Pemerintah bisa mendukung dengan menyediakan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Bangunan yang didirikan pun harus bisa mendukung gerakan ini. Tentunya masyarakat juga harus diberikan pemahaman agar tujuan kota sehat bisa tercapai.

ADVERTISEMENTS

5. Mudah Memperbaiki

Pemerintah bisa berkolaborasi dengan para planologi muda agar tercipta ide-ide segar yang bisa diterapkan untuk jangka panjang ke depan. Apabila pemerintah hanya bekerjasama dengan orang-orang yang dulunya membangun Jakarta, bisa saja beberapa idenya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman.

Dilibatkan planologi muda juga penting untuk jangka panjang. Ini karena pemuda adalah penerus tongkat estafet pembangunan, artinya mereka adalah orang-orang yang akan merawat Indonesia ke depannya. Apabila pemuda dilibatkan sejak awal dalam proses pembangunan, maka pemecahan masalah di masa depan akan lebih mudah karena ikut andil dalam proses di awal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang mahasiswa jurusan ekonomi yang sangat senang berada di antara anak kecil saat menonton film animasi dan mengembara di imajinasi ketika membaca.