Hubunganmu Terasa Baik-Baik Saja? Hati-Hati dengan 5 Kemungkinan Ini, Yah~

Tidak ada salahnya mencari tahu. Bukan memupuk curiga tapi memastikan semua baik-baik saja.

Dalam suatu hubungan, Kita berharap semua baik-baik saja begitupun dengan berusaha secara baik. Kita diberikan hati untuk menyayangi tetapi Kita juga diberikan akal untuk berfikir. Karena pada dasarnya, didunia ini ada baik ada buruk. Manusia juga diberi kemampuan yang terbatas untuk menjalani hidup ini. Begitu pun dengan hubungan yang asam garamnya selalu mewarnai. Berbeda tidak apa asalkan tidak ada pengkhianatan dan hal yang tersembunyi.

Jika mengetahui hal tersembunyi itu sakit, lebih baik tidak mengetauinya apalagi mengalaminya sekalipun. Begitulah kutipan yang familiar dimanapun. Seseorang bisa saja berubah dan perubahan itu ada yang terlihat serta tak terlihat. Perubahan dari hal yang baik ke buruk ataupun sebaliknya. Yang terlihat indah belum berarti indah. Mengapa?

Karena manusia diberi batasan sehingga tidak bisa mengetahui lebih banyak lagi tentang siapapun yang sedang bersamanya. Namun sekali lagi, manusia diberi akal untuk mencari tahu hingga semuanya benar-benar baik-baik saja. Karena terkadang, hal yang paling menyakitkan adalah sesuatu yang diam-diam dan berjalan seperti bom waktu. Kamu akan menjadi korban dalam suatu lingkaran. Lalu apakah hubungan yang dijalani benar-benar baik ataukah hanya terlihat baik? Inilah hal-hal yang harus kita ketahui hanya untuk membuat kita tenang dan tidak perlu bertanya-tanya apalagi diselimuti kekhawatiran:

ADVERTISEMENTS

1. Tidak adanya pertengkaran, cenderung menghindari masalah bukan menghadapi.

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Pertengkaran atau kontradiksi itu wajar dalam hubungan. Kenapa? karena tiap pasangan itu terdiri dari masing-masing pribadi yang berbeda. Terlepas banyak kesamaan seperti aktivitas, hobi, makanan kesukaan dan apapun itu hanyalah sedikit dari banyak aspek. Konflik kecil itu wajar dan itulah dinamika hubungan untuk masing-masing pasangan.

Setelah mereka berkonflik, tugas mereka lalu menyelesaikannya bersama secara dewasa dan menikmati hasil dari perjuangan mereka. Jika tidak ada perbedaan atau konflik, maka patut dicurigai apakah salah satu dari Mereka seakan tidak peduli dan hanya berkata “iya” dalam artian masalah yang dihadapi tidak penting bagi dirinya. Padahal penyelesaian masalah secara dewasa adalah inti dari suatu hubungan hingga tua nanti. Kenapa?

Karena di dalam kehidupan pasti banyak sekali masalah-masalah yang akan datang dan ditentukan dengan respon Kita. Kalau dia hanya diam-diam saja, perlu dicurigai bahwa ia tidak mau berjuang bersama dan cenderung acuh atau tidak peka dalam memaknai suatu perbedaan.

ADVERTISEMENTS

2. Dia yang selalu setuju dan selalu memaafkan dengan enteng walau kamu banyak berbuat kesalahan besar

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Ketika menjalani hubungan dengan banyak kekurangan dan kamu berbuat kesalahan dengan sering dan Dia hanya berkata “tidak apa-apa” atau seakan-akan memaklumi apapun walaupun kamu berbuat kesalahan besar. Tidak ada koreksi dan nasihat darinya seharusnya kamu bertanya kepadanya apakah Dia peduli dengan kamu? Layaknya orang tua yang sayang kepada anaknya, jika anaknya berbuat kesalahan pasti akan memberinya nasihat dan pelajaran penting.

Ingatlah, sifat memaafkan dan menghargai kamu sangat berbeda dengan sifat acuh. Sifat yang seharusnya adalah memang memaafkan hanya saja nasihat dan warning itu penting ditambahkan. Karena seseorang yang enteng memaafkan tanpa memberi pelajaran baik itu harus dipertanyakan. Entah Ia sudah tidak peduli, lelah ataupun sudah tidak ingin membentuk dirimu menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENTS

3. Waspada perselingkuhan dan kebohongan!

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Ini merupakan hal yang paling banyak ditemukan dari berbagai berita, riset atau pengalaman pribadi dari mana pun. Kenapa? karena pada dasarnya memang selingkuh itu diam-diam dan dijalankan ketika sedang memiliki hubungan. Kebaikan ini merupakan penipuan dalam menjalani hubungan.

Lalu kenapa bisa? Seseorang yang berselingkuh cenderung tidak mengurusi pasangan yang diselingkuhinya namun berusaha terlihat baik didepan pasangan yang diselingkuhinya tersebut. Oleh karena itu, kebaikan yang Ia tebarkan itu bertujuan untuk menutupi keburukannya.

ADVERTISEMENTS

4. Bukan kebaikan, tapi rasa kasihan yang palsu

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Ketika Dia sudah tidak ingin bersama dan melanjutkan hubungan, seseorang cenderung terbagi menjadi dua. Yaitu yang cepat memutuskan dan yang lama memutuskan. Untuk orang yang cepat memutuskan hubungan, Dia memang mempunyai sisi positif jujur dalam menentukan sikap serta pengakuan untuk mengakhiri hubungan kepada pasangannya walaupun secara normalnya, agak terlihat “tega” dan tidak kasihan kepada pasangannya.

Tetapi untuk tipe yang lama memutuskan, Mereka cenderung merasakan rasa iba dan kasihan yang terdalam kepada pasangannya. Maka Ia cenderung lama atau bahkan menunda-nunda dalam membicarakan hal ini kepada pasangannya. Mereka memang melakukan hal baik untuk menutupi perasaan bersalah karena ingin meninggalkan atau hanya kasihan atas perjuangan-perjuangan pasangannya. Inilah yang disebut reaksi penebusan kepada seseorang yang telah berjuang tetapi belum berani untuk meninggalkan.

ADVERTISEMENTS

5. Dia yang mempunyai suatu tujuan

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Seseorang yang mempunyai tujuan pasti sangat berjuang dengan apapun yang Mereka bisa. Selama tujuannya baik, it’s okey namun bagaimana jika tujuannya jahat? terlebih lagi dengan memanfaatkan kedekatan atau relasi hubungan. Inilah yang harus diwaspadai dengan cerdas.

Dengan kata lain, mereka yang menjalin hubungan, namun salah satu dari mereka mempunyai tujuan dan mencoba manipulatif dengan berlaku baik saat bersama selama hubungan agar tujuannya tercapai. Hal ini akan menjadi bom waktu dan ketika tujuannya tercapai, tidak menutup kemungkinan akan ditinggalkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan Penulis Tapi Si Kritis