Budaya Korea Selatan seakan tidak ada matinya. Musik dari negara gingseng tersebut bahkan semakin menggeliat di kancah musik dunia. Tangga lagu billboard bahkan berkali-kali ditempati oleh beberapa musisi asal Korea Selatan, seperti BTS dan Blackpink yang juga sudah beberapa kali menggaet musisi Amerika untuk berduet. Akan tetapi, kenapa ya masih ada beberapa orang yang mendiskreditkan lagu pop Korea Selatan? Beberapa waktu lalu, ketika seseorang mengunggah sebuah kicauan di suatu akun menfess autobase tentang musik dan berisi lagu K-Pop, pasti mendapat perlakuan berbeda daripada yang mengunggah konten musik Amerika atau negara lainnya?
Yang lebih rame, ada acara berita yang membahas bahwa menjadi penggemar K-Pop bisa menyebabkan gangguan mental jika terlalu berlebihan. Penyuka musik Korea Selatan tentu saja langsung mencuitkan bantahan sehingga kanal berita tersebut menjadi trending di Twitter. Mereka mengutarakan bahwa semua penggemar musik negara mana pun, genre apa pun, pasti berefek tidak baik jika berlebihan sehingga tidak perlu memberi highlight K-Pop. Hmm, padahal menjadi K-Popers tidak melulu tentang hal negatif. Bahkan efek positif pun bisa didapat. Nah, menurut penelitian kecil-kecilan saya, ada setidaknya lima efek positif menjadi K-Popers loh. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Lirik yang Inspiratif, Bisa Menenangkan dari Rasa Insekyur
Lirik lagu K-Pop tidak melulu galau dan cengeng tentang hubungan loh. Banyak lagu-lagu yang inspitarif dan mengajarkan si pendengar agar tidak insekyur. Seperti lagu Day6 yang berjudul “For Me”. Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang baru sadar bahwa satu-satunya sosok yang tidak ia kenali selama ini adalah dirinya sendiri. Padahal sudah hidup sepanjag hari bersama sejak lahir, tetapi kita ternyata lebih sering menyakiti diri sendiri. Nah, di lagu tersebut mengajarkan kita untuk berjanji kalau mulai sekarang, harus lebih mencintai diri sendiri!
Tentu saja, masih banyak lagu K-Pop lain yang mengajarkan untuk self love. Di antaranya adalah “I” dari Taeyeon ft. Verbal Jint, “Be Myself” dari Gugudan, “Very Good” yang dinyanyikan oleh Block B, hingga lagu dari BTS yang berjudul “Reflection”.
ADVERTISEMENTS
2. Belajar Rajin dan Disiplin dari Idol yang Mengikuti Training Secara Gila-Gilaan
Bagi penggemar K-Pop dan memiliki satu atau bahkan lebih grup idola, pasti tahu kan kalau para idol tersebut mengalami masa training. Yaps! Sebelum mereka debut, mereka harus menjadi trainer dengan melakukan latihan keras selama bertahun-tahun. Nah, bagaimana para idol bekerja keras selama menjadi trainer tersebut kadang dikisahkan kembali oleh sang idol bahkan idol group seperti BTS dan Blackpink sudah merilis film dokumenter mengenai masa latihan mereka.
Bagaimana sang idol berlatih begitu keras tersebut tentu saja mengetuk hati si penggemar. Penggemar K-Pop di Indonesia yang rata-rata adalah remaja berumur 15-25 tahun akan terpacu semangatnya karena hal tersebut. Rajin belajar, rajin melatih hobi, hingga rajin bekerja tertular dari sang idol!
Kalau begini, di mana efek negatifnya ya?
ADVERTISEMENTS
3. Rajin Menabung Supaya Bertemu Oppa dan Eonni di Konser
Karena sudah terlanjur cinta, seperti halnya penggemar dari penyanyir mana pun, pasti ingin menonton konser mereka secara langsung, bukan? Nah, begitu pula dengan K-Popers ini!
Usia mereka yang rata-rata adalah remaja yang masih duduk di bangku sekolah, terkadang lucu mendengar mereka curhat di lama media sosial. Ada yang menyisihkan dari uang jajan, ada yang membuka open commission dari membuat catatan bergaya aestetic, bahkan ada yang membuka jasa gambar loh!
ADVERTISEMENTS
4. Belajar Bahasa Korea Selatan secara Otodidak
Mengidolakan penyanyi yang memiliki bahasa komunikasi yang berbeda, tentu ada kesusahan tersendiri untuk berkomunikasi dengan sang idola. Namun, selayaknya penggemar anime yang akan mati-matian belajar bahasa Jepang supaya bisa menonton anime tanpa subtitle, para K-Popers juga demikian! Mereka bahkan sering kali menganalisis suatu kata yang sering digunakan di suatu lagu untuk sehingga lama-kelamaan akan kenal dengan kata tersebut sehingga kosa kata bahasa Korea mereka bertambah deh!
Akan tetapi, menonton drama Korea sih akan lebih melatih kebahasaan Korea Selatan. Sebab, K-Drama kan lebih banyak dialog sehingga lama-lama tidak sengaja menyapa teman dengan “Anyeonghaseyo…” ketimbang “Hai…”. Hehe.
ADVERTISEMENTS
5. Mendapat Cuan dari Menjual Printilan Berbau Idol
Ada satu hal yang menakjubkan dari dunia K-Pop, yaitu bagaimana industri K-Pop paham bahwa penggemar artisnya akan melakukan apa pun demi sang idola. Sebagai industri bisnis, berbagai merchendise dijual. Namun, kerennya, dalam sekali kedip, merchendise tersebut bakal sold loh!
Tidak mau kalah dengan management sang idola, penggemar yang jeli melihat peluang bisnis menangkap hal tersebut sebagai keuntungan. Beberapa dari mereka akan membuka pre order merchendise hingga album sang artis. Bagi pembeli, hal tersebut juga menguntungkan karena dia bisa sharing ongkir dan biaya cukai yang jika dibeli sendiri bisa-bisa akan seharga merchendise-nya!
ADVERTISEMENTS
6. Kreatif Membuat Karya, Inspirasinya Tentu Saja dari Sang Idola
Tahu istilah alternative universe? Alternative universe atau yang biasa disingkat AU merupakan istilah dari cerita yang dibuat penggemar tentang idolanya. Yaps! Selain ini termasuk dalam jenis fanfiction, tetapi memiliki format social dummy, yaitu seperti screenshot percakapan di WhatsApp, Line, bahkan Twitter!
K-Popers ini memang kreatif-kreatif sekali. Hobi halu akan idola mereka dimanfaatkan untuk membuat karya yang jika diseriusi pasti bisa dijadikan buku dan diterbitkan loh!
Selain tentang karya tulis, ada juga penggemar yang membuat animasi, lagu, hingga video suntingan mereka sendiri loh. Dan, hasilnya bagus! Wah, lanjutkan mengasah kreativitas kalian ya! Terus mengidolakan para idol K-Pop dengan positif J
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”