Mengakhiri Cinta Dalam 3 Episode merupakan film pendek yang terdiri dari 4 Episode. Film ini mengisahkan tentang Satrio (Dion Wiyoko) dan Ayu (Sheila Dara), sepasang kekasih yang sudah berpacaran lama dan akan segera menikah tapi batal karena Satrio ragu akan cintanya kepada Ayu.
Terdengar klise memang karena rasanya lucu bila masih ragu akan cinta kita pada pasangan setelah lama berpacaran. Satrio merasa menikah merupakan langkah besar dalam hidupnya sehingga dia gak ingin salah langkah karena dia takut tidak cocok untuk melanjutkan hubungannya dengan Ayu.
Masalahnya Satrio nggak berani mengungkapkan ingin putus dengan Ayu sejak lebih awal karena takut mengecewakan ayah Ayu yang sedang sakit parah. Film ini sendiri disutradarai oleh Yandy Laurens yang juga menyutradarai Film pendek series “Sore, Istri Dari Masa Depan”. Film ini memberi kita anak-anak muda banyak pesan dan pelajaran yang bisa dipetik dan dapat mendewasakan kita dalam memandang suatu hubungan pacaran.
Dibalik lika-liku film pendek ini dan alurnya yang maju mundur, berikut hikmah yang kita bisa ambil untuk mendewasakan kita dalam memandang cinta dan hubungan:
ADVERTISEMENTS
1. Pacaran Lama Nggak Menjamin Bakal Berlanjut ke Pernikahan
Setelah 8 tahun pacaran dan bakal menikah, Satrio memilih untuk memutuskan hubungannya sama Ayu. Satrio mengatakannya pada langsung kepada Ayu. Ayu yang kaget gak pernah menyangka bahwa Satrio minta putus, apalagi mereka sudah merencanakan pernikahan. Hal ini mengajarkan kita bahwa pacaran bertahun nggak menjamin kita akan terus bersama dengan pasangan kita.
Banyak hal yang bisa menjauhkan kita dari mereka, entah karena alasan yang sama seperti Satrio maupun alasan-alasan lain yang disiapkan semesta untuk menjauhkan. Kita hanya bisa menjalani hubungan kita hari demi hari sebaik mungkin, sambil berdoa padaNya untuk menyatukan sampai ke jenjang yang berikutnya. Apabila memang disatukan, tetap jagalah sebaik mungkin sampai akhir.
Apabila memang dijauhkan, tetaplah bersyukur walaupun banyak waktu tahunan yang terbuang tapi gak jadi menikah. Karena waktu-waktu yang telah dijalani pasti mendewasakanmu untuk hubunganmu yang berikutnya.
ADVERTISEMENTS
2. Masalah yang Didiamkan Ibarat Bom Waktu dalam Hubungan
Selama berpacaran, Satrio dan Ayu sering mendiamkan masalah yang terjadi di hubungan mereka berdua. Satrio menganggap Ayu adalah orang yang nggak bisa diomongin tentang masalah yang ada, begitu pula sebaliknya dengan Ayu menganggap Satrio.
Mereka akhirnya jadi membiarkan masalah yang ada menjadi berlarut-larut. Akhirnya, masalah tersebut ibaratnya jadi bom waktu di dalam hubungan yang akhirnya meledak saat mereka putus. Pada hubungan pacaran anak muda sekarang, kita sering memaklumi apa yang salah dan kurang baik di mata kita tentang pasangan kita. Pemakluman tersebut biasanya karena kita malas bicara karena takut menjadi bertengkar dengan pasangan.
Padahal dengan membicarakan apa yang salah tersebut akan menjadi lebih baik karena nantinya dapat saling memperbaiki diri masing masing agar lebih baik untuk pasangan kita dan tidak membiarkan masalah menjadi berlarut-larut. Membicarakan masalah di hubungan ibarat minum obat, rasanya sedikit pahit tapi bisa menyembuhkan gejala penyakit sebelum terlambat dan jadi sakit parah akhirnya (putus).
ADVERTISEMENTS
3. Putus Baik-Baik Itu Lebih Baik
Satrio dan Ayu walaupun merasa berat untuk putus, tapi berusaha untuk putus baik-baik. Putus baik-baik dengan pasangan seakan jadi inti dari film ini. Satrio dan Ayu akhirnya putus dengan cara yang baik-baik dan Satrio serta Ayu akhirnya berani jujur pada ayah dan ibu ayu bahwa mereka putus dan gak jadi menikah.
Di luar dugaan, ternyata ayah Ayu sama sekali gak marah dan ikhlas dengan hal tersebut. Mungkin banyak dari kita yang menganggap gak ada yang namanya putus baik-baik. Akhirnya setelah putus, kita dan mantan malah bermusuhan dan seakan tidak saling mengenal lagi.
Alangkah lebih baiknya kita gak memusuhi mantan dan masih berteman dengan mantan. Berat memang rasanya bahkan terkadang sesak, tapi toh gak ada salahnya dicoba kan. Kita dituntut untuk lebih belajar ikhlas agar bisa memaafkan dan tidak memusuhi mantan. Karena sesuatu yang dimulai dengan baik dan manis lebih baik diakhiri dengan baik juga.
ADVERTISEMENTS
4. Kita Akan Mengerti Betapa Berharganya Seseorang Saat Dia Bukan Milik Kita Lagi
Setelah 3 tahun pasca putus, Satrio pun mendatangi Ayu di tempat kerjanya. Selama 3 tahun menjalani hidup sendiri setelah putus ternyata Satrio baru mengerti dia cinta pada Ayu dan selalu terbayang saat-saat masih bersama dengan Ayu.
Satrio pun mengatakan pada Ayu apa yang dia rasakan dan meminta Ayu untuk kembali. Ternyata Ayu telah menikah dengan rekan kerjanya yang dulu juga pernah mengejarnya. Kita sering menyesal setelah meninggalkan seseorang karena mencari yang terbaik dan ternyata orang yang kita tinggalkan itulah yang terbaik saat itu.
Kita sering terlambat sadar, dan ketika kita sadar ternyata sudah gak ada jalan untuk kembali. Syukurilah apa yang kamu punya,dan jangan sia-siakan karena kadang hal yang kamu punya dan kamu sia-siakan ternyata didoakan dan diinginkan oleh orang lain.
ADVERTISEMENTS
5. Dia yang Ditakdirkan Untukmu Akan Dipertemukan Denganmu Tanpa Kamu Duga-Duga
Sesuai dengan pesan Ayu setelah mereka putus, Satrio pun belajar berenang karena memang dia gak bisa berenang. Ternyata di kolam renang Satrio bertemu dengan seorang wanita yang secara kebetulan tertukar handuknya dengan Satrio. Seringkali kita setelah patah hati setelah putus, sulit membuka hati untuk orang yang baru.
Mungkin karena kita menganggap bahwa hati kita masih belum siap dan memilih sendiri. Menyiapkan hati memang perlu tapi jangan sampai kita mengacuhkan pertanda-pertanda yang datang. Tuhan mungkin sedang menunjukkan pada kita seseorang yang akan menggantikan yang lama dan pastinya lebih baik.
Mungkin kamu akan dipertemukan dengan seseorang tersebut dengan kebetulan-kebetulan yang absurd yang sulit kamu mengerti. Yang terpenting, jangan pernah berhenti percaya bahwa seseorang entah dimana akan dipertemukan denganmu dan menjadi obat patah hatimu.
Kita yang masih menganggap putus dan perpisahan adalah sebuah bencana harus mulai belajar. Selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari perpisahan yang paling pahit sekalipun. Selama kamu bisa ikhlas dan tidak dibutakan amarah, percayalah kamu akan bisa lebih bersyukur akan segala perpisahan yang kamu alami. Apabila kamu penasaran dengan film ini, kamu bisa menontonya sendiri kok. Filmnya pendek dan totalnya gak nyame 1 jam. Nggak akan bikin kuota internetmu jebol kok. Karena mungkin aja kamu bisa mendapatkan hikmah yang lebih selain yang sudah dibahas di artikel ini.
Selamat menonton!!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”