Siapa di sini yang suka melarang (atau dilarang) si dia ngumpul bareng teman-teman?
Semua aktivitasnya harus kamu pantau, siapapun yang kamu curigai harus dirinya jauhi. Aduh!
Ada yang bilang, cemburu itu artinya ia sayang. Tapi kalau rasa cemburu sampai menimbulkan perilaku-perilaku tidak mengenakkan, ada baiknya kamu komunikasikan karena bisa saja sikapnya itu menandakan bahwa ia posesif. Tidak ada yang salah dengan mencintai, tapi jangan sampai salah satu dari kalian merasa tidak nyaman bahkan terkekang. Nah, apa saja sih ciri-ciri pasangan posesif yang harus kamu ketahui, yuk simak lebih lanjut ya!
ADVERTISEMENTS
1. Sulit untuk punya ruang sendiri
Coba deh perhatikan, apakah ia sering gusar ketika kamu ingin melakukan aktivitas sendiri tanpa melibatkan kehadirannya? Apakah si dia suka melarangmu ketika sedang melakukan hobi? Misalnya, si doi marah kalau kamu sedang futsal atau tidak mengizinkanmu bersua dengan teman-teman. Ingatlah bahwa setiap individu mempunyai ruang sendiri untuk bebas mengekspresikan diri.
Terlampau sering bertemu dengan pasangan dapat menimbulkan kejenuhan, lho. Jadi untuk kamu yang sering melarang (dilarang) si dia untuk punya ruang sendiri, coba renungkan baik-baik dampak yang timbul ke depannya.
ADVERTISEMENTS
2. Cemburu yang berlebihan
Cemburu memang hak semua orang, kok. Sama gebetan aja suka cemburu padahal belum memiliki, apalagi sama pasangan. Hehe, siapa tuh ngaku. Rasa takut kehilangan menjadi dorongan kuat dibalik timbulnya kecemburuan. Eits, tapi hati-hati! Kalau pasanganmu suka cemburu berlebihan, bisa jadi ini adalah salah satu ciri-ciri pasangan posesif.
Jika si dia cemburu saat kamu hangout bersama teman-teman, mulai nge-check handphonemu tanpa izin, dan mempengeringati agar tidak menghubungi sejumlah teman karib, dipastikan kamu sudah ada dalam toxic relationship.
ADVERTISEMENTS
3. Sering datang ke rumah tanpa mengabari
Mungkin terdengar romantis ketika si dia tiba-tiba mengabarimu untuk segera keluar rumah karena ia sudah menunggumu. Padahal sebelumnya kalian tidak janjian untuk bertemu.
Eits, tapi jangan terlena dengan sikapnya yang seperti ini! Dengan kedatangannya yang tiba-tiba apalagi hal itu menjadi kebiasaan dan malah membuatmu risih, sebaiknya didiskusikan bersama. Apakah ia bersikap posesif karena tak percaya dengan kamu atau mungkin karena dia tak tahan berpisah lama-lama?
ADVERTISEMENTS
4. Harus selalu tahu kabarmu
Tidak salah kalau mengkhawatirkan pasangan yang tidak memberi kabar. Namun, harus diperhatikan juga nih apakah kamu wajib memberi laporan kepadanya dimanapun kapanpun selama 24 jam? Apalagi, ketika kamu tidak sempat mengabarinya karena segudang kesibukan, ia menghubungi berkali-kali sampai membuatmu risih?
Duh, kalau sudah seperti ini, kamu harus berhati-hati dengannya karena ini termasuk ciri-ciri pasangan posesif. Perasaan cinta selayaknya diiringi rasa percaya, jadi kalau ia terus menghubungimu karena ia tidak menaruh kepercayaan padamu, lantas pikirkan lagi masa depan hubungan kalian berdua.
ADVERTISEMENTS
5. Memeriksa ponsel kamu terus menerus
Ini sering sekali terjadi dalam sebuah hubungan. Ketika salah satu pihak memeriksa ponsel pasangannya karena dikhawatirkan ada perselingkuhan, sesuatu yang ditutupi dan lainnya. Kembali lagi mengenai perasaan cinta yang selayaknya diikuti rasa percaya, jika pasanganmu (atau kamu) memeriksa ponsel dengan atau tanpa seizin yang bersangkutan maka perlu diwaspadai sebagai salah satu ciri pasangan posesif.
Bahkan apabila ditemukan adanya interaksi dengan lawan jenis, tidak peduli itu hanya teman atau rekan kerja, dia pasti bakal langsung mengintrogasi.
ADVERTISEMENTS
6. Gemar melakukan intimidasi
Ia sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang mengintimidasi seperti “Jangan lakukan ini ya!”
“Dengar, kamu tidak boleh kesana lagi!”
bahkan pasanganmu tanpa segan memukulmu atau melakukan kekerasan fisik lain ketika keinginannya tidak dipenuhi? Stop! Jangan lagi berikan pemakluman atas sikap gemar intimidasi kepadamu. Dirimu berhak dicintai, please know your worth.
Kalau saat pacaran saja dia bisa berlaku kasar, bagaimana pada jenjang berikutnya? Tidak hanya kekerasan rumah tangga (KDRT), kekerasan dalam pacaran (violence dating) juga menjadi isu yang sering dibahas.
7. Mengatur semua aspek hidupmu, mulai dari penampilan sampai pertemanan
Ciri-ciri pasangan posesif berikutnya yang perlu kamu perhatikan dari si dia adalah ini nih, tidak menjadi diri sendiri. Mungkin banyak dari kamu yang bertanya, apa tanda kalau sudah ada di ciri ini?
Coba ingat kembali, apakah kamu sering berpura-pura menyukai suatu hal hingga merubah penampilan secara terpaksa agar dia tertarik padamu? Atau, kamu sering meredam keinginan-mu nongkrong dengan teman-teman demi pasangan? Wah, hati-hati. Hubunganmu sudah kurang sehat tuh.
8. Sering mengancam kamu
Tahukah kamu kalau kekerasan tidak selalu berbentuk kekerasan fisik tapi juga kekerasan verbal? Apa pasanganmu kerap memberi ancaman ketika kamu tidak menuruti keinginannya? Terlebih, jika ia sampai mengeluarkan kata-kata kasar. Duh! Kalau kamu sampai ada di salah satu ciri-ciri toxic relationship yang satu ini, baiknya tunjukkan sikap tegas.
Ingat, sikap tegas bukan berarti kamu membalas perilaku tidak menyenangkan serupa ke pasangan. Melainkan mengambil tindakan untuk meninggalkan dia atau negosiasi agar ancaman tidak terulang. Love yourself first!
9. Sulit merasa bahagia jika ia ada
Semenjak bersama si dia, kamu lebih sering muram. Pertengkaran yang terjadi membuat mood hancur berantakan, tidak fokus mengerjakan tugas, sampai-sampai sulit makan. Duh, jangan sampai ya! Kalau kamu merasa hari-harimu semenjak bersamanya jadi berubah dan rasa bahagia sulit kamu temukan, inilah ciri-ciri pasangan posesif berikutnya.
Lingkaran pertemanan semakin sempit karena kamu terlalu sering menghabiskan waktu bersama dia. Sudah begitu, masih saja ada berantem-berantemnya padahal sebagian besar harimu dihabiskan bersamanya. Capek, kan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”