Banyak pria yang hadir di hidupku, tapi yang membuat hati ini bergetar untuk tertarik adalah ketika mengenalmu. Sosok sederhana yang entah bagaimana ketika bersamamu maka aku selalu merasa nyaman. Di usia yang tak lagi muda, mungkin mengenalmu adalah tujuan yang baik untuk melangkahkan hubungan yang lebih serius. Itulah harapan terbesarku.
Hanya saja harapan manusia terkadang tak selalu berjalan beriringan dengan kehendak Tuhan. Namun, karena kerasnya otak ini, dia sering membutakan hati yang sebenarnya Tuhan sudah arahkan. Apapun yang terjadi, aku hanya ingin memperjuangkanmu. Meski, entah apa yang akan Tuhan rencanakan untukku.
Ratusan hari bersama, membentuk kenyamanan tersendiri di dalam hati. Entah di hatimu, apakah juga terbersit rasa nyaman ketika bersamaku? Yang sering terpikirkan olehku hanyalah..Kenapa jika tak nyaman, kau masih berada disampingku sampai hari ini? Apa ini hanya perasaan berlebihan yang aku timbulkan sendiri untuk menutupi kemungkinan terburuk yang bahwasanya kau hanya menganggap aku teman biasa? Atau juga karena memang bersamaku adalah nyaman?.
Beberapa hal yang kita saling tahu satu sama lain, mulai dari kau yang tak suka makanan bersantan sampai kegilaanmu yang suka mengigau saat tidur, aku pun tahu. Atau juga kebiasaan saat aku buang angin dihadapanmu, yang sudah tak aku tutupi lagi. Kebiasaan baik maupun buruk telah kita ungkapkan bersama dan kita berdua bisa saling menerima semua hal itu. Tapi, sampai hari ini, kejelasan tentang hubungan kita tak pernah ada.
<>2. Entah Apa yang Aku Rasa, Aku Tetap Bertahan di Sisimu. Walau Apa yang Kuperjuangkan Selalu Saja Kau Abaikan.>Namanya juga cinta, apapun selalu diperjuangkan untuk orang yang dicintainya pula. Tak peduli apakah akan diberi imbalan sebaliknya atau tidak, maka rasa cinta tak akan memikirkan itu. Namun aku ini tetap saja wanita karena ketika perjuangan ini hanya diabaikan, rasa sakit ini hanya bisa kupendam di hati saja.
Sempat terpikirkan, bukankah hubungan yang baik itu adalah saling memperjuangakan, bukan hanya berjuang sendirian?
<>3. Berulang Kali Pertanyaan Ini Muncul di Hati, Apakah Wanita Ini Hadir di Sisimu Hanya Untuk Disakiti?>Tidak ingin apapun dari seorang sepertimu, hanya sebuah cinta yang tulus semata. Toh, selama ini aku tak pernah menginginkan banyak hal darimu, bukan? Ketika kau sakit, siapa yang merawatmu? Mengantarmu ke rumah sakit, memasak makanan untukmu. Saat harimu buruk dan kau butuh sandaran, siapa yang dengan setianya mau tetap setia berada pada masa-masa burukmu itu? Jawabannya hanya satu kata, AKU.
Terbersitkah sedikit saja rasa sayang untuk wanita ini? Atau selama ini hanya rasa iba atau balas budi semata? Apakah aku salah telah memperjuangkanmu sampai sejauh ini? Mungkinkah lelaki yang kuinginkan itu bukan kamu? Maaf aku seperti berontak padamu, padahal cinta yang tulus adalah tidak menginginkan imbalan apapun. Terus tenggelam dalam doa, itu saja yang bisa aku perjuangkan sekarang.
<>4. Sekarang, Wanita Ini Hanya Bermodal Harapan. Semoga Kelak Kelaki Itu Berbalik Memperjuangkannya Pula. >Meski sudah ratusan haribelalau, tapi tak ada kata menyerah untukku berusaha membuatmu nyaman berada di sisiku. Hal-hal yang sepele dan berat telah kita lalui bersama. Aku tak pernah pergi sedikitpun dari sisimu, dari hal buruk sampai hal baik aku selalu ada di setiap momen hidupmu.
Doa adalah langkah terakhir dalam sebuah perjuangan. Berharap, untuk perjuangan ini mendapatkan hasil yang lebih dari sekedar indah.
<>5. Hasil Tak Pernah Mengkhianati Usaha. Cinta Tulus Akan Mendapatkan Alasan yang Mulus. >Doa dan usaha terus dilakukan, kamu memberiku celah untuk berharap lebih. Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Sekeras-kerasnya batu, bila tertimpa hujan akan retak juga. Celah harapan yang kau berikan selalu ku manfaatkan dengan baik, dengan tetap bertahan disisimu dalam keadaan apapun. Mungkin, setelah penantian panjangku, kamu baru menyadarinya bahwasanya wanita inilah yang selalu berkorban untukmu. Hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Rasanya bahagia ketika pada akhirnya kau memberiku kesempatan dengan mengatakan " Terimakasih telah selalu berada di sisi, maukah terus menemaniku sampai raga ini mati?".
Siapa yang tidak bahagia ketika impian yang selama ini terasa sangat jauh dan tak mungkin, tapi kali ini berubah terwujud begitu indah. Cinta yang tulus selalu akan mendapat imbalan terbaik. Maka, teruslah berusaha memberikan yang terbaik untuk pasanganmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.