Siapa sih yang gak ingin merantau ke kota Jogja? Dari beberapa kota dan daerah yang ada di Indonesia, menjadi mahasiswa Jogja merupakan sebuah impian bagi sebagian besar anak muda terutama bagi para pelajar yang hendak melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Julukannya sebagai kota pelajar justru mampu menarik perhatian para anak muda untuk berbondong-bondong berniat meneruskan studinya di kota yang satu ini.
Selain kotanya yang dikenal dengan penduduknya yang menjunjung tinggi keramah tamahan dan biaya hidup yang murah, tentu saja banyak universitas dan sekolah tinggi baik negeri maupun swasta yang memiliki tingkat kualitas yang bermutu. Hal tersebutlah yang menjadi faktor penting dalam pertimbangan mengapa Jogja merupakan tempat yang sangat direkomendasikan oleh beberapa orang.
Tak hanya itu saja, ketika nantinya setelah lo resmi merantau dan tinggal di Jogja, lo akan memulai perjalanan kehidupan yang baru dan tentu saja dengan suasana yang berbeda dari tempat asal lo sebelumnya. Mungkin lo akan sedikit mengalami culture shock ketika baru saja tinggal di kota ini, dan perlu beradaptasi dengan lingkungan baru yang akan lo jalani.
Namun seiring berjalannya waktu, lo akan mulai terbiasa dengan alur kehidupan dan kebiasaan masyarakat sekitar, atau malah lo justru terlanjur nyaman untuk tinggal di sini. Namun, tak dapat dipungkiri lo akan menemukan banyak sekali hal-hal unik yang ada di kota Jogja yang jarang lo temukan dan rasakan di daerah lainnya. Keunikan-keunikan inilah yang mungkin saja merupakan arti atau makna dari sebuah judul lagu Sesuatu di Jogja seperti yang dinyanyikan oleh Adhitia Sofyan. Berikut beberapa hal-hal unik yang akan lo rasakan selama menjadi mahasiswa di Jogja.
ADVERTISEMENTS
1. Patokan Arah Mata Angin
Mahasiswa yang baru saja merantau di Jogja, lo pasti akan dikejutkan dengan petunjuk arah yang menggunakan arah mata angin. Ketika lo bertanya arah menuju ke suatu tempat kepada seseorang yang notabenenya masyarakat asli Jogja, umumnya mereka tidak akan menggunakan bahasa ‘kanan – kiri’ melainkan ‘selatan-utara’ atau ‘barat-timur’.
Meskipun hal unik ini biasanya sering dirasakan pada mereka yang masih tergolong sebagai pendatang baru di Jogja, tak jarang bahkan kebanyakan mahasiswa yang sudah cukup lama tinggal di Jogja pun terkadang masih belum bisa memahami petunjuk arah mata angin tersebut. Oleh karenanya, informasi untuk lo yang berniat atau berencana untuk berkuliah atau tinggal di Jogja, sebaiknya lo perlu memahami arah mata angin sebelum lo tiba di sini.
Sebab, warga Jogja lebih mudah menjelaskan dengan memakai arah mata angin ketimbang kanan-kiri. Walaupun awalnya sedikit sulit untuk memahami, jika lo berusaha untuk memahami arah mata angin di Jogja lo akan terbiasa.
ADVERTISEMENTS
2. Kios Buku Murah
Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, dengan adanya julukan tersebut membuat banyaknya para pedagang berbondong bondong menjajakan buku dengan membuka kios. Biasanya, harga buku yang ditawarkan relatif lebih terjangkau dan bersahabat dengan kantong mahasiswa dibandingkan toko buku lainnya.
Beruntungnya, kalo lo punya keahlian dalam tawar-menawar, lo bisa dengan mudahnya mendapatkan harga buku yang lebih rendah. Lo bisa temukan kios-kios buku ini di beberapa lokasi seperti shopping center, kios buku terban, togamas.
Stok buku yang dijual pun sangat lengkap dan bervariatif mulai dari buku pelajaran, buku kuliah, novel, majalah, komik, hingga buku untuk anak-anak. Bahkan tak jarang kios buku murah ini justru menjadi langganan sejati bagi para mahasiswa.
ADVERTISEMENTS
3. Festival Kebudayaan Tahunan
Yogya sangat dikenal dengan adat dan budayanya yang sangat kental. Adanya keragaman tradisi dan budaya ini, hampir pada setiap bulannya atau periode tertentu, ada saja acara yang diselenggarakan di kota Yogyakarta.
Acara kebudayaan rutinan yg sering kali dijumpai pada setiap tahunnya yaitu seperti Sekaten, Festival Gamelan, Pasar Kangen Jogja, Prambanan Jazz, hingga festival Kopi dll. Adanya acara dengan nuansa tersebut memberikan kesan yang bermakna bagi para perantauan selama tinggal di Jogja.
ADVERTISEMENTS
4. Warmindo di Setiap Sudut Jogja
Pada setiap sudut kota Jogja lo akan selalu menemukan banyak warung makan yang biasanya orang-orang memanggil dengan sebutan Burjo atau warmindo. Sudah tak heran lagi jika sebagian besar pelanggan tempat makan yang satu ini umumnya dipenuhi dari kalangan mahasiswa.
Di samping harganya yang merakyat, konon katanya mie instan yang dibuat oleh penjualnya jauh lebih enak ketimbang buatan sendiri. Tak hanya mie instan saja, aneka menu rumahan lainnya juga tersedia di sini. Mulai dari nasi goreng hingga beberapa lauk pauk sederhana. Uniknya walaupun sebagai warung makan, tempat ini justru menjadi sarana tongkrongan para mahasiswa, apalagi saat ini beberapa burjo telah menyediakan sarana wifi.
ADVERTISEMENTS
5. Cafe di Mana-mana
Menurut data yang ditemukan dari Komunitas Kopi Nusantara, jumlah Coffee Shop yang tersebar di wilayah Yogyakarta terhitung sekitar 3000 coffee shop. Jumlah tersebut mengalahkan beberapa kota lainnya, oleh karenanya Jogja dikategorikan sebagai wilayah yang memiliki coffee shop yang terpadat di Indonesia.
Coffee Shop yang tersebar secara luas tersebut memiliki beragam jenis dan konsep cafe yang berbeda-beda dan tentunya memiliki keunikan tersendiri. Tak hanya sebagai tempat tongkrongan anak muda jaman sekarang, tempat ini pun banyak digandrungi oleh para mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau melakukan perkumpulan diskusi.
ADVERTISEMENTS
6. Bertemu Teman Berbagai Daerah
Ketika lo berada di Jogja apa yang muncul di ekspetasi lo? Yup, mungkin salah satu di antaranya yaitu memiliki teman orang Jogja. Memang benar sih, mungkin lo akan bertemu dengan teman yang merupakan warga asli Jogja. Namun, tidak menutup kemungkinan lo juga akan menemukan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sebab, mengingat bahwa hampir setiap mahasiswa yang ada di Jogja merupakan anak perantauan, sehingga bisa saja rata-rata jumlah teman lo yang dari luar Jogja justru lebih banyak ketimbang temen lo yang merupakan penduduk kelahiran Jogja.
7. Pameran Seni
Selama menjadi mahasiswa di Jogja, lo akan dimanjakan dengan berbagai jenis pameran seni di Jogja. orang-orang biasanya menyebutnya dengan pameran galeri. Di dalamnya, banyak sekali berbagai penyajian karya-karya seni berupa lukisan, seni rupa dan juga patung.
Karya tersebut merupakan hasil dari buah pikir kreativitas para seniman atau mahasiswa jurusan seni yang luar biasa menarik dan sangat unik. Pameran galeri ini biasanya gratis, namun ada juga beberapa galeri lainnya yang justru dikenakan harga tiket masuk. Tempat seni sejenis pameran galeri sudah pasti sangat digandrungi oleh para mahasiswa di Jogja.
8. Budaya Kamis Pahing
Kamis Pahing dalam kalender Jawa artinya adalah hari spesial bagi kota Yogyakarta, dikarenakan pada hari tersebut merupakan peringatan kelahiran kota Yogyakarta. Sebagai bentuk pelestarian budaya, masyarakat Jogja baik pegawai pemerintah hingga para pelajar diwajibkan mengenakan busana tradisional seperti pakaian surjan bagi laki-laki dan kebaya khusus perempuan.
Hal ini sebagai wujud dari bentuk penjagaan terhadap peninggalan nenek moyang terdahulu dengan mengimplementasikan nilai-nilai moral zaman dahulu seperti bersikap satria, rendah hati, jujur, kerja keras, ikhlas, dan gotong royong.
Itulah hal-hal unik yang akan lo rasakan dan temukan selama berada di Jogja, sangat menarik, bukan? Eitss… tak hanya itu saja, selain dari penjelasan di atas masih ada banyak keunikan lainnya yang bisa lo jumpai di sana. Jadi kapan nih saatnya lo ke Jogja?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”