6 Hal yang Ku Pelajari di Tahun 2020, Walau Sulit Namun Semua Tetap Ku Syukuri

1. Belajar memahami tak semua keadaan itu pasti

Photo by Pixabay from Pexels via https://www.pexels.com

Di tahun 2019 terakhir, saya mempunyai resolusi untuk pulang ke negara tercinta, Indonesia. Tapi keadaan berubah sewaktu COVID menyerang tempat tinggalku di bulan Februari 2020. Saat itu rencana saya bubar dan saya memutuskan untuk mengikuti peraturan pemerintah dengan bekerja dan bersekolah dari rumah atau online. Hal yang tak menentu ini tak menyurutkan niat saya untuk melakukan hal lain yang lebih berarti, dan itu tertera di poin selanjutnya.

2. Berjuang untuk komunitas meskipun harus bekerja sukarela via online

Photo by Julia M Cameron from Pexels via https://www.pexels.com

Menjadi relawan di lapangan itu kegiatan mulia, tapi bagaimana kalau semua itu tidak bisa dilakukan? Saya pun memutuskan untuk mencari peluang menjadi relawan via online. Pada bulan Maret 2020, orang-orang banyak yang mengalami PHK ataupun tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja magang. Saya pun memutuskan untuk membantu orang-orang tersebut dengan berpartisipas di komunitas yang berjuang untuk mendukung mereka mendapatkan pekerjaan lebih baik.

Selain itu, saya juga menyempatkan diri saya untuk membantu organisasi non-profit di Indonesia dengan membuatkan website yang dapat mencarikan mereka dana untuk para orang tua yang membutuhkan.

3. Mengatur waktu itu penting

Photo by Pixabay from Pexels via https://www.pexels.com

Meskipun 2020 menjadikan saya harus berada di rumah terus dan membuat saya lupa hari, itu tidak menutup kemungkinan saya tetap bangun pagi, memasak, lalu bersekolah atau bekerja. Saya bersyukur karena sekolah saya membutuhkan ekstra waktu untuk menyelesaikan tugas. Hal ini membuat saya terpacu untuk belajar mengatur waktu antara pekerjaan rumah, sekolah, dan bekerja, 

4. Kesehatan fisik dan mental juga harus diperhatikan

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Sejak tempat gym tutup, saya hanya bisa berolahraga dari rumah. Terkadang saya melupakan komitmen saya untuk tetap sehat secara jasmani maupun rohani. Untuk membuat saya konsisten, saya usahakan bangun pagi dan melakukan meditasi. Pada siang hari, saya sempatkan untuk keluar rumah dan mencari udara segar ke taman, walau hanya sekedar jalan kaki kira-kira 15 menit, hal ini membuat saya tenang dan merasa lebih bahagia. 

5. Menekuni hobi yang dapat menebarkan kebaikan untuk sesama

Photo by Anna Shvets from Pexels via https://www.pexels.com

Memiliki dan menekuni hobi itu merupakan salah satu bukti kita mencintai diri kita loh. Saya bersyukur sejak awal 2020 saya menjadi lebih belajar memahami hobi saya dan menjadi berkah untuk orang lain. Seperti contoh, saya suka berbagi cerita tentang kehidupan saya. Sewaktu itu, pihak kampusku menawarkan diriku untuk menjadi pembicara di acara mereka yang bertemakan “Bagaimana menghadapi COVID-19?”

Saya turut senang menjadi bagian dari acara tersebut, karena teman-teman terlihat terinspirasi dan mereka pun mengubah gaya hidup mereka setelah mendengar bagaimana pengalaman saya mengubah cara pandangan saya terhadap diri dan sekitar saya. Bahkan, saya pun diminta untuk menjadi mentor salah satu murid baru di kampus saya. 

6. Tetap bahagia di situasi apapun

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Bahagialah di situasi apapun itu. Kita harus bersyukur kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik. Ada baiknya kita tidak melihat sisi positif dari 2020, buang hal negatif, dan mari kita tambahkan bumbu yang indah di tahun 2021.

Untuk kalian yang berencana dan gagal dilakukan di tahun 2020, jangan bersedih. Mari kita sama-sama berjuang untuk meraihnya di tahun 2021 saat COVID berakhir.  

Tetap semangat dan berjuang, kawan-kawanku! Dan jangan lupa jaga kesehatan kalian :). Be happy all the time!

Selamat tahun baru 2021!