Suku Batak mengenal istilah “Boru ni raja” yang ditujukan kepada setiap perempuan Batak. Sebutan “Boru ni raja” sendiri merupakan sebuah konsep “kehormatan” dan “penghormatan” untuk perempuan Batak yang dimulai sejak ia lahir, hal diatas terkait kepada banyak aspek: ketaatan, moral, etika, , martabat, harga diri, kebijaksanaan, tradisi dan adat-istiadat.
Keras bagiku bukan dari kata - kata, tapi bagaimana mendapatkan sesuatu dengan kerja keras. Aku terbiasa melihat kegigihan orang tuaku dalam merawatku, yang akhirnya membentuk pribadiku menjadi wanita yang tak manja dan merengek demi mendapatkan sesuatu. Dan aku memahami bahwa hidup tak selalu berjalan mulus.
<>2. Pendidikan Itu Penting>Pendidikan sangat penting bagiku sebagai modal hidupku kelak. Banyak yang mengatakan bahwa wanita batak setelah menikah akan menjadi ibu rumah tangga dan melayani keluarga.
Tapi aku ingin mematahkan kalimat itu, dan berharap dapat membantu menopang kebutuhan keluargaku kelak. Bukan aku meremehkan kaum lelaki, aku paham bahwa lelaki adalah tulang punggung keluarga. Tapi tak bolehkah aku membantu keluargaku nantinya?
<>3. Nyanyikan Dang Tarbolus Au Ito Untukku>Tak perlu membawa seikat bunga atau merangkai kata indah untukku. Cukup bawakan lagu \"Dang Tarbolus Au Ito\" Untukku dengan gitar, aku sudah terpikat padamu.
<>4. Sinamot atau Tuhor Ni Boru>Sinamot atau Tuhor Ni Boru adalah Mahar dalam adat batak sebagai syarat untuk meminang Boru batak. Siapkah kamu menyediakan sinamot (uang mahar) pada orang tuaku dengan modal yang kamu miliki sekarang? Jangan kaget jika pernikahan kita batal karena keluargaku tak setuju dengan sinamot yang ditawarkan.
<>5. Mampu Menjalani Tradisi dan Adat Istiadat Batak>Jika kamu bukan berasal dari suku Batak, bukan seorang yang mementingkan dan tak peduli dengan tradisi dan adat istiadat, kamu harus segera mundur meminang wanita batak pujaanmu. Karena suku batak sangat memegang tradisi dan adat istiadat, termasuk pernikahan
Pernikahan adat batak dikenal memiliki proses yang lama dan rumit, siapkah kamu menjalaninya? dan bersediakah kamu untuk mengikuti proses \"maradat\" dalam pernikahan adat batak?
Jika kamu tidak siap menerima dan menjalani proses adat batak, tak perlu lama - lama. Pintu keluar sudah menantimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
ah saya cewek batak tp saya kurang setuju soal syarat sinamot yg besar banget sesuai dengan jenjang pendidikan si wanita, menurut saya sinamot itu hanya simbol melamar anak orang, terus kalo misal cwok bisa beli cwek dengan ngasih sinamot besar tapi setelah nikah justru gak bahagia pernikahannya gmna? kalo gara2 sinamot smpe ngutang2 gimana? lagian di alkitab ga ada di tulis harus mengadati dengan sinamot yang besar
horas ma dinhita saluhutna
Keren ka artikelnya.. gmn kalo kita buat punguan hehehe.. biar semakin lebih baik lg pandangan kepada suku batak 🙂
tidak selayaknya Sinamot itu digambarkan seperti itu, paradigma orang menganggap bahwa boru batak itu materialis dan hanya melihat mahar. Jd seolah2 perempuan batak tidak punya cinta hanya gara2 Sinamot kurang adat tidak jadi?? Justru Adat itu yg membuat wanita batak itu berharga, bukan sinamotnya. Untuk urusan besar kecilnya pesta adat saya rasa itu nomor dua. Yg terutama adalah pernikahan itu bisa diberkati dan di adati.
mantap ‘like’
Nice..
Gak bisa main gitar
contohnya sperti saya 😀
itu cuma pendapat aja to. kalo ito punya pendapat lain boleh aja. terima kasih sudah baca to 🙂
Minimal bisa nyanyi 🙂