Bagi sebagian orang langit tak henti menyuguhkan lukisan yang luar biasa, membuat para “sky-lover” tak hentinya terkesima. Mulai dari fajar, senja, bulan, bintang beserta semua kawannya.
Mungkin tidak semua orang jatuh cinta kepada langit, atau mereka hanya belum tahu bagaimana cara mengagumi kecantikan langit. Tapi dengan mencoba meresapi beberapa fenomena langit ini, haram rasanya untuk tidak menggilai langit beserta para peghuni angkasa lainnya.
ADVERTISEMENTS
1. Mencicipi pemandangan langit dan fajar, cara terbaik memompa semangat mengawali hari
Fajar adalah ketika mentari malu-malu mulai beranjak dari persinggahannya, waktu di mana mentari akan menggantikan tugas bulan untuk memeluk langit. Fajar dekat dengan kumandang adzan subuh, waktu dimana tandanya kita sudah harus bergegas memulai hari baru setelah malam menghapus lelah.
Bangun pagi di kala fajar, memandang langit, rasanya akan menjadi perpaduan ciamik untuk mengawali hari. Di kala mata masih enggan terbuka karena diselimuti hawa dingin atau kantuk yang masih menggelayut, cobalah keluar dan pandangi ufuk timur.
Perpaduan langit biru yang masih menjingga, cahaya mentari yang malu-malu mulai menyembul, ditambah si venus yang masih bersemayam di sana, akan menjadi sebuah pemandangan pagi yang sangat sulit untuk diabaikan begitu saja.
Venus akan setia menunggu mentari merangkak keluar dari persinggahannya di pagi hari, coba lihatlah langit timur di tiap pagimu.
ADVERTISEMENTS
2. Senja, pesonanya yang syahdu mengharu sebagai penutup lelahmu
Memandang pasona langit senja adalah cara sempurna menutup hari, damainya senja bisa menjadi penghapus penat yang mujarab. Ufuk barat yang mulai menjingga karena matahari akan purna tugas dan bergegas kembali ke peraduannya, dipadu dengan hamparan mega yang dengan riang membersamai langit. Senja akan mampu memikat hati siapa saja yang menatapnya.
Perpaduan sempurna langit jingga, mentari yang mulai bersembunyi, serta mega yang mencumbu langit, bakal sulit untuk tidak jatuh cinta kepada senja.
Mungkin bagi beberapa orang senja bukan berarti akhir dari hari, masih ada yang harus menjalankan tugas setelah malam menggelincir. Senja akan menjadi "oase" bagi mereka yang sudah merasakan lelah tapi masih harus berjuang menggenapi segala amanah.
ADVERTISEMENTS
3. Selain romantisme fajar dan senja, langit juga punya biru yang menderu
Selain syahdunya fajar dan senja, langit juga menyuguhkan warna birunya yang membahana. Mendalami hamparan luas warna biru dihiasi dengan awan putih yang setia mencumbu, sungguh, bakal menghipnotis kamu untuk bilang: "Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?".
Heaven is not here, but the sky is so blue.
Hi you my dear, I wanna say I love you.
Kala cuaca cerah, langit akan menyajikan birunya yang so gorgeous. Terlebih lagi ditemani oleh awan yang berarak enggan singgah di satu sisi langit, bakal dengan sukses menghadirkan sedikit aroma surga ke dunia.
But you must remember, carilah tempat yang lumayan teduh untuk menyantap eloknya biru kalau kalian nggak mau teriknya surya mengurangi kekhusyukan ritual bersama si biru.
ADVERTISEMENTS
4. Setelah menikmati hangatnya sentuhan surya, coba rasakan syahdunya memandang kawanan sang bintang kejora
Bintang itu ibarat permata penghias malam, mustahil rasanya untuk tidak jatuh cinta kepada bintang. Dari kesekian item langit, mungkin bintang-lah yang menjadi favorit. Tak heran kalau yang berbau bintang pasti selalu menjadi incaran, mulai dari bintang dan langit sampai bukit bintang yang mahsyur dan jadi destinasi idaman. Impossible untuk mengabaikan daya pikat sang bintang.
Siapa tak kenal dengan bintang dan inner beauty-nya? Kalau kalian belum pernah melakukan kegiatan memandang bintang ini, fardhu hukumnya untuk menyegerakan kebiasaan ini malam nanti.
Syahdunya kerlingan kejora di tengah gelapnya malam bakal dengan sempurna menjadikan yang galau tambah galau, yang rindu makin merindu. Yang pasti, akan ada magic di atas sana yang bakalan menyulap hatimu menjadi so damai..
Menatap deretan bintang di gelap malam itu ibarat gosok gigi di pagi hari, wajib hukumnya!
ADVERTISEMENTS
5. Jika bintang-bintang di langit malam adalah sang legenda, maka bulan-lah primadonanya
Kalau bintang sukses menjadi magnet untuk berlama-lama membersamai langit dan malam, maka bulan adalah primadona yang juga susah untuk dibantah kemolekannya. Bulan yang pandai bermetamorfosis dengan teratur merubah bentuknya, juga menjadi pemikat ampuh bagi sang malam.
Malam dan bulan adalah kekasih yang saling mencinta, mereka saling menyempurnakan.
Diawali dengan bulan sabit sebagai penanda datangnya bulan baru, bak senyum malaikat yang menggantung di atas sana. Bulan setengah, bulan tiga perempat, hingga purnama yang selalu ditunggu karena wajah rupawannya, bulan memang menjadi point of interest di sendunya malam.
Keanggunan purnama memang tak perlu dipertanyakan lagi, bulatan bersinar terang di langit, menyuguhkan atmosfer romantis yang sungguh luar biasa. Apalagi moment yang hanya bisa ditemui beberapa malam dalam sebulan, menjadikan purnama adalah hal yang begitu ditunggu untuk menemani malam.
Langit memang akan selalu membuatku mencintanya. Fajar, senja, biru, bintang dan bulan memang telah membuatku mendambanya. Menyelami langit bak mengintai sepucuk cantiknya nirwana.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.