Jangan sangka, menjalin hubungan (baca: berpacaran) tanpa ikatan pernikahan tidak selalu mendatangkan kebahagiaan, khususnya bagi pihak perempuan. Memang pada awalnya tampak indah, terselip rasa penasaran, ge-er, salah tingkah, hingga berbunga-bunga ketika didekati oleh seorang pria. Rasa cinta memang fitrah manusia, namun jangan salah, banyak hal yang perlu kita fikirkan untuk jangka panjang, khususnya untuk para perempuan 🙂
Untukmu perempuan, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menjalin hubungan dengannya:
ADVERTISEMENTS
1. Pikirkan untuk jangka panjang
Perempuan mana yang tidak ingin mendapatkan kejelasan dan kepastian di dalam hubungan untuk masa depan? Tentunya semua perempuan menginginkannya. Jika kamu menjalani hubungan pacaran tanpa ada visi dan misi, hingga tanpa ada arah tujuan hubungan, lalu akan dibawa ke mana? Alangkah baiknya fokuskan diri untuk menggapai impian, percantik kepribadian, pikiran, attitude, maka kamu akan mendapatkan seseorang yang tepat, di waktu dan tempat yang tepat. Percayalah usahamu dalam memperbaiki diri tidak akan sia-sia.
ADVERTISEMENTS
2. Segala macam resiko akan mungkin terjadi bersamanya, kamu bersedia?
Memang betul, setiap proses di dalam kehidupan kita akan menghadapi resiko. Namun, apakah kamu tidak pernah berfikir? bahwa ada resiko yang PANTAS kamu hadapi, dan ada resiko yang sebenarnya TIDAK PANTAS kamu hadapi, dan sebenarnya bisa di MINIMALISIR di awal keputusan dalam mempertimbangkannya. Kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, konflik yang sebenarnya tidak perlu dan belum waktunya kita bereskan, di dalam hubungan pacaran kita akan menemukan hal tersebut. Permasalahan yang tidak penting itulah yang mau tidak mau kita harus menerima resiko ketika menjalin hubungan pacaran bersamanya.
ADVERTISEMENTS
3. Menunggunya bukan waktu yang sebentar, apakah kamu sanggup menjalaninya?
Sudah pasti, secara tidak langsung kamu akan menunggunya dalam waktu yang lumayan lama, apakah kamu bersedia untuk menunggu entah kapan tiba hari ‘kepastian’? (baca: pernikahan). Akan lebih baik jika hubungannya membentuk visi serta misi agar tau arah tujuan hubungan. Secara realitis seorang laki-laki yang siap menikah harus mampu, baik secara mental dan financial murni dari dirinya tanpa campur tangan oragntua, dan hal tersebut tidak bisa diraih dengan mudah. Tapi apakah kamu bisa selalu sabar menunggunya? Jangan lupa bahwa perempuan memiliki expired, maka tidak perlu memusingkan laki-laki yang datang mengajak pacaran, namun terimalah laki-laki yang melamarmu untuk memberikan kepastian :)
ADVERTISEMENTS
4. Waktu terus berjalan dan tidak dapat kembali, maka yakinkan dirimu
Kamu tidak akan sadar berapa banyak waktu yang sudah tersita untuk menerima segala resiko bersamanya. Termasuk hal-hal yang tidak kamu inginkan seperti pertengkaran kecil hingga berlarut-larut yang membuat waktumu terkuras, dan hal tersebut terjadi selama kamu menunggunya memberi kepastian. Hai ladies apakah kamu bersedia? Alangkah baiknya maksimalkan dirimu untuk kegiatan positif, kembangkan dirimu hingga waktumu terkuras untuk berkarya dan bekerja, hingga tak terasa ada laki-laki yang sudah mengajukan ‘proposal’ kepada orang tuamu.
ADVERTISEMENTS
5. Menjadi single bukan hanya menanti waktu, tapi manfaatkan waktumu agar tidak menyesal kemudian
Hai perempuan, tetaplah menjadi SINGLE hingga hari akad tiba pada waktunya. Di luar sana banyak yang menanyakan, “jomblo ya?”, “nggak laku ya?” , atau “nggak bosan sendirian?”, tak usah berkecil hati, karena hatimu teramat cantik maka jagalah dirimu, menjadi single yang elegan. Atas izinNya kamu tidak akan menyesal kemudian. Tersenyumlah, perbanyak karya dan kegiatan positif, timbalah ilmu selagi mampu. Kuraslah waktu untuk upgrade diri dan attitude, maka usahamu dalam menjaga diri, kehormatan, dan pergaulan, maka kisah cintamu akan terbayar dengan dipertemukan laki-laki yang memuliakan dan menjaga kehormatanmu dengan datang melamar memberikan kepastian :)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.