Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak dituturkan di Indonesia. Menurut survei dari Nationalencyklopedin, bahasa Jawa bahkan berada di peringkat 12 bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Jumlah penuturnya mencapai 82 juta, “hanya” terpaut 10 juta dari Jerman yang ada di peringkat 11.
Sayangnya, dewasa ini popularitas bahasa daerah termasuk Jawa malah kian menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fitriah dari Universitas Jenderal Soedirman tahun 2016 lalu, remaja Jawa di beberapa daerah justru lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.
Bahasa Jawa hanya diselipkan atau dipakai di kalangan tertentu seperti keluarga. Seiring dengan penurunan itu, semakin banyak juga kosakata bahasa Jawa yang jarang terdengar di kehidupan sehari-hari.
Kamu sendiri yang orang Jawa, lebih sering pakai bahasa daerah atau Indonesia? Yakin, sudah hafal semua kosakatanya? Kira-kira, ada berapa kata di bawah ini yang kamu tahu artinya? Kalau belum ada yang tahu, anggap aja belajar bahasa daerah lagi kaya di sekolah dulu. Yuk, langsung cek di sini!
ADVERTISEMENTS
1. Cancut, bukan nyangkut, apalagi kancut
Ada yang pernah dengar kata cancut? Bukan, bukan nyangkut. Jangan pula kamu ganti huruf awalnya jadi k. Bisa-bisa malah nyasar jauh artinya, hehe.
Biarpun jarang didengar, ternyata cancut udah masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lho! Artinya adalah menyingsingkan lengan baju (bersiap untuk melawan, bekerja, dan sebagainya). Ada pula kata kerjanya, yakni mencancutkan. Artinya akan menjadi menyingsingkan (lengan, baju, kain).
Kamu bisa pakai kata ini buat menyatakan kesiapanmu bekerja di pagi hari. “Wis cancut, langsung kerjo ah! (Udah gulung lengan baju, langsung kerja ah!)”
ADVERTISEMENTS
2. Caos bukan buat nyolekin kentang goreng, tapi…
Hmm… Jangan sampai kamu mengira caos adalah si merah temennya sambel ya! Itu sih saos, bukan caos! Caos di sini juga bukan kata serapan dari chaos yang artinya kekacau-balauan dalam bahasa Inggris.
Sama seperti cancut, ternyata caos juga sudah dijelaskan dalam KBBI. Kalau digabungkan dengan bekti, maknanya adalah tanda penghormatan (kepada raja) atau mempersembahkan sesuatu kepada raja sebagai tanda hormat dan bakti.
Kalau menurut Wiktionary Kamus Bahasa Jawa – Bahasa Indonesia, caos adalah memberi. Jadi kalau ada orang yang ngomong, “Takcaosi duit,” jangan kamu tolak! Dia bukannya mau nuang saos ke duit, melainkan mau ngasih duit. Buruan terima gih!
ADVERTISEMENTS
3. Kancrit yang tak seimut seucrit
Sekilas kata di atas terdengar lucu-lucu dan imut gimana gitu. Mungkin karena kamu mengasosiasikannya dengan kata seucrit yang sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sangat sedikit. Tapi sebenarnya, kancrit sangat jauh dari sifat keimutan. Malahan, dia bisa bikin kamu nyesek kalau kejadian di dunia nyata.
Soalnya, kancrit ini ternyata bermakna ketinggalan. Coba kalau kamu kancrit KRL padahal udah mau telat, masih terdengar imut lagi kah kata ini?
ADVERTISEMENTS
4. Ngemit ternyata punya makna mulia… jangan samakan dia dengan demit atau ngemut
Ngemit juga merupakan kata yang sering disalahartikan. Mungkin karena sekilas mirip dengan ngemut. Atau malah, mungkin di antara kalian ada yang mengiranya masih saudaraan sama demit.
Menurut Wiktionary, arti kata ngemit adalah berjaga atau menjaga sesuatu. Kalau ada orang yang lagi ditugasi ngemit makanan, kamu jangan buru-buru ngiri atau suudzon! Dia bukan mau ngemut atau ngembat makanan itu kok. Dia hanya berjaga, melihat tapi tak boleh menghabiskannya. Kamu mau ada di posisi itu?
ADVERTISEMENTS
5. Muspro yang menyedihkan dan nggelani
Berbeda dengan teman-temannya di atas, muspro mulai dikenal kalangan anak remaja zaman now. Dia sering wara-wiri di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain-lain. Mungkin kamu sendiri pernah mendengar atau membacanya. Malah, kamu mungkin mengira kata-kata itu adalah kata gaul yang sengaja dibuat-buat.
Ternyata eh ternyata, muspro memang ada dalam bahasa Jawa. Artinya sendiri nggak terlalu jauh dari yang dipahami selama ini, yakni melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia. Sedih dan nggelani (bikin kecewa) ya!
ADVERTISEMENTS
6. Tlekem yang ternyata bermanfaat
Kamu yang berasal dari daerah Banyumasan mungkin sudah akrab dengan kata ini. Namun buat kamu yang berasal dari daerah Jawa lainnya, sudah tahu belum?
Tlekem adalah kotak kecil tempat penyimpanan barang. Bisa tembakau atau duit. Di beberapa tempat, tlekem lebih identik dengan wadah bekal makanan. Mungkin kamu biasa menyebutnya dengan tepak (dengan e seperti pada kata ekor). Jadi kalau ada yang tanya, “Kowe ra sangu tlekem? (Kamu nggak bawa tlekem?),” jangan bingung lagi ya!
7. Slenco yang bikin geleng-geleng kepala atau malah ketawa
Sama seperti muspro, kata ini juga mulai menanjak popularitasnya setelah dijadikan bahan meme di dunia maya.
Slenco bermakna tidak nyambung atau tidak sesuai. Baik dalam perkataan maupun perbuatan. Biasanya meme slenco sering dikirimkan buat orang yang nggak nyambungan kalau diajak ngobrol. Kalau di dunia nyata, orang-orang slenco ini bisa bikin kamu geleng-geleng kepala. Atau mungkin malah ketawa karena saking nggak nyambungnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”