Jaman sekarang banyak pelajar yang bingung kalau ditanyain soal kuliah, maka dari itu artikel ini membawakan jawaban yang paling bijaksana untuk kamu dedek-dedek gemes, simak baik-baik ya!
ADVERTISEMENTS
1. Pertama-tama kamu harus tau tujuan kuliahmu itu buat apa
Alasan pelajar masakini ngelanjutin kuliah di perguruan tinggi bermacam-macam, ada yang disuruh orangtua, gengsi sama temen kalau nganggur atau kerja, emang pengen kuliah, atau sekedar ngilangin gabut dan ikut-ikut temen. Kalau misalnya emang gak niat kuliah, coba diniatin lagi, atau kalau emang bener-bener gak niat samasekali, jangan dipaksain buat kuliah karena pada dasarnya sesuatu yang dilakukan tanpa niat itu ga akan baik hasilnya. Lagian kuliah itu mahal, walaupun kamu kuliah di Universitas Gadjah Mada a.k.a UGM yang dikenal sebagai Universitas Kerakyatan-pun tetep aja UKT-nya gak murah.
ADVERTISEMENTS
2. Kalau kamu udah siap kuliah, pertanyaan selanjutnya adalah, kamu mau masuk jurusan apa?
Papi: Kamu mau masuk kampus mana nanti kalau lulus?
Kamu: UGM pi
Papi: Jurusannya?
Kamu: Teknik Perkapalan pi
Papi: loh nak, di UGM kan gak ada jurusan Teknik Perkapalan
Papi: Kamu mau masuk kampus mana nanti kalau lulus?
Kamu: UGM pi
Papi: Jurusannya?
Kamu: Teknik Perkapalan pi
Papi: loh nak, di UGM kan gak ada jurusan Teknik Perkapalan
Kebanyakan orang milih kampus dulu dari pada jurusan, padahal yang harusnya kamu tentukan terlebih dahulu itu jurusan, bukan kampus, karena ga semua kampus punya jurusan yang lengkap, contohnya kalau kamu mau masuk ke jurusan Teknik Lingkungan atau Teknik Perkapalan di UGM, kamu cari sampai lebaran monyetpun kamu ga akan pernah nemuin dua jurusan itu di UGM karena emang ga ada. Atau kalau kamu mau masuk jurusan Teknik Nuklir tapi di UI, sampai kambing bertelurpun kamu ga akan nemuin jurusan itu karena di UI emang ga ada jurusan Teknik Nuklir. Jadi sebaiknya kamu tentuin jurusan kamu duluan daripada kampusnya.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu milih jurusan yang sepi peminat supaya kamu bisa masuk kampus ternama, kamu salah langkah!
masuk filsafat aja ah supaya keterima di UGM
masuk filsafat aja ah supaya keterima di UGM
Ini adalah dosa terbesar yang biasa dilakuin sama calon mahasiswa baru, banyak orang yang pengen masuk kampus ternama dengan cara yang salah, salah satunya milih jurusan yang sepi peminat supaya masuk ke kampus ternama, sebutlah kamu milih jurusan bahasa korea, sosiatri, sastra jawa, sastra perancis atau filsafat supaya bisa masuk UGM, atau milih jurusan kriminologi sama ilmu perpustakaan supaya bisa cuma-cuma masuk UI.
Padahal kalau misalnya kamu masuk jurusan-jurusan yang kamu sama sekali ga tertarik atau bahkan ga tau bakal belajar apa di jurusan itu. Kamu ga akan bisa ngikutin pelajaran selama kuliah dan berujung ga lulus kelas yang bikin kamu punya dua pilihan, ngulang kelas tahun depan, atau ngulang SBMPTN/Ujian Mandiri di tahun depan juga buat pindah jurusan. Jadi mending kalau pengen ngambil jurusan yang jelas-jelas kamu tau dan tertarik aja, daripada nanti kamu malah buang kesempatan orang lain buat masuk ke jurusan yang dia mau, sedangkan kamu yang udah keterima di jurusan itu malah pengen pindah jurusan tahun depan karena ga betah sama matkulnya.
PS: no offense, tapi biasanya anak-anak yang kejebak sama dosa yang satu ini rentan dengan anak-anak yang lolos lewat jalur SNMPTN
ADVERTISEMENTS
4. Supaya gak tersesat, kamu juga harus paham sama jenis-jenis Perguruan Tinggi
Pada dasarnya ada 5 jenis perguruan tinggi di Indonesia, ada Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi, bedanya apa?
Universitas
Universitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri dari beberapa Fakultas/Sekolah, pada dasarnya Universitas bisa menyelenggarakan pendidikan dalam rumpun ilmu tanpa batasan apapun, mulai dari rumpun ilmu teknik, ilmu sosial, ilmu humaniora, ilmu seni, ilmu agama, ilmu sains, ilmu kebumian, ilmu langit, ilmu formal sampai ilmu terapan, di Universitas ada Fakultas yang merangkul ilmu-ilmu yang beda latar belakang tadi, misalnya ada Fakultas Ekonomi, Fakultas Filsafat, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan masih banyak lagi, nanti di Fakultas itulah baru ada jurusan-jurusan yang lebih merinci, dan di jurusan itu ada lagi yang namanya konsentrasi yang diambil di semester 3 atau 5, dan di setiap Universitas biasanya tiap jurusan punya konsentrasi yang beda-beda, jadi kalau mau masuk ke suatu kampus, sekalian di check konsentrasi jurusannya supaya bisa disesuaikan sama minat dan bakat kalian.
Institut
Sebenernya Institut ga jauh beda sama Universitas, bedanya di Institut cuma ada satu rumpun keilmuan, sedangkan di Universitas rumpun keilmuannya gak ada batasan. Misalnya Institut Teknologi Bandung (ITB) yang rumpun keilmuannya itu cuma terkait sama ilmu teknologi-alam, jadi fakultas-fakultas yang ada di ITB cuma ada yang terdiri dari ilmu teknologi-alam aja, misalnya Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) atau Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD). Jadi kalau kamu pengen masuk jurusan Hubungan Internasional atau Sastra Inggris, udah jelas ga ada di ITB.
Sekolah Tinggi
Kalau sekolah tinggi ini lebih mirip sama Institut, cuma bedanya sekolah tinggi hanya terdiri dari satu fakultas saja, misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi hanya terdiri dari satu rumpun ilmu yang berbentuk sekolah, yaitu Ekonomi saja, jadi di STIE cuma ada jurusan yang berbau ekonomi misalnya ilmu ekonomi, management, bisnis dan akuntansi saja.
Politeknik
Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang hanya menyelenggarakan pendidikan Vokasi atau Praktikal, kalau di tingkat sekolah menengah Politeknik ini sama kayak SMK, jadi kuliahnya lebih banyak praktek daripada ceramah di kelas karena Politeknik gak menyelenggarakan pendidikan Akademik. Biasanya lulusan dari Politeknik lebih siap turun ke lapangan kerja karena mereka terbiasa praktek di lapangan, nah karena Politeknik merupakan pendidikan Vokasi, maka gelar yang didapat nanti adalah Diploma, baik itu Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3 atau Diploma 4 tergantung jenjang pendidikannya, untuk Diploma 3 setelah lulus bakal dapet gelar Amd, kalau Diploma 4 bakal dapet gelar S.St. Walaupun gelar D4 (Diploma 4) dan S1 (Sarjana) sama-sama S a.k.a Sarjana, bukan berarti D4 dan S1 itu sama, gelar S.St hanyalah penyetaraan karena waktu jenjangnya sama dengan S1 yaitu 4 tahun. Nah biasanya di dalam Universitas ada Politeknik atau Sekolah Vokasi juga, misalnya Sekolah Vokasi UGM, Vokasi UI, Politeknik UNSRI dan masih banyak lagi.
Akademi
Sama seperti Politeknik, Akademi juga hanya menyelenggarakan pendidikan Vokasi, tapi bedanya di Akademi hanya ada satu cabang ilmu pengetahuan, misalnya Akademi Pelayaran hanya mencakup ilmu-ilmu pelayaran saja.
Gimana? Udah tau mau masuk kemana?
ADVERTISEMENTS
5. Buat kamu yang ambisius pengen exchange ke luar negeri atau pengen sekelas sama International Student, coba deh masuk IUP
IUP merupakan singkatan dari International Undergraduate Program, udah kebayang kan maksudnya apa? jadi di IUP kamu belajar dengan kurikulum Internasional, jadi semua kelas berbasis bahasa Inggris dan tentu saja kurikulumnya beda sama program reguler, jadi di dalam kelas IUP juga banyak International Students, dengan masuk ke IUP kamu juga bisa nyicipin kuliah di luar negeri dengan kurun waktu 1 sampai 2 tahun di Universitas mitra kampus kamu yang ada di luar negeri. Serunya lagi kalau kamu masuk IUP, kamu bakal dapet dua gelar sarjana sekaligus, yang pertama dari kampus kamu yang kedua dari kampus mitra yang ada di luar negeri tadi. Cuma masalahnya masuk ke program IUP testnya lumayan sulit, dan biaya kuliahnya pun juga cenderung lebih mahal banyak daripada program reguler, contohnya di UGM, kalau kamu mau masuk IUP kamu harus ikut Intake IUP test yang biaya testnya aja sampai 1,5 Juta dan kamu belum dijamin lolos loh ya, UKT-nya pun tergolong tinggi mulai dari 20-40 Juta tiap semesternya, jadi gimana, mau coba?
ADVERTISEMENTS
6. Ada baiknya kamu tidak terpaku dengan PTN, karena banyak PTS di Indonesia yang punya reputasi tinggi
Gakpapa kampusku gak terkenal, yang penting negeri
Gakpapa kampusku gak terkenal, yang penting negeri
Pasti banyak orang yang menganggap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu lebih baik daripada Perguruan Tinggi Swasta (PTS), sehingga mereka melakukan segala cara demi masuk ke PTN, padahal gak semua PTN itu lebih baik daripada PTS, ya walaupun kenyataannya yang mendominasi peringkat 3 besar Perguruan Tinggi di Indonesia selalu PTN (UGM, UI, ITB), tetap saja kamu gak bisa meremehkan PTS. Kasusnya adalah banyak calon mahasiswa yang kalau gak keterima PTN gak mau kuliah dengan alasan gak bagus, atau biayanya mahal, padahal kampus-kampus negeri juga sebenarnya mahal, contohnya (lagi-lagi) UGM yang UKTnya setinggi langit, dan di Indonesia pun banyak Perguruan Tinggi Swasta yang pamornya gak kalah sama PTN, sebut saja Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Multimedia Nusantara (UMN) milik Kompas, Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan Universitas nasional pertama di Indonesia, London School of Public Relation (LSPR), President University, Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Gunadarma, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Telkom University (Tel-U), Universitas Muhammadiyan Malang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta hanya sebagian kecil dari sekian banyaknya PTS yang memiliki kualitas pendidikan yang 'sederajat' dengan PTN pada umumnya.
7. Seandainya kamu masuk Perguruan Tinggi unggulan, ada baiknya kamu tetap down to earth dan gak sombong-sombongan
Hal ini perlu ditanam oleh calon mahasiswa baru sejak dini, karena sombong-sombongan udah pasti gak ada gunanya, jadi seandainya kamu masuk UI, kamu ga perlu adu mulut sama temenmu yang masuk ITB gara-gara saling ngebandingin kampus siapa yang paling bagus. Atau seandainya kamu masuk UGM kamu gak perlu tawuran di Instagram sama maba IPB cuma gara-gara kalian saling keren-kerenan Human LED yang dibuat waktu ospek. Atau yang lebih parah lagi kalian saling debat siapa yang lebih cantik diantara @uicantik @bidadariugm sama @unpad.geulis Mendingan down to earth dan saling menghargai, supaya kehidupan mahasiswa kerukunannya terjaga abadi.
8. Dimanapun kamu kuliah nanti, coba janji sama diri sendiri untuk tetap meraih prestasi
Seharusnya bukan kampus yang membesarkan nama kamu, tapi kamu yang membesarkan nama kampus
– Pieter Pureklolong
Seharusnya bukan kampus yang membesarkan nama kamu, tapi kamu yang membesarkan nama kampus
– Pieter Pureklolong
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Siapa tau jdi hot threads cer wqwq :v