Jika kita berbicara soal seks pasti topik ini termasuk topik 17 tahun ke atas. Topik ini selalu menjadi topik yang dihindari karena cenderung memalukan untuk dibahas. Coba kalian ingat pelajaran seks apa yang telah kita terima dari orang tua kita? Kebanyakan kita akan mengetahui pendidikan seks secara autodidak. Kebanyakan dari kita menghindari seks bebas karena rasa takut karena beberapa alasan, baik secara moral, agama, bahkan dari dalam diri kita sendiri rasa takut itu muncul.
Tapi tidak sedikit pula mereka mengabaikan rasa takut itu dan melakukan seks sebelum waktunya. Memang seks adalah kebebasan setiap individu. Namun seks menjadi hal yang tepat jika dilakukan pada waktu yang tepat yaitu setelah menikah. Memang setiap makhluk hidup diciptakan dengan hasrat seksualitas, namun tidak seharusnya hasrat itu dilampiaskan pada kondisi dan waktu yang salah. Alih-alih mendapatkan kepuasan yang hanya sesaat, justru dampak yang timbul sangat merugikan terutama bagi seorang wanita. Kenapa? Kok bisa? Yuk mari kita simak bahasan di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
1. Mirisnya Seks itu Berdampak Hebat pada Emosi Wanita
Seks selain dapat membuat seorang wanita kehilangan keperawanannya, seks juga dapat membangkitkan rasa cinta yang mendalam pada seorang wanita. Itulah kenapa wanita yang telah menikah ataupun wanita yang sudah pernah melakukan seks dalam kehidupan percintaannya biasanya memiliki ikatan emosional yang kuat pada pasangannya.
Saat ikatan emosional ini terbentuk wanita akan cenderung merasa bahwa pasangannya adalah lelaki satu-satunya dalam hidup, memunculkan sikap memaafkan, mengalah, mengabaikan perilaku buruk pasangan dan yang paling keren adalah wanita bisa cinta buta pada pasangannya.
Bagi mereka yang belum menikah ikatan emosional ini sebenarnya sangat merugikan. Karena perasaan cinta mendalam sekaligus keperawanan yang sudah direnggut yang menyebabkan menjadi alasan para wanita terjebak dan bertahan pada pria yang salah padahal dia memiliki segudang kesempatan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
ADVERTISEMENTS
2. Pengorbanan yang Tidak Seimbang
Kebutuhan pria dan wanita itu berbeda. Jika seks bagi wanita hanya di urutan kesekian bahkan mungkin kebutuhan terakhir, bagi pria seks adalah kebutuhan utama. Maka tidak heran jika mereka yang pernah melakukan seks bersama pasangannya, pasti dia akan sering mengajak berhubungan.
Lalu atas dasar apa kamu harus melakukan ‘hal’ yang sebenarnya bukan menjadi kewajiban kamu? Dia punya kewajiban apa terhadap dirimu? Hanya cinta dan kesetiaan? Kamu pun memberikan hal yang sama kan? Ini take and give yang tidak seimbang.
Kamu memberikan sesuatu yang sangat besar lalu apa yang kamu terima sebagai gantinya? Apa pengorbanan terbesar dia buat kamu? Jika kita berbicara soal kewajiban wanita adalah melayani kebutuhan lahir dan batin suami. Sedangkan kewajiban seorang pria adalah memberi nafkah lahir dan batin untuk istri.
Lalu apa dia sudah melakukan hal yang sama? Coba deh kamu minta di belikan HP, pakaian, semua kebutuhan kamu, mobil, bahkan rumah. Pasti dia akan menganggap kamu cewek matre. Pada akhirnya dia memilih untuk memutuskan hubungan dari cewek matre seperti kamu dengan alasan ‘aku lebih suka cewek mandiri yang ngehasilin duit sendiri'.
Saat kalian putus kamu udah kehilangan keperawananmu, kehilangan harga dirimu lalu dia kehilangan apa? Dia hanya kehilangan uang yang bisa di cari. Sedangkan kamu kehilangan hal yang enggak akan pernah bisa kamu dapatkan lagi. Padahal belum tentu kedepannya kamu bisa dapat pasangan yang menerima kamu yang ‘bekas pakai’.
ADVERTISEMENTS
3. Seks Bebas Adalah Bentuk Ketidakbertanggungjawaban Seorang Pria
Jika dikatakan menikah adalah cara Tuhan untuk memuliakan seorang wanita itu benar adanya. Kenapa? Karena seorang pria tidak akan main-main jika mereka sudah memutuskan untuk menikah. Pria adalah makhluk dengan logikanya, otomatis saat mereka sudah memutuskan untuk menikah mereka memahami resikonya, tanggung jawabnya. Dan seks akan menjadi salah satu bumbu penghangat dalam pernikahan yang dapat membuat hubungan pernikahan bertahan lama. Untuk perceraian akan lebih rumit karena ada segudang pemikiran yang membebani dia bila harus bercerai. Banyak pihak yang terlibat sepeti orang tuanya, keluarga besar bahkan anak kandungnya.
Ini akan sangat berbeda saat seorang pria masih ingin bermain, takut pada komitmen pernikahan. Seorang pria bisa dengan mudah meninggalkan pasangannya saat mereka masih pacaran karena mereka merasa tidak memiliki tanggung jawab apa-apa, bahkan tidak akan melibatkan siapapun saat memutuskan pasangannya.
Nah coba bayangkan kamu melakukan seks bersama seorang laki-laki yang masih belum memiliki rasa tanggung jawab dalam hidupnya? Bahkan dia enggak merasa bertanggung jawab atas hidupmu, girls! Bukankah kamu sendiri yang rugi? Selain itu yang dia pedulikan hanya bagaimana caranya untuk mendapatkan kepuasan sesaat itu tanpa memikirkan dampaknya terhadap dirimu nantinya. Egois bukan?
ADVERTISEMENTS
4. Pria Cenderung Buka-bukaan Soal Kehidupan Seks Mereka dengan Teman-temannya
Pria itu sama seperti wanita, mereka juga senang bergosip terlebih membahas soal seks dan wanita. Beberapa pria yang belum menikah apalagi perkumpulan geng beberapa pelajar menganggap melakukan seks di luar nikah menjadi kebanggan tersendiri bagi mereka. It's true!
Tidak heran mereka yang pernah melakukannya akan menceritakan pengalamannya pada teman-temannya bahkan ada mereka yang rela berbohong hanya agar dianggap pernah melakukan itu. It's silly right?! Berbeda jauh dengan wanita, kebanyakan wanita sendiri akan sangat menjaga rahasia bahkan menyimpan kenyataan bahwa mereka pernah melakukan seks bahkan hal-hal yang mendekati itu.
Berbanding terbalik bukan? Jadi jangan heran akan ada gosip yang tidak menyenangkan bagi si wanita setelah dia putus dengan pacarnya atau bahkan saat mereka masih berpacaran. Mungkin kamu akan beranggapan hanya kalian berdua yang tahu tapi kenyataan yang harus kamu hadapi teman-teman pasanganmu akan mengetahui hal itu dan bahkan teman-temanmu sendiri juga mendengar kabar itu.
Mereka tidak akan bertanya tapi mereka akan bergosib di belakangmu, mengkritik perilakumu yang buruk. Penilaian buruk akan selalu mengarah pada wanita. Jarang sekali pria yang mendapatkan penilaian negatif hanya karena dia pernah tidur dengan seorang wanita karena seorang pria tidak 'meninggalkan tanda'.
Sebab sangat sedikit sekali wanita mempermasalahkan keperawanan seorang pria namun banyak pria yang masih mempermasalahkan keperawanan seorang wanita.
ADVERTISEMENTS
5. Perilaku ini Sangat Rawan Terjadi Kehamilan di Luar Nikah
Jika tidak ingin hamil, jangan melakukan seks!
Jika tidak ingin hamil, jangan melakukan seks!
Perilaku seks bebas ini sangat rawan terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Memang banyak alat kontrasepsi pencegah kehamilan, namun semua itu hanya 'alat' yang bisa rusak. Saat seorang wanita mengetahui bahwa dirinya hamil secara alami naluri seorang ibu juga ikut terbentuk.
Tentu saja melakukan aborsi, membunuh, membuang jabang bayi yang tumbuh di dalam rahimnya akan menciptakan penyesalan, kesedihan, trauma hebat dalam hidupnya. Seharusnya kehamilan menjadi momen terindah dalam hidupmu sebagai wanita. Tapi justru ini menjadi bencana terbesar yang menjadi momok seumur hidup.
Rasa nikmat yang hanya dirasakan beberapa menit saja tidak sebanding dengan rasa penyesalan, trauma, rasa sakit saat melakukan aborsi, membunuh, membuang seorang bayi yang ada tumbuh didalam rahimmu sendiri. Dan lagi-lagi siapa yang menanggung beban itu? Tentu saja wanita!
Seorang pria yang berani mengajakmu melakukan seks sebelum waktunya tidak akan pernah merasakan bagaimana sakitnya hal itu karena dia tidak menginginkan bayi itu. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana caranya terbebas dari kesalahan yang dia lakukan.
ADVERTISEMENTS
6. Siapa yang Peduli pada Dirimu Sendiri Jika Bukan Kamu?
Menghindari seks bebas itu bukan berarti kamu munafik, bukan berarti kamu tidak keren, tidak mengikuti perkembangan zaman yang kekinian, bukan berarti juga tidak sayang pacar karena ada banyak cara menunjukkan rasa sayang, cinta pada pacar tanpa memberikan dirimu seutuhnya.
Kesetiaan, dukungan positif, mendengarkan, memahami, saling pengertian dan masih banyak hal kecuali seks. Justru saat dia mengajakmu, menjebakmu untuk masuk dalam lingkaran seks bebas kamu harus bertanya seberapa pedulikah dia terhadapmu, seberapa sayangnyakah dia terhadapmu? Rasa sayang, cinta tanpa rasa tanggung jawab itu sama seperti bom yang bisa menghancurkanmu sewaktu-waktu.
Menghindari seks sebelum waktunya itu salah satu cara untuk menjaga dirimu sendiri. Karena dari semua penjelasan di atas seks bebas sangat merugikan seorang wanita. Semua kesakitan, dampak negatif yang merasakan adalah wanita. Hal yang paling dekat adalah dirimu sendiri, seumur hidupmu. Lantas siapa yang harus peduli pada hal ini jika bukan kamu?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”