Genre musik keroncong emang gak begitu populer di kalangan anak muda. Ada yang bilang so yesterday, ada yang bilang gak gaul. Ya memang sih, kalau dilihat dari sejarah kemunculan keroncong di Indonesia, sudah dimulai sejak jaman penjajahan. Musik keroncong diadaptasi dari gaya musik bangsa Portugis yang disebut fado. Abad ke-16, kejayaan penjajahan Portugis di Nusantara melemah, tetapi keroncong tetap eksis.
Keroncong dekat dengan masyarakat. Pada waktu itu, para seniman cerdas mengakali keroncong agar tak cuma jadi hiburan. Langgam keroncong diciptakan sedemikian rupa sehingga mampu menggungah semangat perjuangan. Sebut saja Gesang Martohartono, Ismail Marzuki dan R. Maladi. Mereka pantas disebut pejuang kemerdekaan pula. Meski tak terjun ke medan perang, tetapi mereka mengobarkan bara semangat lewat langgam keroncong. Dan kamu mesti tau langgam-langgam ini!
ADVERTISEMENTS
1. Sepasang Mata Bola
Sepasang Mata Bola diciptakan oleh Ismail Marzuki. Settingnya di stasiun kereta Yogyakarta. Diceritakan dalam lagu tersebut, para pahlawan naik kereta dari Jakarta menuju Yogyakarta – menuju medan perwira. Orang-orang kagum pada para pembela tanah air tersebut, yang rela berkorban jiwa raga. Tak henti mereka berdoa untuk keselamatan dan kemenangan para pahlawan agar kelak dapat berjumpa lagi.
Hampir malam di Jogja, ketika keretaku tiba
Remang-remang cuaca, terkejut aku tiba-tiba
Dua mata memandang, seakan-akan dia berkata
Lindungi aku pahlawan! Dari pada sang angkara murka
Sepasang mata bola dari balik jendela
Datang dari Jakarta nuju medan perwira
Kagum ku melihatnya sinar nan perwira rela
Pergilah pahlawanku jangan bimbang ragu
Bersama doaku…
ADVERTISEMENTS
2. Jembatan Merah
Mengenang susah hati patah, ingat jaman berpisah
Kekasih pergi, sehingga kini belum kembali
Biar jembatan merah, andainya patah
Akupun bersumpah, akan kunanti dia disini
Bertemu lagi
Mengenang susah hati patah, ingat jaman berpisah
Kekasih pergi, sehingga kini belum kembali
Biar jembatan merah, andainya patah
Akupun bersumpah, akan kunanti dia disini
Bertemu lagi
Sedih ya? Iya karena lagu keroncong yang diciptakan oleh Gesang ini mengisahkan seorang perempuan yang melepas kekasihnya pergi ke medan perang. Dari dulu (entah tahun kapan) sang kekasih pergi berperang dan belom balik-balik juga. Hiks.
ADVERTISEMENTS
3. Bandung Selatan di Waktu Malam
Bandung Selatan di waktu malam, dalam asuhan dewi purnama
Sungguh indah sinar rembulan, riwayatnya tak kan dilupakan
Terdengar suara seruling bambu, gita malam nan merdu merayu
Diiringi suara tembang ibu, tembang wijaya nan sakti
Bandung Selatan di waktu malam, dalam asuhan dewi purnama
Sungguh indah sinar rembulan, riwayatnya tak kan dilupakan
Terdengar suara seruling bambu, gita malam nan merdu merayu
Diiringi suara tembang ibu, tembang wijaya nan sakti
Ismail Marzuki emang top. Bandung Selatan di Waktu Malam adalah salah satu tembang ciptaannya yang abadi. Mengisahkan keindahan Bandung Selatan di malam hari yang tentram, apalagi ditambah suara ibu menyanyi. Asli ngangenin.
ADVERTISEMENTS
4. Gugur Bunga
Kalau penulis sih terngiang-ngiang lagu Gugur Bunga pas meninggalnya Ibu Tien Soeharto. Rasanya semua TV dan radio cuma nyetel Gugur Bunga. Tapi lagu keroncong ini sudah lawas, diciptakan oleh Ismail Marzuki, demi mengenang gugurnya para kusuma bangsa demi membela kemerdekaan Indonesia.
Siapakah ini pelipur lara, nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati, pembela bangsa sejatiTelah gugur pahlawanku, tunai sudah janji bakti
Hilang satu tumbuh seribu, tanah air jaya sakti
ADVERTISEMENTS
5. Melati di Tapal Batas
Harusnya kamu tau kalau melati adalah puspa bangsa Indonesia. Tak heran, melati juga disebut dalam syair lagu keroncong perjuangan Melati di Tapal Batas karya Ismail Marzuki tahun 1946. Kalau dilihat dari liriknya, diceritakan seorang pejuang perempuan (yang cantik dan murni) pun turut mengawal negara. Tak mau kalah dengan para pemuda di kala itu.
Engau gadis muda jelita, bagai sekuntum melati
Engkau sumbangkan jiwa raga, di tapal batas BekasiEngkau dinamakan Srikandi, pendekar putri sejati
Engkau turut jejak pemuda, turut mengawal negara
ADVERTISEMENTS
6. Selendang Sutera
Selendang Sutera adalah salah satu lagu keroncong perjuangan yang masuk kategori romantis syahdu. Berkisah tentang sisi melankolis di balik aksi kepahlawanan. Sebelum perang, sang pahlawan mendapatkan kenang-kenangan berupa selendang sutera dari pasangannya. Selendang itu dibawa pula di tengah peperangan. Dan sangat berjasa membalut luka ketika lengan sang perwira terluka parah.
Selendang sutra tanda mata darimu
telah ku terima sebulan yang lalu
Selendang sutra mulai di saat itu
turut serentak di dalam takdirku
Ketika lenganku terluka parah
selendang sutramu turut berjasa
7. Rangkaian Melati
Rangkaian melati yang 'ku simpan di dalam hati
Mengikat jiwaku jiwamu tak akan berpisah lagi
Rangkaian melati yang 'ku ronce setiap hari
Setia menanti datangnya pahlawanku yang sejati
Wajahmu berseri penuh harapan suci
Semerbak harum mewangi jasamu abadi
Rangkaian melati kan 'ku jaga sampai 'ku mati
Biarpun kau takkan kembali pahlawanku yang sejati
Rangkaian melati yang 'ku simpan di dalam hati
Mengikat jiwaku jiwamu tak akan berpisah lagi
Rangkaian melati yang 'ku ronce setiap hari
Setia menanti datangnya pahlawanku yang sejati
Wajahmu berseri penuh harapan suci
Semerbak harum mewangi jasamu abadi
Rangkaian melati kan 'ku jaga sampai 'ku mati
Biarpun kau takkan kembali pahlawanku yang sejati
Betapa tulusnya gadis-gadis jaman perjuangan dulu. Tiada galau meski sang kekasih mesti turut memanggul senjata. Mereka bener-bener paham resiko sang pacar mungkin akan kembali menghadap Tuhan dan mereka nggak protes. Begitulah kira-kira pemaknaan lagu keroncong Rangkaian Melati karya R. Maladi.
8. Pahlawan Merdeka
Pahlawan merdeka yang gugur sebagai bunga
jatuh mewangi di atas pangkuan ibunda
Walaupun kamu telah gugur menjual nyawa
namamu telah tercatat jatuh sebagai satria
Kesuma nan indah oh bunga negara
aji jaya sakti nan sejati
Pahlawan merdeka yang pecah sebagai ratna
terpecar ke sebrang di bumi Indonesia
Pahlawan merdeka yang gugur sebagai bunga
jatuh mewangi di atas pangkuan ibunda
Walaupun kamu telah gugur menjual nyawa
namamu telah tercatat jatuh sebagai satria
Kesuma nan indah oh bunga negara
aji jaya sakti nan sejati
Pahlawan merdeka yang pecah sebagai ratna
terpecar ke sebrang di bumi Indonesia
Lagu keroncong Pahlawan Merdeka diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dalam rangka menghormati mereka yang gugur sebagai ratna negara. Sejalan dengan seruan Bung Karno: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Para kusuma bangsa tentu tak boleh diabaikan.
Lagu-lagu perjuangan ini pun tetap relevan sampai sekarang dan nanti karena perjuangan bangsa Indonesia terus berlanjut. Dan kamu, iya kamu, pahlawan negara di era selanjutnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.