Semenjak Corona menjadi trendsetter seantero dunia, banyak hal-hal yang terpaksa berubah demi menyesuaikan diri. Perubahan yang tiba-tiba ini sedikit banyak telah mempengaruhi pola kehidupan normal biasanya. Mulai dari menipisnya pendapatan hingga bertambahnya waktu luang adalah segelintir hal yang mudah disoroti perbedaanya. Tapi, ternyata bukan cuma manusia saja yang terkena dampak new normal. Perubahan aktivitas dan gaya hidup yang mau tidak mau dilakukan membuat beberapa barang ini juga terkena imbasnya. Apa saja ya kira-kira?
ADVERTISEMENTS
1. Sabun Mandi
Setuju ga sih kalau jalanan itu penuh dengan debu, polusi dan bakteri? Kalau iya, sepertinya kamu termasuk dalam orang-orang yang akan cepat kehabisan sabun mandi nih. Soalnya, sekarang setiap pulang beaktivitas dari luar rumah, hukumnya wajib untuk langsung mandi!
Gak pake lama, ga pake nanti, gak pake berleha-leha main hape dulu. Jadi, kalau kamu orangnya banyak urusan di luar rumah kayanya ada baiknya mulai berburu sabun mandi buy one get one buat stock dirumah nih. Hehe
ADVERTISEMENTS
2. Detergent
Bukan hanya kamu yang perlu mandi, pakaian yang kamu kenakan juga perlu dicuci. Sudah pasti ketika kamu kembali beraktivitas di luar rumah, kamu akan bertemu dengan banyak orang, bicara dengan banyak orang atau setidaknya berada diantara banyak orang. Saat itu, mungkin saja ada kuman dan virus yang menempel di jaket atau bajumu.
Makannya, penting banget untuk selalu mengganti pakaian dan mencucinya setelah pulang kerumah. Nah, semakin sering kamu gonta-ganti baju itu tandanya detergent juga akan semakin cepat menipis lho.
ADVERTISEMENTS
3. Kuota Internet
Kalau sabun mandi dan detergent adalah barang yang kasat mata, maka kali ini kita akan membahas benda yang tak kasat mata tapi begitu berharga. Apalagi, kalau bukan kuota internet. Buat kamu yang doyan internetan, streaming sana sini padahal gak pasang wifi di rumah pasti pernah ngerasain sebelnya kuota habis pas lagi seru-serunya nonton drakor. Huh!
Belum lagi, pekerjaan kantor yang mengharuskan kamu sering-sering online. Mengingat kuota internet termasuk kebutuhan yang penting, kamu bisa mensiasati pengeluaran tambahan ini dengan mencari alternatif lain yang lebih ramah kantong. Mungkin bisa dengan cara patungan wifi unlimited bareng saudara dirumah, atau bisa juga dengan berpindah ke provider lain yang menawarkan paket internet lebih murah.
ADVERTISEMENTS
4. Listrik
Selanjutnya, masih dari golongan tak kasat mata namun berharga. Yap benar, listrik! Terkhusus kamu yang tempat kerjanya masih menerapkan work from home, sedikit banyak hal ini pasti akan turut menyumbang naiknya jumlah tagihan listrik kamu. Laptop, printer, handphone dan berbagai gadget lain yang biasanya diberi makan dari asupan listrik kantor sekarang harus menyedot daya listrik pribadi.
Kabar baiknya, subsidi pemerintah untuk daya 450 VA dan 900 VA diperpanjang sampai bulan September lho. Buat kamu yang gak kebagian subsidi jangan berkecil hati. Kamu masih bisa kok mensiasati pengeluaranmu dengan membayar tagihan listrik melalui merchant online yang menawarkan cashback. Lumayan kan bisa buat nambah uang jajan.
ADVERTISEMENTS
5. Cemilan
Para pengabdi jajan mana suaranya? Hayo ngaku, udah jajan apa aja nih semenjak Corona berjaya? Situasi yang mengharuskan kamu stay dirumah aja pasti menimbulkan rasa bosan dan suntuk. Kebanyakan orang memilih menghibur diri dengan makan cemilan. Mulai dari promo diskon makanan di aplikasi, jajan cemilan yang dijual teman hingga masak cemilan sendiri, semua kompak menggoda iman.
Sebenarnya sah-sah saja bila kamu mau ngemil saat bosan. Tetapi jangan sampai lupa, bahwa semua cemilan itu dibeli pakai uang. Ada baiknya kamu mengatur pengeluaran untuk cemilan supaya kantong gak jebol gara-gara jajan digaspol. Be wise ya.
Nah, itu dia lima jenis barang yang ikut terkena dampak Covid-19. Selain kelima barang tersebut, kira-kira ada barang lain yang terkena dampak juga enggak ya? Menurut kamu gimana?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”