Flashback, Kenangan Ramadan Anak 90an yang Bikin Pengin Balik Jadi Anak-Anak Lagi!

Meskipun kita masih bisa berpuasa setiap tahun, tapi suasana Ramadannya tentu tidak sama, kan? Hal ini berlaku untuk anak 90an yang sekarang sudah sesak dengan berbagai macam aktivitas seperti kuliah dan bekerja. Kalau sekarang momen Ramadannya lebih sering dihabiskan di timeline social media, duh!

Yang anak 90an yuk merapat, kita flashback sebentar untuk mengobati kerinduan ini.

ADVERTISEMENTS

1. Asmara Subuh

Dari gelapnya subuh sampai terang

Dari gelapnya subuh sampai terang via https://www.selipan.com

Kegiatan yang satu ini biasanya dilakukan setelah sholat subuh, jalan-jalan keliling kompleks dan main petasan atau sering jadi ajang caper juga lho, kamu pasti pernah kan? Ngaku deh! Kalau dulu sudah ada istilah cabe-cabean bisa-bisa cap cabe-cabean lho, tapi jalan-jalan subuh bagi anak 90an itu menandakan keren dan gaul karena habis sahur tidak tidur lagi dan juga hitung-hitung olahraga ya!

ADVERTISEMENTS

2. Buku Catatan Kegiatan Ramadhan

Berburu isi ceramah dan tanda tangan ustaz

Berburu isi ceramah dan tanda tangan ustaz via https://www.kompasiana.com

Menjelang libur puasa, guru agamamu pasti tidak pernah ketinggalan memberi tugas catatan kegiatan Ramadan yang bikin kamu tidak bisa absen tarawih banyak-banyak, karena bakal diperiksa gurunya ketika masuk sekolah.

Bagian yang paling tidak boleh ketinggalan diisi adalah halaman isi ceramah dan tanda tangan ustaz di hari tarawih, sesi tanda tangan juga menjadi momen yang paling seru sih kalau diingat-ingat, soalnya bakalan rebutan dan juga ngantrinya lama karena banyak yang minta haha!

ADVERTISEMENTS

3. Menimba Ilmu Agama dari Pesantren Kilat yang Diadakan Sekolah

pesantren kilat ramadhan

pesantren kilat ramadhan via http://abiummi.com

Kegiatan rutin setahun sekali di bulan ramadan ini nggak pernah tertinggal. Kalau pada umumnya, pesantren biasanya sekolahnya para santri yang menetap seperti sekolah biasa. Pesantren kilat biasanya dilaksanakan selama beberapa hari saja alias kilat! Kegiatan ini juga mempengaruhi nilai mata pelajaran agama lho makanya tidak bisa dilewatkan begitu saja. Hayo yang dulu suka menghindari pesantren kilat ngaku aja deh!

ADVERTISEMENTS

4. Bangunin Orang Sahur

anak-anak bangunin sahur

anak-anak bangunin sahur via http://www.republika.co.id

Bangunin orang sahur dengan cara keliling perumahan disponsori oleh alat seadanya seperti kaleng-kaleng bekas, bambu dan bedug adalah hal yang sangat seru bagi anak 90an, sambil teriak-teriak “sahuuuur!”, sekarang mah dibangunin alarm ya~

ADVERTISEMENTS

5. Perang Sarung

permainan khas bulan ramadhan

permainan khas bulan ramadhan via http://modolin.blogspot.com

Mainin sarung sudah jadi kebiasaan banget nih, selama bulan Ramadan fungsi sarung jadi nambah. Selain dipakai untuk sholat, sarung juga dipakai sebagai alat untuk main perang sarung, seru banget ya!

ADVERTISEMENTS

6. Pantengin Sinetron Religi di TV

Sinetron Religi terbaik

Sinetron Religi terbaik via https://today.line.me

Kiamat Sudah Dekat, Lorong Waktu, Para Pencari Tuhan, dan masih banyak lagi sinetron religi lainnya yang turut mengisi hari-hari puasamu. Contohnya sinetron lorong waktu, kalimat “zidan siap? Pak ustad siap?” Di adegan mereka memasuki lorong waktu ini nih yang bikin kengen nonton lorong waktu lagi. Kalau sekarang kira-kira sinetron religi yang seperti ini bakalan ditayangin lagi nggak ya?

7. Main Petasan

Anak-anak main petasan

Anak-anak main petasan via http://lampung.tribunnews.com

Main petasan sudah jadi tradisi yang susah hilang di indonesia. Biasanya petasan ini sering dimainkan saat asmara subuh atau jalan-jalan subuh dan seringkali dipakai untuk ngagetin orang yang lewat, cukup menguji kesabaran sekali ya, bahkan anak seringkali terjadi perang petasan, meskipun bahaya tapi tetap nekat. Duh, anak 90an!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Time is what we want most and what we use worst.