Sudah pernah mencoba fitur Fleets di Twitter? Kalau belum, sayang sekali, karena fitur ini sudah dibungkus oleh Twitter baru-baru ini karena menimbang berbagai alasan.
Twitter, yang kata banyak orang adalah platform social media yang pantang mengikuti arus, akhirnya terbawa arus juga dengan merilis fitur Fleets pada November 2020 silam.
Fleets sendiri adalah sebuah fitur yang mirip-mirip dengan fitur instastory di Instagram, yang sebenarnya juga mengadopsi ide dari aplikasi Snapchat.
Goodbye, Fleets, begitu judul unggahan blog Twitter oleh Ilaya Brown sang Wakil Presiden Produk Twitter sebagai pengumuman kalau fitur Fleets sudah dibungkus.
Padahal, belum genap setahun, Fleets sudah dihapus pada 14 Juli 2021 lalu. Di tulisan blog tadi, Brown juga membeberkan alasan kenapa Fleets harus dihapus dari peredaran.
Bagaimana, penasaran kan kenapa fitur Fleets dibungkus? Berikut rincian fakta dan alasannya!
ADVERTISEMENTS
1. Peminatnya Kurang
Kami berharap Fleets dapat membantu banyak orang agar merasa nyaman bergabung ke dalam percakapan di Twitter. Namun, sejak kami pertama kali merilis Fleets, kami belum melihat adanya peningkatan jumlah orang baru yang bergabung di percakapan Fleets, begitu tulis Ilaya Brown di blog resmi Twitter.
Kami berharap Fleets dapat membantu banyak orang agar merasa nyaman bergabung ke dalam percakapan di Twitter. Namun, sejak kami pertama kali merilis Fleets, kami belum melihat adanya peningkatan jumlah orang baru yang bergabung di percakapan Fleets, begitu tulis Ilaya Brown di blog resmi Twitter.
Jadi, fitur Fleets ini diciptakan memang untuk memudahkan orang-orang Twitter supaya bisa lebih nyaman bergabung dengan percakapan di Twitter.
Tapi nyatanya, sejak awal dirilis, Twitter nggak melihat adanya peningkatan secara signifikan dalam hal jumlah orang yang bergabung sebagaimana yang mereka harapkan.
ADVERTISEMENTS
2. Ingin Fokus Mengembangkan Fitur Baru
Masih kata Ilaya Brown,
Belajar dari Fleets, kami ingin fokus menemukan cara lainnya agar orang-orang dapat bergabung dalam percakapan dan membicarakan tentang apa yang terjadi di dunia mereka.
Jadi, alasan lain kenapa Fleets dihapus adalah karena Twitter ingin lebih fokus menemukan inovasi lain agar orang-orang tertarik bergabung di percakapan Twitter.
Maka bisa dibilang, daripada repot-repot mengembangkan fitur Fleets yang sepi peminatnya, lebih baik cari inovasi lain dengan mengembangkan fitur baru yang lebih sangar.
ADVERTISEMENTS
3. Ingin Fokus pada Fitur Spaces
Fleets memang sudah dibungkus, tapi Twitter masih menyediakan fitur keren lain yang bernama Spaces. Spaces adalah fitur berbasis audio dimana orang-orang yang kamu follow dapat memulai percakapan audio secara live.
Kalau kata Brown,
Bagian atas Beranda tetap sebagai tempat untuk menyorot apa yang tengah terjadi saat ini, jadi kamu akan tetap melihat fitur Spaces ketika ada seseorang yang kamu ikuti lagi mengadakan percakapan audio secara live.
ADVERTISEMENTS
4. Nggak Bertahan Sampai 1 Tahun
Faktanya, fitur Fleets nggak bertahan sampai setahun di Twitter. Twitter merilisnya pada November 2020, eh baru Juli 2021 Ilaya Brown sudah say goodbye kepada Fleets.
Pada awalnya, Twitter berharap Fleets bisa menjadi fitur agar para pengguna nggak merasa terbebani ketika membagikan sebuah konten di Twitter. Secara, fitur ini mirip seperti Instagram Story, konten yang dibagikan di Fleets hanya bertahan selama 24 jam, setelah itu hilang.
Meskipun kami menciptakan Fleets untuk mengatasi kecemasan orang-orang yang membuat mereka nggak jadi nge-tweet, (namun nyatanya) Fleets malah sebagian besar digunakan oleh orang-orang yang sudah biasa mengunggah tweet untuk memperkuat tweet mereka sendiri…,
begitu kata Ilaya Brown.
ADVERTISEMENTS
5. Mengundang Pro dan Kontra
Fakta lain yang nggak kalah heboh mengenai fitur Fleets adalah banyaknya pro-kontra di kalangan pemuka Twitter.
Sebagian pengguna, termasuk dari Indonesia, merasa kurang setuju dengan diakadannya fitur Fleets. Ada yang bilang, Fleets malah membikin Twitter terasa mainstream karena banyaknya platform media sosial yang menerapkan fitur sejenis.
Selain itu, ada juga yang menyarankan agar Twitter lebih baik fokus mengembangkan fitur-fitur lain yang lebih penting daripada fitur Fleets yang mereka anggap nggak terlalu dibutuhkan, seperti fitur mengedit tweet atau fitur yang memungkinkan membatalkan tweet yang telah diposting.
Sangat amat teramat butuh fitur search di bookmark, jangan cuma ada di Twitter Blue doang dong (itu pun cuma Bookmark Folder)
Begitu kata salah satu pemuka Twitter bernama @AREAJULID.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”