Filosofi Intan : Tak ada Tekanan, Tak ada Intan

Ada banyak sekali filosofi di dunia ini yang apabila kita mau mengamati dan mengetahuinya lebih dalam. Dari hal-hal sederhana di sekitar kita seperti filosofi tanaman padi yang mengajarkan kepada kita tentang rendah hati, sampai hal-hal rumit yang perlu diamati lebih dalam lagi, baru kita temukan pelajaran di dalamnya.

Kalo menurut aku sendiri, pandai-pandai kita saja dalam menggali setiap ilmu yang ada dialam ini, karena sejatinya aku percaya bahwa setiap hal yang tercipta di dunia ini selalu memiliki makna. Tak ada hal yang sia-sia di alam ini kawan, dari penciptaannya sampai kegunaannya selalu memiliki arti tersendiri.

Tak terkecuali dengan batu intan. Beautiful and shinny. Barangkali itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan benda paling berharga di muka bumi ini. Tak hanya paling berharga, intan juga merupakan material paling keras diantara material lain di bumi ini. Penggunaannya sering diasosiasikan dengan kemewahan dan kekayaan akan sebuah hal, seperti dalam mahkota raja-raja besar. Keberadaannya senantiasa didamba oleh manusia.

Namun dibalik semua kemewahan dan keindahannya, apakah kita semua tahu bagaimana batu paling keras dan berharga ini terbentuk? Ada seonggok filosofi dibalik proses-proses yang membuatnya menjadi intan. Apa saja filosofi yang bisa menajdi hikmah dan pelajaran itu? Yuk kita kupas,

 <>1. Intan (diamonds) secara kimiawi tersusun atas unsur karbon (C). Unsur sama yang menyusun batubara (coal) dan grafit (graphite).
Asalnya berlian

Asalnya berlian via https://www.pinterest.com

Intan adalah batu mulia, batuan yang sering digunakan sebagai perhiasan. sedangkan grafit maupun batubara seperti kita ketahui adalah batuan yang berwarna kehitaman, mudah hancur, dan tak pernah digunakan sebagai perhiasan.

Grafit umumnya digunakan sebagai bahan baku pensil dan batubara adalah bahan bakar fosil. Namun kompisisi kimia mereka adalah sama, yaitu unsur karbon (C).

Hal ini tak ubahnya dengan manusia di muka bumi ini, seperti yang termuat dalam kitab suci bahwa manusia awalnya hanyalah berasal dari tanah liat. Setinggi apapun pangkat dan jabatanmu pada mulanya kita ini sama. Baik itu Presiden, polisi, bos, buruh, ataupun para anak yatim piatu dan penyandang disabilitas, secara biologis kita semua ini sama.

Oleh karena itu, orang-orang yang suka membeda-bedakan suku, agama, atau ras pada dasarnya mereka sedang mengingkari kodratnya sendiri. Mereka lupa bahwa sejatinya kita ini sama pada mulanya.

 

 

<>2. Perbedaan mendasar antara batubara, grafit, dan intan adalah tingkat tekanan yang mengubahnya.
Tak ada tekanan tak ada intan

Tak ada tekanan tak ada intan via https://www.pinterest.com

Batubara secara geologis terbentuk pada kedalaman yang relatif dangkal, ini artinya tekanan yang diterimanya tidak terlalu besar. Grafit yang merupakan bahan baku pensil dibentuk pada kedalaman yang lebih dalam lagi dari batubara, sehingga grafit relatif lebih agak keras dari batubara, tapi tetap saja masih rendah tingkat kekerasannya.

Sedangkan intan terbentuk jauh lebih dalam lagi dari grafit, antara 140-190 Km! Tingkat kedalaman yang ekstrim ini memberikan tekanan yang luar biasa pada material intan, sehingga dengan lingkungan yang super keras ini terbentuk pula material keras.

Tak hanya tingginya tingkat pembebanan yang diterima oleh intan, tetapi ia juga masih harus melewati tingginya temperatur di bawah sana, mengingat lingkungan pembentukan intan tak jauh dengan aktivitas gunung api.

Bisa dibayangkan, bagaimana hebatnya intan mampu bertahan dengan tekanan dan panas yang ekstrim ini. Jadi, jangan heran kenapa intan sangat sulit ditemukan, karena tidak semua material yang terbentuk menjadi intan.

Analogi dengan manusia dalam menjalani kehidupannya. Bahwasannya semakin banyak tekanan yang kita terima, entah itu dalam bentuk cobaan hidup, musibah, atau bencana, maka sejatinya itu akan membuat kita lebih kuat, lebih tangguh, dan membuat kita menjadi manusia yang berharga layaknya intan!

Oleh karena itu, ketika ada masalah-masalah yang sangat berat yang harus dilalui,  maka itu mungkin tandanya Tuhan sedang menjadikan kita ‘intan’ kawan. Jangan sedih, jangan menyerah, apalagi sampai putus asa kawan.

Semua masalah-masalah itu adalah sebuah bentuk ‘tekanan’ dan ‘panas’ yang mesti harus dijalani apabila kita ingin menjadi manusia berharga layaknya intan. Tinggal kita sendiri mau menghadapi tekanan dalam bentuk masalah itu atau tidak.

No Pressure, No diamonds

<>3. Salah satu alasan intan menjadi batuan paling berharga di muka bumi ini adalah karena dia sangat jarang diketemukan di alam.
Semuany harus melalui tekanan

Semuany harus melalui tekanan via https://www.pinterest.com

Sudah jadi rahasia umum bahwasannya intan itu sangatlah sulit untuk dicari. Seorang ahli geologi sekalipun belum tentu bisa menemukan intan secara pasti, karena memang pada dasarnya tidak semua material di bumi ini bisa menjadi intan. Tingkat tekanan yang sangat ekstrim membuat kebanyakan material tersebut menguap atau terubah menjadi batuan biasa.

Sering kita bertemu seseorang yang sangat berguna bagi lingkungan sekitar atau teman-temannya. Atau seorang entrepreneur yang sanggup menghidupi puluhan, ratusan, hingga ribuan karyawannya. Intinya setiap manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Mereka-mereka ini pada dasarnya adalah “manusia langka” karena tidak setiap manusia mampu menjadi ‘manusia langka’ seperti mereka.

Tapi pernahkah kalian mengetahui dengan pasti kehidupan mereka sebelum menjadi “manusia langka” itu? Saya ambil contoh Soiciro Honda. Seorang entrepreneur yang sangat sukses dengan produk kendaraan bermotornya.

Sebelumnya perusahaannya menjadi sesukses sekarang ini, dia telah melewati berbagai macam kegagalan, dari dikeluarkan dari kampus, hidup pas-pasan, dan pabriknya yang hancur oleh perang dunia. Begitu banyak tekanan yang diterimanya sebelum dia menjadi sukses dan akhirnya berguna bagi warga Jepang pada khususnya dan dunia pada umumnya.

Sampai dia pernah berkata, “Orang hanya melihat 1 % kesuksesan saya, tapi tidak melihat 99 % kegagalan saya.”

Jadi gak ada alasan lagi kawan untuk menyerah, tak ada alasan lagi untuk enggan bangkit.

“Kamu boleh gagal seratus atau bahkan seribu kali, tapi cukup 1 kali sukses untuk menghapus semua kegagalan itu.”

<>4. Sebaik apapun sebongkah intan murni, ia tetap harus diasah dan dibentuk agar bisa menjadi perhiasan.
Asah selalu kemampuanmu

Asah selalu kemampuanmu via https://www.pinterest.com

Bukan jadi sesuatu yang baru ya, kalau setiap batu yang diasah maka tingkat keindahan estetikanya akan meningkat. Contohnya saja ya batu akik itu, meskipun material dan komposisinya tidak begitu sulit ditemukan, ketika berada ditangan pengasah yang handal ia bisa memiliki keindahan yang meningkatkan harga jualnya. Intan pun demikian, ia harus diasah dengan baik agar keindahannya semakin muncul.

Ibarat manusia, kita harus senantiasa mengasah diri kita sendiri agar meningkatkan ‘nilai’ kualitas diri kita. Banyak sekali cara untuk ‘mengasah’ kemampuan kita, tentunya asah kemampuan yang sesuai dengan passion-mu kawan. Karena ketika kamu mengasah passion-mu itu maka rasa lelah yang timbul tidak akan terasa, rasa bosan yang mucul bisa kamu enyahkan, dan yang penting kamu selalu bangkit ketika kegagalan menerpamu.

Jadi, jangan pernah lelah untuk mengasah setiap kemampuan yang kamu miliki. Entah apapun itu, selama itu positif dan bisa meningkatkan kualitas dirimu.

Just remember this qoutes : “Love what you do and do what you love”

<>5. Kebahagiaan senantiasa menyertai mereka yang bersyukur atas hidup mereka.
Being grateful

Being grateful via https://www.facebook.com

Sekarang kamu tahu bahwa intan terbentuk karena tekanan yang begitu tinggi, jadi mulai saat ini ketika banyak tekanan yang datang, cukup hadapi saja, siapa tahu itu semua membuatmu menjadi intan. Bersyukur untuk hidup yang indah itu mudah, tetapi bersyukur atas setiap masalah itu susah.

Namun, mulai sekarang aku berharap setiap pembaca Hipwee menjadi terubah pola pikirnya. Bahwa setiap masalah, cobaan, atau derita hidup adalah cara Tuhan menjadikan kita Intan. Jadi, bersyukur atas setiap masalah, cobaan, dan penderitaan adalah hal indah yang sangat mulia, sebagaimana indahnya batu mulia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

10 Comments

  1. pasti mas penulisnya terinspirasi waktu lagi nambang intan ya, keren mas artikel’e (y)

  2. Tau aja mbak, thanks anyway

  3. Dian Kristanto berkata:

    Kereeennn bro…….sunggug menginspirasi….