Belakangan ini, hustle culture marak diperbincangkan oleh banyak orang, terutama generasi milenial. Menurut mereka, bekerja sekeras mungkin sepanjang hari adalah satu-satunya jalan untuk mengejar kesuksesan.
Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Indrayanti mengatakan hustle culture merupakan sebuah istilah yang berkembang dari workaholic.
Salah satu fenomena yang terjadi di generasi milenial ini tak menutup kemungkinan membawa dampak-dampak yang tak diinginkan. Mau tahu dampak dari hustle culture? Kira-kira ada nggak ya, solusi untuk menghadapi hustle culture? Yuk bahas bersama!
ADVERTISEMENTS
5. STOP membandingkan diri! Tak akan ada habisnya
Perkembangan teknologi menghadirkan yang namanya ‘media sosial’. Media sosial berperan menimbulkan keinginan seseorang untuk bekerja tanpa beristirahat. Hal ini dikarenakan adanya rasa insecure atau tidak percaya diri ketika melihat kehidupan orang lain terlihat jauh lebih memukau.
Padahal, media sosial adalah tempat seseorang membagikan ‘cerita bahagia’ saja. Tidak ada satu pun orang yang menampilkan kegagalan, kesedihan, dan kesengsaraan di media sosial. Oleh karena itu, jangan membandingkan pencapaianmu dengan 'apa yang ditampilkan' oleh seseorang di media sosial.
ADVERTISEMENTS
6. Know your limits. Kamu yang paling mengenal diri kamu sendiri
Salah satu yang bisa kamu terapkan untuk menghindari hustle culture adalah tahu batasan diri kamu. Kamu satu-satunya orang yang paling tahu kapasitas diri sendiri. Kamu yang selama ini paling dekat dan sudah sepatutnya mengenal kebutuhan diri sendiri. Paham dan tahu saat tubuh berkata istirahat dan paham kapan harus bekerja.
Menciptakan keseimbangan dalam pekerjaan adalah situasi yang perlu kamu kendalikan agar tidak terlena dalam fenomena hustle culture.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”