ADVERTISEMENTS
1. Hercules merupakan nama sandi di radio komunikasi
Julukan Hercules ini ternyata punya kisah sendiri. Sekitar tahun 1975 di Dili, Timor Timur, Rozario bertemu dengan Kolonel (Purn.) Gatot Purwanto. Pada saat itu, Gatot adalah anggota pasukan khusus yang pertama kali terjun dalam rangka mengintegrasikan Timor Timur ke Indonesia. Gatot menjelaskan bahwa Hercules merupakan nama sandi di radio komunikasi. Rozario saat itu menjadi anak buahnya.
Oleh Kopassus, Hercules dipercaya untuk menjaga gudang amunisi. Hercules begitu dipercaya oleh para tentara saat itu. Namun, sayang ia mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya tersebut. Diceritakan saat mengirimkan logistik, Hercules mengalami sebuah kecelakaan helikopter. Akibat kecelakaan tersebut, tangan kanannya putus. Hercules pun harus menjalani operasi. Hercules dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat untuk menjalani operasi. Itulah pertama kalinya Hercules menjejakkan kakinya di ibu kota.
ADVERTISEMENTS
2. Memiliki kemampuan membangun jaringan yang luar biasa
Saat berada di Jakarta, Hercules tak serta merta menjadi preman. Pada awalnya, ia mendapat keterampilan elektronik dan bengkel dari Yayasan Tiara yang ia ikuti. Sosok Hercules dikenal sangat mudah membangun jaringan. Ia pandai berkawan dan juga loyal. Sempat bekerja di sebuah bengkel di Tanah Abang dan pernah tinggal di kolong jembatan, Hercules kemudian memiliki kelompok. Sejumlah temannya yang berasal dari Timor Timur seperti Logo vallenberg, Alfredo Monteiro Pires, Jimmy, Luis, Germano, dan Anis mengikuti jejaknya. Tanah Abang pun jadi daerah kekuasaannya.
Tak butuh waktu lama sampai kemudian anggota Hercules kemudian mencapai belasan ribu orang. Daerah Tanah Abang dikenal sebagai daerah Lembah Hitam. Tak lain karena daerah itu, seperti yang diungkapkan Hercules, merupakan daerah yang tak bertuan. Bukan hal baru lagi jika setiap malam sering terjadi perkelahian antar preman. Pembacokan dan pembunuhan jadi hal yang “lumrah” terjadi di sana.
ADVERTISEMENTS
3. Tidur dengan pedang, takut diserang musuh
Ketika masih tinggal di kolong jembatan, Hercules mengaku hidupnya tak pernah tenang. Bagaimana bisa tenang jika setiap harinya ada pertikaian yang terjadi antar preman? Demi keamanan dan menjaga dirinya sendiri, Hercules selalu membawa pedang ke mana pun ia pergi. Pedang selalu menempel di badannya. Saat mandi pun, pedang jadi teman setianya karena musuh bisa menyerang tanpa kenal waktu.
Meski ia merupakan preman yang paling ditakuti tapi tak bisa dipungkiri kalau tubuhnya banyak kekurangan. Badannya kurus dan tubuhnya tak begitu tinggi. Cuma tangan kirinya yang masih berfungsi dengan baik. Sedangkan tangan kanannya sebatas siku menggunakan tangan palsu. Lalu mata kanannya juga sudah diganti dengan bola mata buatan. Jika ia tak bisa menjaga dirinya dengan baik, dia bisa mati kapan saja diserang musuh.
ADVERTISEMENTS
4. Pernah suatu kali Hercules mendapat belasan luka bacok
Fisiknya mungkin tak gagah dan tegap, tapi jangan tanyakan nyalinya. Hercules dan kelompoknya sering melakukan aksi yang menggegerkan. Mereka pernah melakukan penyerbuan ke Harian Indopos tak lain karena Hercules merasa pemberitaan koran tersebut merugikan dirinya. Tak terhitung juga banyaknya bentrokan dan tawuran antar preman yang dipimpin langsung oleh Hercules. Korban jiwa dan nyawa sudah banyak yang terenggut dalam setiap bentrokan atau pertikaian.
Suatu kali pernah Hercules dijebak. Dia mendapat 16 luka bacok dan segera dilarikan ke UGD. Ajaibnya ia tak tewas. Selain itu, ada juga isu yang menyebutkan bahwa Hercules kebal peluru. Pernah ada peluru yang menembus matanya sampai ke bagian belakang kepala. Tapi toh nyawanya masih terselamatkan. Namun, ketika dimintai klarifikasi soal isu kebal peluru tersebut, Hercules menjawab kalau kenyataan dirinya masih selamat tak lain karena berbuat amal, membantu anak yatim piatu, dan doa mereka untuk dirinya.
ADVERTISEMENTS
5. Hercules sering berurusan dengan polisi
Sering melakukan kekacauan dan pertikaian di muka umum, jelas sudah kalau Hercules sering berurusan dengan polisi. Tanggal 30 Agustus 2012 lalu, anak buah Hercules bentrok dengan anak buah dari John Kei. Bentrokan ini diduga dipicu masalah perebutan lahan sengketa. Petugas kepolisian sampai harus mengambil tindakan tegas yang berakibat tewasnya dua pelaku yang ditembak polisi. Hercules dan anak buahnya pun digiring ke Polda Metro Jaya.
Mundur beberapa tahun belakang, pada 9 September 2008, Hercules dan tujuh anak buahnya ditangkap dan ditahan polisi. Apa pasal? Hercules menganiayai seorang pengusaha dengan penyebab yang diduga karena persoalan hutang. Pada tahun 2005, Hercules dan anak buahnya melakukan penyerangan ke kantor redaksi Harian Indopos yang terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dalam kasus tersebut, Hercules kemudian harus mendekam di penjara selama dua bulan. Pernah juga Hercules dan 50 anak buahnya menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya karena merasa tidak senang dengan keberadaan apel yang dilakukan oleh petugas kepolisian. Permasalahan itu juga berkaitan dengan pembangunan rumah toko di lokasi perumahan KJI (Kebon Jeruk Indah).
Hercules pernah jadi momok Jakarta, namun masa itu sekarang sudah lewat. Hercules hari ini sangat berbeda dari dulu dan ia pun mengatakan secara tegas kalau dirinya sudah berhenti dengan hal-hal semacam itu. Kini ia adalah seorang tokoh yang begitu aktif dalam hal-hal sosial. Sekarang seratus persen Hercules sudah meninggalkan masa lalunya yang kelam.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Mantap Lae Hercules..??
Bagus tulisannya ��
Hercules sianturi .
Apparamu itu
Fhzz,
……… cmm. . . vvbvc7jhhhhhhhhjjopppnbgfchllppph
V. T
Kmn. J
Hadiah uang jutaan rupiah, hanya dengan handphone kamu?
emang ada?
ayo kunjungi http://www.dewa168(.)com
Hebat nya
Laman tidak ditemukan
Gak bisa ke buka link nya.
Sekarang jadi pion partai ttt.