Lionfish (ikan singa) atau Pterois merupakan jenis ikan beracun yang dapat ditemukan beberapa belahan dunia termasuk wilayah perairan Indonesia. Ikan singa juga biasa disebut ikan lepu ayam oleh orang Indonesia karena bentuk siripnya menyerupai bulu ayam. Kecantikan ikan ini sudah bukan rahasia lagi. Lionfish memiliki sirip- sirip panjang yang mengembang ketika berenang dan warna campuran seperti merah, putih, hitam, kuning, atau bahkan krim kecoklatan.
Tidak hanya kecantikannya yang dikenal oleh pecinta alam, tapi juga fakta bahwa ikan ini memiliki racun juga bukan rahasia lagi. Racun ini tidak mematikan untuk manusia sehat, tapi tetap bisa menimbulkan bahaya seperti infeksi jika luka yang disebabkan oleh racun ini tidak dirawat dengan benar. Berikut adalah fakta- fakta lain lionfish yang tidak kalah menarik untuk diketahui!
ADVERTISEMENTS
1. Sirip beracun
Banyak yang tahu kalau ikan ini beracun, tapi tidak semua tahu di mana letak racunnya. Ternyata, ikan ini memiliki 18 tulang belakang yang beracun yang berada di punggung, panggul, dan rektum. Oleh karena itu, sirip- sirip mereka di bagian ini bisa menyuntikkan racunnya begitu korbannya tertancap sirip mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Berubah warna
Menurut penelitian dan beberapa pecinta akuarium yang memelihara lionfish, ikan ini dapat berubah warna seiring waktu mereka berkembang. Rata- rata, mereka akan berubah warna menjadi lebih gelap dibanding ketika mereka masih juvenile atau muda.
ADVERTISEMENTS
3. Reproduksi yang sangat cepat
Lionfish mencapai usia dewasa untuk dapat bereproduksi hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Selain itu, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lionfish betina dewasa mampu menelurkan 10.000 – 50.000 telur setiap tiga atau empat hari sepanjang tahun. Yang artiya, satu lionfish betina bisa menelurkan hingga 2 juta telur per tahun!
ADVERTISEMENTS
4. Predator yang rakus
Sebuah penelitian mengenai perkembangbiakan lionfish di Bahama menemukan bahwa perut lionfish mampu mengembang hingga 30 kali lebih besar daripada ukuran asli! Karena ini juga, lionfish mampu menelan banyak sekali makanan. Makanan utamanya adalah ikan- ikan kecil, moluska (hewan bertubuh lunak dengan/tanpa cangkang), dan invertebrata. Selain itu, lionfish juga dikenal sebagai kanibal yang memakan sesama anggota spesiesnya sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Invader yang memiliki sedikit sekali predator alami
Berkebalikan dengan fakta bahwa dia adalah predator yang ganas, lionfish tidak memiliki banyak predator yang memangsanya. Di lautan Indonesia, kita memiliki ikan kerapu, hiu, belut besar, dan frogfish yang dapat memangsa lionfish. Namun, sedikitnya jumlah predator lionfish dibandingkan cepatnya laju perkembangbiakan lionfish menjadi perhatian bagi banyak peneliti konservasi laut. Saat ini, banyak penelitian yang bertujuan untuk mencari informasi lebih jauh mengenai perkembangbiakan lionfish yang dapat membahayakan ekosistem laut.
ADVERTISEMENTS
6. Ikan yang biasa dijadikan peliharaan
Di Amerika Serikat, para pecinta akuarium sudah memelihara lionfish sejak lama karena kecantikannya. Hal ini, selain membantu perekonomian, tentu saja juga membantu untuk mengontrol laju perkembangbiakan lionfish yang sangat cepat. Kalau kamu tertarik untuk memelihara lionfish, pastikan kamu tahu cara merawatnya dan harus berhati- hati dengan siripnya, ya! Jangan lupa informasikan anggota keluarga yang serumah denganmu untuk tidak menyentuh lionfish peliharaanmu dengan sembarangan!
7. Jangan takut! Daging lionfish ini aman dan enak sekali untuk dimakan!
Iya, biarpun dia terkenal sebagai ikan beracun, tapi lionfish aman untuk dimakan, asal berhati- hati ketika mempersiapkannya. Yang pasti, kamu harus memastikan tulang belakangnya dipotong terlebih dahulu karena di situlah racun lionfish berada. Jika tidak yakin, tanyakan kepada ahlinya. Cara memasaknya pun bisa seperti kita memasak ikan biasa. Dan rasanya? Dagingnya sama seperti daging putih ikan- ikan yang biasa kamu makan di rumah atau restoran!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”