Pacaran? Hingga saat ini masih banyak pro dan kontra mengenai pacaran terutama dalam masyarakat timur seperti kita yang sangat menghormati budaya kesantunan. Banyak pihak yang menyatakan pacaran itu sah-sah saja, tetapi tidak sedikit juga yang menolak orang-orang muda terlibat dalam kegiatan berpacaran. Hal ini wajar saja guys, mengingat banyaknya kasus penyimpangan yang terjadi akibat berpacaran. Kegelisahan para kaum senior tidak bisa total ditolak dan dipersalahkan, mengingat mereka sebenarnya peduli dan mencoba melindungi masa depan kita.
Lantas, pacaran itu boleh atau tidak, sih? Sebelum dijawab, kita simak dulu, apa sih artinya Pacaran. Pacaran berasal dari kata benda pacar, yang menurut KBBI artinya adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Ingat guys, cinta-kasih, bukan nafsu! Dari kata pacar, muncullah kata kerja Berpacaran, yang kata KBBI artinya bercintaan, atau berkasih-kasihan. Berkasih-kasihan, guys! Saling memberi kasih, bukan memberi tubuh.
So, lantas, Pacaran dapat kita artikan sebagai proses perkenalan antara dua insan manusia atau sepasang kekasih yang tetap dengan saling bercinta-kasih untuk bersama-sama membangun komitmen menuju kehidupan pernikahan atau berkeluarga. Nah, kalau kita sudah paham arti pacaran, harusnya kita juga sudah mengerti menyikapi dan menentukan batasan dalam berpacaran. Bagi kamu yang sudah paham, maka pacaran itu sah-sah saja.
Selain makan bersama, nonton, atau nongkrong, apa lagi nih yang boleh kita lakukan dalam masa pacaran? Kita boleh kok melakukan sentuhan fisik. Eits! Tunggu dulu, tahan fantasi liar kamu. Ini bukan sembarang sentuhan fisik. Ini sentuhan fisik yang masih dapat ditolerensi budaya kesantunan. Apa saja sih sentuhan fisik yang boleh kamu lakukan dengan si doi? Check it out!
1. Bergandengan tangan
Bergandengan tangan adalah hal yang paling umum dilakukan oleh dua orang yang sudah merasa dekat. Banyak para sista yang suka bergandengan tangan dengan sahabat mereka karena rasa akrab tersebut. Kita juga akan merasa nyaman bergandengan tangan dengan abang, kakak, dan adik kita. Bahkan dengan orang tua, kita sering melakukan gandengan tangan.
Ketika kita merasa akrab dan dekat dengan doi, wajar kalau kita ingin mengandengan tangannya. Buat para pria, menggandeng tangan wanitanya menandakan mereka siap untuk melindungi. Buat para wanita, menggandeng tangan sang kekasih, menandakan dia percaya kepada doi.
2. Merangkul bahu
Merangkul bahu adalah bahasa fisik yang kita lakukan terhadap seseorang yang kepadanya kita merasa nyaman untuk menjadi diri sendiri. Sederhananya, rangkulan bahu adalah bahasa fisik yang menandakan kedekatan dalam rasa persahabatan.
Ketika kamu dan doi telah memiliki sikap keterbukaan, berani menjadi diri sendiri, dan nyaman untuk saling bertukar pikiran, artinya kalian telah masuk pada fase sahabat. Merangkul bahu, menandakan kalian telah cukup saling mengenal satu sama lain.
Ingat guys, merangkul bahu, bukan merangkul pinggang ya. Aku gak melarang sih, cuma menyarankan saja. Kenapa? Area pinggang itu sensitif, terlebih area di bawah pinggang. Kalau tidak berhati-hati, tangan kamu bisa menyentuh area yang tidak diperbolehkan, misalnya bagian belakang. Dan itu sangat tidak nyaman, baik bagi kita dan juga orang sekitar yang memperhatikan.
3. Berpelukan
Pelukan adalah sentuhan fisik yang lebih dekat. Berpelukan banyak disarankan para terapis psikologi untuk mengatasi tekanan pikiran, tentunya di bawah pengarahan ahli, juga tidak dilakukan kepada sembarang orang. Biasanya hanya orang terdekat yang akan diijinkan untuk saling memeluk.
Baik pria maupun wanita, memeluk merupakan bentuk ungkapan kenyamanan, ingin melindungi, dan merasa aman. Ketika kita memeluk seseorang yang akrab dengan kita, seperti sahabat, saudara, orang tua, atau kekasih, separuh beban kita terasa hilang.
Tapi, kita catat bersama ya guys. Peluklah seadanya, secukupnya. Dan jaga, agar jangan sampai tangan kalian bertinggah tidak sopan. Tepukan pelan di punggung saat memeluk, itu sudah cukup.
4. Cium kening
Ciuman di kening adalah bahasa hati yang sakral, juga lambang kedewasaan. Bagi pria dan wanita, ketika ia lebih memilih mencium dahi pasangannya, artinya dia menghormati, menghargai dan meninggikan derajat pasangannya. Selain itu, ciuman pada kening mengisyaratkan sebuah harapan bahwa ia ingin terus mencintai dan menjaga pasangannya. Dia tidak ingin kehilangan. Dan ciuman di kening adalah tanda bahwa cintanya murni dan tak melibatkan nafsu.
5. Cium pipi
Oke, tadi cium kening, sekarang cium pipi. Masih wajar-wajar saja sih. Bukan hanya untuk kekasih, di kalangan masyarakat kita, cium pipi biasa dilakukan antara suami istri; orang tua kepada anak, juga sebaliknya; antar saudara; juga antar sahabat tapi khusus para sista ya.
Ciuman di pipi itu memiliki arti dukungan, kesederhanaan cinta, polos, dan tidak ada kaitannya dengan ketertarikan yang mengandung gairah.
Tapi sadar ya, guys! Sadarrr! Pipi aja! Jaga mata, jangan lihat bagian selain pipi. Maksudnya, jangan lihat area bibirnya! Gak perlu memancing sesuatu yang tak berfaedah di masa-masa pacaran. Ingat, kita ini penganut budaya timur, penuh kesantunan. Cium bibir, belum termasuk cium santun dalam budaya timur guys. Bibir adalah area sensitif yang dapat membangkitkan hormon-hormon sensual dalam tubuh seseorang.
Jadi kalau tiba-tiba kamu terpancing lebih jauh, segera tarik diri. Cinta yang baik, harusnya saling menjaga. Lindungi dirimu dan juga dia dari perilaku-perilaku unfaedah.
6. Membelai kepala
Membelai kepala, menyentuh rambut atau mengusap rambut diartikan sebagai keakraban, ekspresi melindungi, perhatian, menunjukkan kedewasaan, dan rasa sayang.
Hanya saja, perlu diingat, tidak semua cowok atau cewek nyaman ketika kepalanya disentuh. Beberapa orang merasa sentuhan di kepala itu tanda kalau dia dianggap masih kanak-kanak, dan beberapa cowok merasa seperti kurang dihargai ketika kepalanya disentuh oleh kekasih. Jadi, kenali dulu pasangan kita sebelum membelai kepalanya.
7. Bersandar di bahu
Ketika seorang pria bersandar di bahu wanitanya, itu adalah ungkapan bahwa dia percaya, ingin berbagi banyak hal, perasaannya tulus, dia ingin tetap berada di samping wanitanya, dia merasa nyaman, dan ingin bermanja.
Dan saat seorang wanita bersandar di bahu prianya, itu tanda bahwa dia sungguh-sungguh mencintai prianya, percaya, dan merasa aman.
Nah, itu dia kedekatan fisik yang boleh kita lakukan saat masa pacaran. Lebih dari itu, tentunya kita sudah sama-sama mengetahui kemungkinan apa yang akan terjadi. Pacaran itu sebenarnya baik kok, karena tujuannya adalah untuk saling mengenal. Tapi pacaran menjadi tidak baik, jika ujungnya membawa kita pada penyimpangan etika dan kesantunan yang merugikan diri sendiri.
Jadi, sebelum memutuskan berpacaran, coba kenali siapa diri kita. Cukup dewasakah kita dalam memahami arti pacaran, sudah dewasakah kita untuk menjalani masa pacaran? Jika sudah, silahkan berpacaran. Jika belum, sebaiknya jangan berpacaran.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”