Seringkali kita dihadapkan sama dua pilihan, antara mengikuti suatu pilihan atau menolaknya. Nah, kalau sudah setuju alias mau mengikuti pilihan, tantangan berikutnya adalah bagaimana kita bisa komit untuk menjalaninya? Analogi paling mudah deh, dari komitmen diet dan olahraga. Mungkin sudah ribuan kali kita menginginkan tubuh yang indah, otak kita pun sudah dengan cerdasnya mengetahui cara paling mujarab adalah dengan membakar lemak alias olahraga yang teratur. Ehhh, ketika sampai pada waktu implementasi berbagai alasan muncul untuk menghentikan langkah tersebut. Hmm, terus gimana dong cara ngatasinnya?
Langkah pertama paling mudah adalah dengan mencari ataupun dipertemukan dengan sosok yang kamu segani, hormati ataupun takuti. Cari tahu bagaimana pandangan mereka tentang komitmen yang ingin kamu jalani. Biasanya, mereka akan mengingatkanmu secara berkala alias menjadi satpam atau guardian angel (lebih halus) agar kamu tidak terlena dan terus melanjutkan perjalanan mencapai komitmen penuh. Contoh paling gampang, kalau kamu lagi kuliah dan berniat putus di tengah jalan dengan berbagai alasan, ingatlah sosok kedua orangtuamu yang telah bekerja keras untuk membiayai perkuliahanmu serta betapa sedihnya mereka kalau kamu sampe bener-bener putus kuliah.
<>2. Komitmen adalah Proses Menuju Kesuksesan!>Semua hal butuh proses, yah kira-kira begitulah semua orang berkata. Klise memang, tapi benar banget lho. Ga mungkin dong ada kamu tumbuh dewasa seperti hari ini kalau tidak dikandung dulu sama emak dan diasuh susah payah selama belasan tahun? Semua butuh proses. Bayangin kalau saja emak lu di tengah jalan kehilangan semangat dan berniat menggugurkan kandungan doi, mungkin kamu uda ga dilahirkan (kasarnya kek gitu). Dan komitmen dapat diartikan suatu sikap untuk terus berbuat sesuatu hal yang diyakini benar dan dapat membantu kita mencapai sesuatu. Di gambar atas aja diterangkan apel ga langsung tiba-tiba merah dan enak dimakan begitu saja, tetapi apel kudu melalui proses pemasakan alias menjadi hijau muda dulu. Refresh mindset kamu dan percayalah bahwa komitmen akan membawamu melewati proses yang indah untuk tujuan yang kamu impikan!
<>3. Bisa Karena Biasa>Tangan kita bisa dengan sigapnya menekan/swipe tombol "snooze" begitu alarm pagi berbunyi meski mata masih tertutup. Kok bisa? Karena sudah terbiasa jawabannya. Nah, kalau yang negatif kita bisa dengan cepat beradaptasi, berarti komitmen positif juga tidak mustahil dong direalisasikan? Rumusnya sama persis, bisa karena biasa. Terbiasa jogging pagi akan membuatmu aneh ketika melewatkan satu hari tanpa jogging. Terbiasa bawa hape pastinya akan membuatmu kehilangan arah ketika sang hape tertinggal dengan sukses di rumah. Wess, komitmen juga bisa dijalani asalkan kamu membiasakan dirimu menjalani kegiatan tersebut mungkin dimulai dengan tantangan 5 hari. Kalau berhasil melewati 5 hari menjalani komitmen tersebut, lanjutkan 10 hari dan begitu selanjutnya. Ga terasa lho di penghujung tahun mungkin kamu secara tidak sadar sudah menggapai impian yang kamu idam-idamkan.
<>4. Jangan Mau Mengulang Cerita Yang Sama>"Iya.. dulunya pernah sih cobain diet, tapi ga tahan godaan cake di hari ketiga hehe."
"Emang bener sih menabung itu penting, tapi koq susah ya lihat ada sale dimana-mana"
"Duhh gue berharap ada obat di dunia yang membuat gue bisa rajin diet tanpa bolong deh"
Semua sahutan di atas mungkin pernah kamu ucepin dengan inti yang sama "mengutarakan bagaimana kamu gagal berkomitmen dan menjadikannya sebagai alasan valid untuk menghindari komitmen". Tapi heyyy! Sekalipun lagu favorit akan menyenangkan untuk didengarkan berulang-ulang di kuping, tapi tidak ada yang suka alasan kegagalan yang sama diceritakan berulang-ulang. Semua orang menginginkan hal yang indah, dan bukan tidak mungkin kamu juga dapat berbuat hal yang sama. Bangun dan say no to the same reason, again! At least kamu cobain cara terbaru yang berbeda dengan komitmen yang ujung-ujungnya sama. Contoh: kalau memang alarm hape gagal membuatmu untuk berkomitmen bangun pagi, mungkin minta tetangga kosan yang rajin untuk ngetok pintu kamu di pagi hari?
<>5. Kalau Bukan Kamu, Siapa Lagi?>Tidak ada yang bisa menggantikan peranmu dalam kehidupan ini. Yang kamu bisa lihat saat ini adalah orang lain, artinya kamu memakai sudut pandang orang pertama yang mengindikasikan pemeran utama adalah kamu bukan yang lain. Kalau kamu berharap ada joki yang dapat menjalankan komitmen dan hasilnya kamu yang nikmati sepertinya rada mustahil, apalagi yang berurusan dengan kebiasaan. Satu-satunya cara ya kudu inget benefit apa yang dapat kamu peroleh dari suatu komitmen itu dan jalanilah dengan semangat penuh. Inget, tidak ada yang bisa mengubah jalan kehidupanmu seutuhnya tanpa seizin dari dirimu sendiri!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Makasih banget nih artikel banyak negur and ngingetin gue