8 Kutipan dalam The Sound of Magic yang Punya Makna Menyentuh. Udah Nonton Dramanya?

1. Rasa Takut Akan Bergerak Seperti Bayanganmu

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Sebuah rasa takut adalah bayangan yang kau ciptakan dalam hatimu. Mereka akan hilang dengan sekejap.

Ri Eul  – The Sound of Magic  

Rasa takut adalah musuh besar dalam diri kita yang membuat kita lemah. Rasa takut akan bergerak seperti bayangan yang mengikuti. Jika kita mempercayai diri kita lemah kita akan memiliki pikiran seperti itu, tapi jika percaya diri kita kuat maka rasa takut itu akan hilang seiring dengan pemikiran kita.

Ri Eul menggambarkan rasa takut seperti bayangan, dia akan bersifat seperti apa yang kita pikirkan. Jadi, janganlah hidup seperti bayangan atau hidup dalam rasa ketakutan.

2. Lakukan Hal Yang Kau Senangi

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Lakukan hal yang kau inginkan seperti kau melakukan hal yang kau benci

Ri Eul  – The Sound of Magic  

Hidup ini selalu terpaku pada standar yang ada dan pada akhirnya kita lupa akan hal yang kita sukai. Ri Eul mengingatkan agar janganlah lupa pada hal yang kita sukai. Caranya cukup melakukan hal yang kita sukai seperti kita melakukan hal yang kita benci. Bahwa hidup tidak harus hanya melakukan hal yang kita benci, tapi juga hal yang kita sukai.

3. Kita Bisa Bahagia Tanpa Adanya Pengakuan Orang Lain

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Kita Bisa bahagia tanpa pengakuan orang lain Na Il Deung – The Sound of Magic

Jangan hanya terpaku pada pengakuan orang lain tentang siapa diri kita karena sesungguhnya kita bisa bahagia meskipun tidak dapat pengakuan dari orang lain. Na Il Deung yang memiliki karakter teguh pada pendiriannya, akhirnya menemukan makna dalam hidupnya. Bahwa dia tidak harus diakui untuk mendapatkan kebahagiaan.

4. Semua Orang Dapat Menciptakan Mimpinya Tanpa Harus Memiliki Standar

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Sejak kapan mimpi harus mempunyai standar? Kualifikasi apa yang diperlukan untuk jadi orang dewasa yang dihormati?  Aku hanya perlu jadi diri sendiri.

Yoon Ah Yi – The Sound of Magic

Ketika semua terpaku pada sebuah standar yang ada dan kita tidak bisa lagi hidup dalam standar yang dimiliki orang lain. Yoon Ah Yi menyadari bahwa mimpi setiap orang berbeda dan kita tidak harus hidup dalam standar orang lain. Menjadi diri sendiri adalah hal yang harus dilakukan agar kita bisa hidup lebih bahagia.

5. Apa yang ada di Pikiranmu Akan Menjadi Kenyataan

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Jika kau memakai ini dan mengucapkan mantranya, hal yang ada di pikiranmu akan menjadi kenyataan.

Ri Eul – The Sound of Magic

Seperti sebuah sugesti Ri Eul mengatakan mantranya. Dalam sudut pandang lain, Ri Eul mengatakan apa yang ada dipikiranmu yang artinya apa yang menjadi keinginan terbesarmu pada akhirnya akan menjadi kenyataan atau terealisasi. Maksudnya adalah semua hal yang ada dalam pikiran atau cita citamu akan terwujud, jika kamu mempercayainya. Seperti sulap, dia nyata jika kamu mempercayainya.

6. Aku Tidak Menghasilkan Uang Tapi Menemukan Hidup yang Bermakna

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Aku tidak menghasilkan uang, dan tidak mendapatkan pengakuan tapi aku menemukan hal yang membuat hidupku bermakna. 

Na Il Deung – The Sound of Magic

Hidup tidaklah akan bahagia hanya karena uang semata. Seberapa keras kamu mengumpulkan uang, belum tentu kamu akan menemukan kebahagiaan serta hidup yang bermakna. Na Il Deung menjalani hidupnya dari semasa kecil bukan atas keinginannya, dia seperti hidup dalam sangkar buatan orang tuanya. Dia dituntut agar selalu mencapai target nomor satu.

Bahkan namanya saja Na Il Deung yang artinya Aku nomor satu. Begitu keras jalan yang dia lalui. Ketika dia menyadari bahwa ada hal yang lebih bermakna dan membuatnya bahagia dibanding uang, pangkat dan pengakuan orang lain, dia pun menemukan makna hidupnya.

7. Bunga Tidak Tumbuh di Jalan Beraspal, Tapi Tumbuh di Tanah yang Tidak Rata

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Bunga tidak tumbuh di jalan beraspal, tapi tumbuh di tanah yang tidak rata.

Na Il Deung – The Sound of Magic

Meski terlihat sulit, pilihlah jalan hidup yang tidak akan kau sesali. Kehidupan ini berputar dan terus berjalan. Na Il Deung menyadari bahwa dirinya tidak harus hidup dijalan yang lurus seperti yang orang tuanya siapkan. Dia ingin meraih kebanggaan dan kehidupan yang penuh makna. Namun, kedua hal itu tidak dia temukan dijalannya yang selama ini dia lalui.

Na Il Deung menyadari bahwa bunga tidak tumbuh dijalan beraspal. Artinya, kehidupan yang dia ingin capai dengan penuh makna tidak dalam jalan lurus, tapi di jalan yang lebih sulit. Seseorang akan lebih meraih makna kehidupan dalam jalan yang lebih sulit. Tantangan dan segala macam cobaan akan menjadikan seseorang seperti bunga yang sangat cantik, dan bunga tersebut tumbuh ditanah yang tidak rata.

8. Tidak Ada Orang Gila di Dunia Ini

Foto oleh Netflix Korea @netflixkr via Instagram via https://www.instagram.com

Tak ada orang gila di dunia ini. Kau akan menjadi gila jika kau tak bisa menyesuaikan diri dengan standar yang ada.

Na Il Deung – The Sound of Magic

Na Il Deung seperti tersadar akan roda kehidupan yang terus berputar hanya sesuai standar yang ada tapi tidak berjalan sesuai standar setiap individu. Dia melihat betapa mengerikannya kehidupan karena harus berjalan sesuai standar yang ada. Bahwa setiap orang yang tidak mengikuti standar tersebut akan jatuh.

Sejatinya semua orang dapat menciptakan standarnya sesuai dengan dirinya, tapi sering kali goyah dan berputus asa karena kurangnya rasa percaya pada diri sendiri. Akankan kita mampu hidup sesuai dengan standar yang kita miliki? Atau malah sudah memilih untuk yakin hidup dengan standar orang lain? Justru terkadang kita lebih percaya akan ketakutan kita dibanding kekuatan kita.

Bukankah seharusnya kita lebih yakin akan kekuatan kita dibanding ketakutan yang akan sirna. Na Il Deung terus mempertanyakan bagaimana dia akan menjalani hidupnya ke depan. Bagaimana dia akan bahagia, dan tentu saja memilih jalan hidup yang tidak akan dia sesali.