Mayoritas masyarakat Indonesia masih belum paham tentang profesi yang satu ini. Apabila ditanya tentang pekerjaan dokter hewan, kebanyakan masih memberi jawaban menggelikan seperti membantu inseminasi buatan pada sapi, mengobati anjing dan kucing yang sakit, dan… selesai.
Memang jawaban-jawaban tersebut termasuk dalam tugas seorang dokter hewan, but, did you know? Dokter hewan lebih dari itu! Masyarakat tidak banyak tahu tentang tugas seorang dokter hewan karena memang profesi ini kurang begitu populer, padahal perannya sangat penting dalam kehidupan manusia. Unfortunately, people don’t realize it.
Namun, jangan pernah berkecil hati. Setiap manusia memiliki keahliannya masing-masing. Teman-teman yang ingin, sedang kuliah, sedang koas, atau yang sudah jadi dokter hewan, berbahagialah karena kalian:
Tidak semua orang diberikan keberanian dan ‘kegilaan’ untuk memilih profesi dokter hewan mengingat kuliah kedokteran hewan itu sulit karena harus belajar dan memahami banyak spesies. Orang lain mungkin menertawakan profesimu yang dokter hewan itu, tetapi kamu maju terus pantang mundur karena apa yang kamu cita-citakan akan bermanfaat bagi kehidupan.
<>2. Kalian mungkin takut dengan hewan tertentu, tetapi demi pasien (dan klien) yang menderita, kalian bersedia berkorban.>Jangan dikira dokter hewan berani menghadapi segala macam spesies hewan! Dokter hewan juga manusia yang punya kelemahan dan kekurangan, salah satunya takut dengan jenis hewan tertentu. Namun, calon dokter hewan punya keberanian ekstra untuk mengatasi ketakutannya.
<>3. Melindungi manusia dengan menjaga kesehatan hewan.>“Gue jijik dan takut sama cacing!
Gue gak mau lihat tampang cacing!
Eh, tunggu dulu!
Kalo gue takut dan jijik sama cacing, gimana gue bisa nolongin hewan cacingan?
Oke, gak ada cara lain.
Mulai sekarang, gue udah harus terbiasa sama cacing.
Duh, yaudah, kenalan dulu deh.”
Sesuai dengan motto sakti seorang dokter hewan: “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, kamu berusaha mengamalkan ilmu kedokteran hewan yang dimiliki untuk kepentingan manusia. For your information, ±70% penyakit manusia dan hewan bersifat zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. TBC, flu, toksoplasma, rabies, dan leptospirosis adalah beberapa contoh zoonosis yang cukup dikenal. Jadi, bisa dibayangkan betapa kehidupan akan sangat chaos jika tidak ada dokter hewan.
<>4. Punya lapangan pekerjaan yang melimpah dan bermacam-macam jenisnya.>Jangan dikira dokter hewan hanya bertugas mengobati kucing diare, menolong singa asma, atau membantu gajah melahirkan. Dokter hewan masih punya puluhan pilihan lapangan pekerjaan lagi selain yang telah disebutkan. Tinggal pilih saja:
● Mau jadi supervisor di perusahaan pangan (manusia)? Bisa!
● Mau jadi supervisor di perusahaan pakan? Bisa banget!
● Mau buka praktek sendiri? Good job!
● Mau kerja di karantina hewan supaya mencegah penyelundupan hewan langka keluar masuk Indonesia? Bisa! Bisa!
● Mau jadi dosen? Monggo.
● Mau jadi ilmuwan? Monggo.
● Be an Animal Wishperer? Hmm.. Boleh juga, macam Caesar Millan.
Tentunya masih banyak lagi lapangan pekerjaan seorang dokter hewan selain yang telah disebutkan di atas.
<>5. Dihargai (di luar negeri) karena memiliki pekerjaan yang luar biasa.>Bukannya gila hormat, tetapi memang orang luar negeri sangat menghargai profesi dokter hewan karena memang suatu profesi yang mendatangkan banyak manfaat. Sayangnya, di Indonesia sendiri profesi ini masih kalah saing dengan dokter umum dan dokter gigi. Namun, semua hal yang terjadi pasti ada hikmahnya. Apa? Keuntungannya, karena tidak banyak peminat, hampir seluruh lulusan kedokteran hewan tidak ada yang jadi pengagguran intelektual karena kuota lapangan pekerjaan masih sangat terbuka lebar!
<>6. Berani berdiri di garis terdepan jika ada serangan agen penyakit baru.>Kamu mungkin panik ketika ditemukan spesies agen penyakit baru yang merugikan bahkanmematikan, tetapi kamu tidak patah arang. Tuhan mengirimkan cobaan yang sanggup dilalui umatnya.Oleh sebab itu kamu tidak mau menyerah dan terus mencari solusi untuk keluar dari masalah ini.
Non dokter hewan:
“Apa? Sekarang ada Flu Anjing? Ya Tuhan, bagaimana ini?!”
Dokter hewan:
“Apa? Sekarang ada Flu Anjing? Ya Tuhan.
Oke kawan-kawan, mari kita secepatnya teliti sebelum jatuh korban!”
Ya, kamu dan kolega-kolega dokter hewanmu tidak akan tinggal diam jika keselamatan manusia terancam. Oleh sebab itu, kamu akan mengerahkan semua tenaga dan pikiran agar manusia dan hewan terselamatkan.
<>7. Punya banyak sahabat yang berbeda spesies.>Percayakah kamu bahwa manusia dan hewan bisa bersahabat? Percayalah, karena itu memang benar! Hewan adalah makhluk sentience, artinya berperasaan, sama seperti manusia. Selama kita memerlakukan mereka dengan baik dan layak, sangat mungkin mereka akan membuka diri terhadap manusia dan menjadi sahabat kita.
Jika kita merawat kucing dengan sepenuh hati, maka kucing itu akan menjadi sahabat kita. Jika kita peduli dengan marmut, maka marmut juga akan peduli terhadap kita. Percayalah, sahabatmu akan bertambah. Percayalah!
Nah, sekarang sudah paham kan? Dokter Hewan itu punya peran yang sama penting dengan Dokter Umum atau pun Dokter Gigi dan juga pekerjaan lain di dunia. Jangan sesekali under estimate terhadap profesi tertentu karena belum tentu profesi yang Anda geluti lebih baik daripada profesi orang lain yang Anda rendahkan. Tetaplah berpikiran positif dan sukses selalu! Viva Veteriner!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Viva Veteriner !
Bangga menjadi dokter hewan.
Viva veteriner Indonesia !!
Proud to be a vet
Profesi Dokter Hewan adalah cita-cita ku saat msh duduk di bangku sltp, terinspirasi dari film serial ” Young Ramsay “; sd saat ini sd yad berkeyakinan sbg Praktisi Dokter Hewan Mandiri dlm pelayanan kesehatan han kesayangan/ternak-konsultan kesehatan manajemen kesehatan peternakan & pengembangan desa wisata pendidikan peternakan, admin pandangnku u dokter hewan dan penghoby burung merpati (yang tak pernah ingkar janji-penuh kesetiaannya pd pasangan dan anaknya).