Adalah sebuah kehormatan ketika aku masih bisa menuntunnya, mengucapkan kalimat pujian untuk Tuhan di detik-detik terakhir. Air mata tidak akan pernah cukup untuk menghapus segala macam kesedihan. Seberapa kuat aku berusaha memeluk, beliau tidak akan pernah kembali. Kini, setelah beliau tiada, izinkanlah aku untuk membagikan segala kenangan tentangnya. Setidaknya, agar kalian semua tahu bahwasanya aku masih sangat rindu, serindu-rindunya.
ADVERTISEMENTS
1. Karena beliau pun pernah muda, kisah cinta adalah cerita yang tak pernah usang
Sebelum memasuki gerbang mimpi, Simbah Putri selalu membacakan sebuah cerita. Cerita yang dimaksud bukan tentang pangeran penyelamat sang putri, bukan pula tentang kancil si pencuri timun itu. Ada cerita lebih menarik yang disampaikannya, yaitu kisah cinta beliau semasa muda bersama Simbah Kakung. Mata Simbah Putri berbinar-binar, takjub mengingat betapa ganteng, betapa gagah, serta betapa romantisnya Simbah Kakung kala itu. Simbah Putri saja sampai dibuatnya kesengsem. Saking menariknya cerita itu, aku malah tak jadi tidur.
ADVERTISEMENTS
2. Duduk di pangkuannya semakin membuatku bangga sebagai cucu kesayangan
Tak pernah bosan meski diulang-ulang, Simbah Putri selalu berkata bahwa beliau begitu bangga ketika aku lahir ke dunia. Maklum saja, di antara semua cucunya, aku adalah cucu pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki. Istimewa betul, bukan? Aku patut berbangga diri. Dan setiap kali beliau bercerita tentang hal itu, aku semakin memeluknya dengan erat.
ADVERTISEMENTS
3. Bersamanya, perjalanan paling mengasyikkan adalah mengambil uang pensiun
Bagi seorang anak kecil yang jarang pergi jauh, diajak Simbah Putri mengambil uang pensiun adalah sebuah perjalanan yang sangat mengasyikkan. Apalagi, kami berdua naik delman. Sepanjang perjalanan, aku selalu bersenandung saking senangnya.
"Pada hari Senin kuturut Simbah ke kota. Naik delman istimewa kududuk di muka. Kududuk samping Pak Kusir yang sedang bekerja. Mengendarai kuda supaya baik jalannya."
ADVERTISEMENTS
4. Ketika berbuat salah, beliau selalu menjadi orang pertama yang memberi hukuman
"Tole, daripada kamu dimarahi orang lain, lebih baik Simbahmu ini yang menghukum kamu duluan!"
"Tole, daripada kamu dimarahi orang lain, lebih baik Simbahmu ini yang menghukum kamu duluan!"
Dimarahi Simbah Putri memang momen paling menakutkan. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menundukkan kepala dalam-dalam.
ADVERTISEMENTS
5. Aku sangat yakin, petuahnya tentang pendidikan tidak kalah visioner dengan Menteri Pendidikan sekalipun
"Tole, kamu harus sekolah setinggi-tingginya. Terserah mau ambil jurusan apapun, asalkan kamu senang. Simbahmu ini hidupnya susah karena tak sekolah."
"Tole, kamu harus sekolah setinggi-tingginya. Terserah mau ambil jurusan apapun, asalkan kamu senang. Simbahmu ini hidupnya susah karena tak sekolah."
Cerita bermula ketika jurusan kuliah yang kupilih ditentang habis-habisan oleh kedua orangtua. Seraya menepuk bahuku, petuah itu pun terucap. Aku pun kembali menegakkan kepala. Bersama beliau, aku berani meyakinkan kedua orang tuaku bahwa jurusan kuliah yang akan kupilih ini tidaklah salah. Dan pada akhirnya, kedua orangtuaku pun luluh.
ADVERTISEMENTS
6. Jika aku dilanda kegalauan, beliau tampil menjadi motivator handal
"Tole, Simbah dulu modalnya cuma sabar dan berani malu. Toh yang penting kita nggak mencuri, kan?"
"Tole, Simbah dulu modalnya cuma sabar dan berani malu. Toh yang penting kita nggak mencuri, kan?"
Begitulah petuah Simbah Putri saat aku mengeluh perkara bisnis yang sedang kurintis. Bukan tanpa alasan Simbah Putri berkata demikian. Sejak masih muda, beliau adalah seorang pekerja keras. Punya suami seorang tentara tidak menjadikan Simbah Putri berdiam diri di rumah. Tahukah kalian, sebelum pada akhirnya sukses dalam bisnis ayam potong, beliau mengawali karir wirausahanya dengan berjualan daun jati.
7. Terima kasih banyak. Darimu, aku belajar tentang memberi
"Tole, sudah sepantasnya tuan rumah memuliakan tamu, kan? Simbah juga pengin, setelah dewasa nanti, kalian semua masih ingat sama Simbah."
"Tole, sudah sepantasnya tuan rumah memuliakan tamu, kan? Simbah juga pengin, setelah dewasa nanti, kalian semua masih ingat sama Simbah."
Siapapun temanku yang pernah berkunjung ke rumah, mereka pasti senang bukan main. Simbah Putri selalu menghidangkan makanan dan minuman aneka rupa. Awalnya, aku sempat protes ke Simbah Putri perihal sikapnya yang berlebihan itu.
Saat temanku-temanku datang berkunjung ke rumah beberapa tahun kemudian, pada akhirnya aku tersadar, bahwa Simbah Putri adalah orang pertama yang selalu mereka cari. Saking cintanya, saking kangennya.
8. Kata beliau, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama
"Simbah nggak bermaksud untuk jadi orang yang mata duitan, Tole. Tapi, jika Simbah punya uang, Simbah akan lebih berguna bagi orang lain."
"Simbah nggak bermaksud untuk jadi orang yang mata duitan, Tole. Tapi, jika Simbah punya uang, Simbah akan lebih berguna bagi orang lain."
Naluri bisnis Simbah Putri belum padam meskipun beliau sudah lanjut usia. Aku sampai pernah memarahi beliau, "Simbah sudah sepuh, kenapa masih mikir uang?" Dengan entengnya, beliau menjawab, "Orang tua bau tanah seperti Simbah ini juga masih butuh uang, Tole. Jika Simbah punya uang, simbah tidak akan jadi beban orang lain. Lagipula, Simbah juga pengin ngasih kamu uang saku." Aku hanya cengar-cengir mendengar jawaban Simbah. Begitulah sifat Simbah Putriku. Tidak pernah berubah. Bahkan, hingga aku sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri sekalipun, beliau masih memberiku uang saku.
9. Demi melihat ibuku bahagia, beliau pun memberi restu
"Ya sudahlah, Nduk. Yang penting kamu cinta sama dia. Harta itu bisa dicari bersama-sama, kok."
"Ya sudahlah, Nduk. Yang penting kamu cinta sama dia. Harta itu bisa dicari bersama-sama, kok."
Jika kalimat pemberi restu itu tidak jadi diucapkan Simbah Putri, mungkin aku tak akan pernah lahir ke dunia. Simbah Putri pernah bercerita, bahwa sewaktu masih gadis, ibuku menjadi idola banyak lelaki, salah satunya adalah seorang pengusaha mebel keturunan priyayi yang rajin datang berkunjung. Tapi, atas nama cinta, ibuku menjatuhkan pilihan kepada seorang lelaki yang bekerja sebagai pesuruh di bengkel sepeda. Semua orang tahu jika lelaki itu tak punya apa-apa. Namun, melihat kesungguhan hati lelaki itu, Simbah Putri memberi restu. Keduanya pun menikah, dan Simbah Putri menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah, lengkap dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Tahukah kalian, lelaki melarat yang hanya bermodal cinta itu, adalah bapakku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
ultra baper bacanya (anak nenek) 🙁
Membacanya , membuat Kami sangat rindu, serindu-rindunya #thanks penulis :’)