Dilema Seorang Ambivert. Punya Kepribadian Unik yang Campur Aduk Seperti Gado-gado~

Kalian pasti sudah nggak asing lagi dengan istilah ‘ambivert’ bukan?

Diartikan sebagai kepribadian yang berada di antara introvert dan extrovert, ambivert memiliki karakteristiknya sendiri yang dapat dibilang cukup…aneh(?) dan membingungkan!

ADVERTISEMENTS

1. Super Excited di Awal, Kemudian Cepat Merasa Lelah Padahal Baru di Tengah Acara

Photo by Abbie Bernet

Photo by Abbie Bernet via https://unsplash.com

Siapa disini yang semangat banget kalau mau ada acara kumpul bareng teman-teman, atau kumpul dalam konteks apapun deh?

 

Kalian semangatnya di awal doang atau beneran awet nih semangatnya? Saya pribadi seringkali mengalami kehabisan energi di tengah acara, meskipun itu bersama orang-orang yang beneran dekat dengan saya. Rasanya aneh, padahal saya tidak anxious ketika bersama mereka yang notabene bisalah dikatakan 24/7 saya (emm nggak 24/7 juga sih, tapi ya kalian paham lah :D). Jadinya agak gak enak juga, misalnya saya yang mengajak teman-teman untuk nongkrong bareng, di awal suasananya masih oke nih, eh tiba-tiba saya merasa mentally exhausted.

 

Aduh, pasti keliatan banget ya perubahan mimik dan raut wajah saya, juga pastinya saya udah nggak se-cerewet di awal tadi. Kalau sudah begini, biasanya saya melipir jadi pendengar aja deh dari yang semula jadi yang suka ngomong banyak.

ADVERTISEMENTS

2. Cerewet Pas Bareng Squad, Lempeng di Depan Banyak Orang

Photo by Brooke Cagle

Photo by Brooke Cagle via https://unsplash.com

Yang satu ini akurat banget sih buat saya. Saya tipikal orang yang cerewetnya minta ampun kalau sama orang yang sudah kenal dekat. Kalau pas lagi hangout bareng teman, bisa cerita ngalor ngidul bahas apapun hal dari A-Z tanpa merasa awkward dan anxious khawatir kehabisan bahan obrolan.

 

Eits tapi beda lagi ceritanya kalau sudah berhadapan sama banyak orang, saya langsung berubah dari spongebob si periang menjadi garry si tidak banyak bicara (alias gak bisa ngomong lancar tanpa menunjukkan tanda-tanda kalau nervous). Bahkan sampai sekarang di umur yang sudah menginjak kepala dua, saya belum juga menguasai public speaking L. Berdiri di hadapan khalayak saja sudah membuat detak jantung saya meningkat drastis, apalagi kalau harus berbicara, nervous-nya bukan main.

 

Tapi hal ini bukan berarti kalau saya atupun kalian yang relate dengan apa yang saya rasakan memiliki panic attack. Ada beberapa orang yang memang punya social anxiety, dan hal ini ternyata wajar aja kok!

ADVERTISEMENTS

3. Tidak Begitu Menyukai Keramaian, Tapi Benci Banget Kalau Merasa Kesepian

Photo by Annie Spratt

Photo by Annie Spratt via https://unsplash.com

Jujur saya tidak suka kalau harus berlama-lama berada di tempat yang super ramai atau ramai. Misalnya seperti di mall atau di suatu event yang bahkan sampai harus berdesak-desakan, pokoknya tempat ramai yang tidak ter-organisir. Beda lagi ceritanya kalau tempat yang ramai dan banyak orang seperti di KBM di kelas dan semacamnya loh ya 😀 (kan jadi kangen ngampus offline 🙂

 

Berada di antara super banyak orang rasanya benar-benar menguras energi saya baik mentally ataupun physically. Rasanya tidak worth it saja bagi saya untuk menghabiskan energi untuk sekadar jalan-jalan di tempat yang super duper ramai, well kalau once in a while ya nggak apa-apa deh.

Tetapi, saya juga nggak menikmati momen dimana saya merasa kesepian. Kesepian ya, bukan sendirian.

 

Kesepian adalah perasaan sedih yang timbul karena terlalu lama tidak keep in touch dengan orang-orang, contohnya di awal pandemi ketika tiba-tiba kita semua tidak bisa bertemu dengan teman-teman atau anggota keluarga yang biasanya sering menghabiskan waktu dengan kita. Sedangkan sendirian tidak selalu merasa kesepian, kok. Karena pasti ada kalanya kita pengen juga kan sendiri tidak ditemani siapapun entah karena alasan apa.

 

Oke balik lagi, sebagai seorang ambivert perasaan semacam ini membingungkan banget. Kalau tidak suka berada di keramaian dan tidak suka merasa kesepian, lantas harus bagaimana?

 

ADVERTISEMENTS

4. Keluar Bareng Temen Ya Hayuk, Mau Sendirian Ya Gas Aja

Photo by Hannah Busing

Photo by Hannah Busing via https://unsplash.com

Pernah pengen banget pergi ke suatu tempat untuk healing atau mencoba kuliner yang udah lama di-BM-in dan pas ngajak temen-temen nggak ada yang bisa karena mereka pada sibuk? Ini sih no worries buat si Ambivert 😀

 

Pengalaman saya selama ini, saya fine-fine saja kok kalau harus kemana-mana sendirian. Misal beli jajan di Indomar*t, atau sekadar nge-chill santai di taman kota, bahkan nonton di bioskop sendirian dan melakukan short-trip antar kota sendirian juga pernah saya lakukan. Sensasinya? Nothing special actually. Tapi karena kadang kan kita memang ingin sendirian tanpa ditemani siapapun, kalau sudah begitu ya pasti nggak masalah kan kalau harus berpergian sendiri, rasanya juga jadi lebih bebas karena nggak harus menyesuaikan sama orang lain.

 

Singkatnya, this is how freedom feels like. Kita juga jadi nggak selalu bergantung sama orang lain, keren bukan?!

ADVERTISEMENTS

5. Moody-an!

Photo by Hello I\'m Nik

Photo by Hello I\’m Nik via https://unsplash.com

Sebenarnya ini adalah salah satu sifat yang nggak baik dan lumayan merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Kalian pernah nggak membatalkan janjian di menit terakhir hanya karena moodswing? Saya pernah loh, bahkan sampai membuat-buat alasan yang sebenarnya tidak begitu make sense.

 

Mau bagaimana lagi, daripada saya membuat suasanya tidak nyaman lebih baik saya tidak jadi berangkat saja sekalian. Sebisa mungkin kita harus belajar untuk tidak bersikap seperti ini ya, karena lama kelamaan juga pasti annoying banget buat orang lain.

ADVERTISEMENTS

6. Apalagi ya karakteristik unik si Ambivert yang bikin kalian langsung ngeh kalau teman atau orang di sekitar kalian, bahkan kalian sendiri itu adalah seorang Ambivert?

Photo by Tim Mossholder

Photo by Tim Mossholder via https://unsplash.com

Meskipun terkadang melelahkan karena tidak berada di salah satu dari introvert atau extrovert sepenuhnya, menjadi seorang ambivert merupakan hal yang patut disyukuri. Pasalnya kita bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan berbagai atmosfer situasi lingkungan saat itu.

Yah walaupun ada juga beberapa efek samping yang tidak begitu bisa dibanggakan, yang jelas jadilah diri sendiri dan lakukan apapun yang kamu mau tanpa menyakiti orang lain adalah kunci paten hidup yang bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

less is more.