Banyak new mom yg curhat ke saya tentang mereka yang tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya karena banyak hal dan terpaksa menggunakan sufor (susu formula). Rata-rata mereka cerita ada rasa sedih, bersalah, kecewa, marah. Saya tau sekali bagaimana usaha mereka tetap mengASIhi walau gagal.
Sebagai ibu yang sampai sekarang alhamdulilah masih bisa menyusui langsung (direct breast feeding) saya selalu menjawab bahwa SUFOR BUKAN RACUN. Saya adalah ibu pro ASI tapi saya tidak menyalahkan sufor. Nah! Jadi, entah ASI entah sufor keduanya bagus diberikan ke bayi. Walau memang tidak ada yg mengalahkan khasiat ASI.
Padahal, asi booster paling mujarab adalah HAPPINESS! Yesssshh ini dari pengalaman pribadi dan hasil riset bahwa saat kita bahagia maka produksi ASI semakin meningkat karena pengaruh hormon OKSITOSIN alias hormon cinta dan bahagia.
Semakin ibu-ibu itu merasakan emosi negatif karena merasa “gagal mengASIhi” maka justru mereka akan semakin sulit memberikan ASI. Nah, jadi jika kita menjadi orang yang mereka percaya untuk diceritakan sulitnya mereka mengASIhi dan harus sufor, alangkah baiknya kita stop judging.
Jadi, bagi ibu-ibu di luar sana yg suka mom-shaming masalah ASI dan sufor please stop! Ibu sufor bukan berarti mereka malas menyusui bla bla bla tapi kalian tidak tahu betapa mereka berusaha keras mengASIhi dan tidau tahu bagaimana kacaunya emosi mereka. Kita sebagai pejuang ASI seharusnya memahami bahwa ibu sufor perlu diberikan support dan bukan disalahkan (asal kita tau reasoning mereka benar ya!).
Ingat kita harus menaikkan self esteem mereka sebagai KOENTJI mereka kembali semangat berjauang mengASIhi.
Stop mom shaming! Ibu ASI atau ibu sufor mereka tetaplah ibu yang hebat. Bagi new mom yang ingin mengASIhi dan selalu tanya apa pelancar ASIku selama ini? Saya tidak pernah mengonsumsi ASI Booster manapun!
Yep! ASI booster saya adalah sering-sering menyusui. Skin to skin, dan be happy!
Jangan pernah menyerah saat kamu kesulitan memberikan ASI. Biasanya adalah karena bayi belum mahir menyusu, nipple yang tenggelam, air susu yang sedikit. Semua itu bisa diatasi asaaaal sang ibu punya niat besar untuk memberikan ASI. Banyak sekali ibu yang pesimis dan akhirnya beralih ke sufor hanya karena mereka tidak mendapat banyak informasi dan dukungan untuk terus mengASIhi. Nah inilah hal yang membuat seorang anak akhirnya tidak mendapatkan haknya untuk diberi ASI selama 2 tahun.
Berikut ini adalah pertanyaan yang sering sekali ditanyakan seputar mengASIhi bagi para new mom:
ADVERTISEMENTS
1. Bagaimana memperbanyak ASI?
Ingat prinsip ASI yaitu supply and demand! Jadi semakin sering dikeluarkan ASI dan breast yang kosong akan semakin banyak ASI. Jadi sering-seringlah menyusui bayi agar air susu lebih banyak.
ADVERTISEMENTS
2. Bagaimana jika bayi tidak bisa menyusu?
Jika bukan karena tongue tie maka cara paling efektif adalah susuilah secara terus-menerus karena bayi juga butuh beradaptasi dengan nipple ibu.
ADVERTISEMENTS
3. Bagaimana jika nipple tenggelam menyebabkan bayi tidak bisa menyusu?
Nah ini paling umum ditanyakan dan jawabannya adalah bisa membeli nipple puller atau nipple shield. Kedua alat itu bisa membantu “mengeluarkan” nipple yang tenggelam, tapi ingat saat bayi sudah bisa sedikit demi sedikit menyusu di nipple yang tenggelam maka lepaskan alat dan biarkan mulut bayi beradaptasi dengan ibu. Semua itu dilakukan untuk melatih bayi bisa menyesuaikan menyusu pada ibu.
ADVERTISEMENTS
4. Mengapa harus menghindari dot untuk memberikan ASI perah?
Hindari penggunaan dot jika memang masih bisa diusahakan untuk direct breast feeding. MENGAPA? Ingat ada yang namanya keuntung psikologis saat anak bisa menyusu langsung salah satunya adalah membangun kelekatan antara ibu dan anak! Ini adalah manfaat yang mahal dan berharga.
ADVERTISEMENTS
5. Apa ASI booster paling mujarab?
Jawabannya cuma satu: be a happy mom 🙂
Namun ingat semua ibu adalah orang hebat! Entah mereka pakai ASI, sufor, dot, menyusui langsung, memakai pengasuh atau full time mom. Jadi tetap semangat menjadi ibu yang hebat untuk anak-anak kita ya mom!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”