Siapa yang tidak mengenal candi yang bercorak agama Buddha terbesar ini? Ya, Candi Borobudur selalu menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama ketika menjelang perayaan Waisak. Para wisatawan ini pun berbondong-bondong ingin melihat Candi Borobudur yang megah dihiasi dengan berbagai dekorasi dan acara perayaan Waisak yang diadakan setiap tahunnya. Walau rangkaian acaranya mungkin hampir sama setiap tahun, tapi makna Waisak dan tradisi yang dijaga tetap ada dan tentunya selalu mengundang rasa penasaran bagi para wisatawan.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan rangkaian acara Waisak tahunan di Candi Borobudur ini, kamu bisa membayangkan dulu nih rangkaian acaranya seperti apa. Tapi ingat ya, setelah pandemi selesai, kamu tetap harus mengunjungi candi yang megah ini di perayaan Waisak. Karena suasana di sana ketika perayaan itu sangatlah menakjubkan!
ADVERTISEMENTS
1. Bakti Sosial
Seperti yang pernah dilansir pada media komunikasi sebelumnya, salah satu rangkaian acara Waisak yang diadakan di Candi Borobudur adalah Bakti Sosial. Bakti Sosial ini juga diadakan sebagai bentuk bakti kepada masyarakat sekitar yang bentuknya tergantung dengan program yang diadakan pada tahun tersebut. Bisa saja berupa pengobatan massal ataupun pembagian sembako.
ADVERTISEMENTS
2. Pengambilan Air Berkah
Pengambilan air berkah di sumber mata air Umbul Jumprit, Temanggung di Gunung Sindoro ini dilakukan oleh para Bhikkhu/ni yang didampingi oleh para umat. Di mana kemudian kendi-kendi yang telah berisikan air berkah ini dibawa ke Candi Mendut untuk disemayamkan dan didoakan yang kemudian akan dibawa ke Candi Borobudur bersama dengan Api Abadi.
Memahami makna pengambilan air di perayaan Waisak ini, di mana air memiliki arti yang sangat penting. Air memberikan kehidupan bagi semua makhluk tanpa kecuali. Dengan memahami makna air ini, hendaknya kita pun bersifat seperti air yang memberikan kehidupan dan memberikan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa batasan apapun.
ADVERTISEMENTS
3. Pengambilan Api Abadi
Selain pengambilan air suci di sumber mata air, perayaan Waisak Candi Borobudur juga terdapat agenda berupa pengambilan api abadi atau api Dharma. Pengambilan api abadi ini dilakukan di kawasan objek wisata Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Tentunya setelah melalui serangkaian ritual, api abadi yang diambil ini kemudian dibawa menuju Candi Mendut dan disemayamkan di sana bersama dengan kendi-kendi berisi Air Suci. Yang mana baik air suci dan api abadi ini akan dibawa menuju Candi Borobudur di hari Waisaknya.
ADVERTISEMENTS
4. Pindapatta
Salah satu rangkaian acara Waisak Borobudur adalah Pindapatta, yang berupa pemberian makanan kepada para Bhikkhu/ni. Di sini, para Bhikkhu/ni akan berkeliling membawa mangkuk patta dan kemudian para umat berbaris, bersujud, dan tidak memakai alas kaki untuk memberikan makanan kepada para Bhikkhu/ni.
Pindapatta ini merupakan salah satu realisasi atas ajaran Buddha yaitu berdana. Di mana dengan berdana berarti kita sedang melatih diri untuk tidak melekat. Berdana dengan ikhlas melambangkan kita sedang melatih melepaskan diri atas kemelekatan. Kemelekatan yang akan membawa kita kepada penderitaan. Wow, dalam banget ya artinya…
ADVERTISEMENTS
5. Arak-arakan Dari Candi Mendut Ke Candi Borobudur
Prosesi arak-arakan ini dilakukan di hari H Perayaan Waisak yang memiliki jalur dari Candi Mendut ke Candi Borobudur sepanjang kurang lebih 3.5 km dengan berjalan kaki. Di prosesi inilah akan dibawa Air Suci dan Api Abadi yang sebelumnya disemayamkan di Candi Mendut.
Prosesi ini diikuti oleh semua Bhikkhu/ni yang hadir, umat Buddhis, bahkan ada juga para wisatawan non-Buddhis yang ikut memeriahkan. Prosesi arak-arakan ini sangatlah diminati karena memang sangat meriah dan mempersembahkan banyak budaya-budaya Indonesia di dalamnya. Rugi deh pokoknya kalau melewatkan acara yang satu ini. Karena ini juga adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan, lho.
ADVERTISEMENTS
6. Ritual Puja Bakti
Yang namanya prosesi keagamaan, pastinya ada ritual puja baktinya, begitu pula dengan perayaan Waisak di Candi Borobudur. Ritual ini juga merupakan puncak acara Waisak di Candi Borobudur yang paling dinanti-nantikan para jemaat dan wisatawan. Di mana ketika ritual kebaktian ini kita akan mendengarkan lantunan doa di bawah pelataran Candi Borobudur yang sudah didekorasi sedemikian rupa menambah kemegahan Sang Candi.
Buat kamu yang pernah ataupun baru pertama kali datang ke Candi Borobudur ketika puncak acara Waisak ini, dijamin bulu kuduk kamu pasti bakalan berdiri. Ini juga yang saya rasakan ketika sudah berulang kali ke Candi Borobudur di perayaan Waisak. Kemegahan dan khidmatnya ketika lantunan doa ini menjadikan kamu terhanyut ke dalam acara. Bahkan saking takjubnya kamu bisa sampai meneteskan air mata lho.
7. Meditasi Detik-Detik Waisak
Meditasi detik-detik Waisak ini sebenarnya masih termasuk di dalam rangkaian acara puja bakti. Tapi esensi ritual ini justru semakin terasa ketika memasuki prosesi ini. Di mana semua jemaat diberikan kesempatan untuk memejamkan mata untuk merenungkan ajaran-ajaran Buddha pada saat menuju jam peringatan Waisak. Apalagi kalau bertepatan detik-detik Waisaknya di malam hari atau bahkan di subuh pagi hari. Serius lho, ini acara beneran bikin merinding. Gak peduli kamu sebelumnya sudah pernah ikutan acara ini atau belum, pasti beneran bikin merinding.
Kekuatan Candi Borobudur seakan-akan dapat dirasakan dan dilihat langsung. Ditambah lagi dengan renungan Waisak yang dibacakan pada saat meditasi menjelang detik-detik Waisak ini. Pastinya sehabis dari ritual ini, hati kamu pasti terasa damai banget deh…
8. Pradaksina
Eits, walau acara puncak sudah selesai dilaksanakan namun rangkaian acara Waisak di Candi Borobudur tidak berarti selesai. Agenda selanjutnya adalah Pradaksina, yaitu ritual memberikan penghormatan kepada Buddha dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali searah jarum jam.
Nah, Pradaksina ini adalah ritual yang bikin bulu kuduk berdiri selanjutnya setelah meditasi dan puja bakti. Karena ketika Pradaksina ini akan dinyalakan pelita di pelataran Candi Borobudur dan kemudian juga akan digemakan Gatha Waisak yang begitu menyentuh hati. Selain bikin bulu kuduk kamu berdiri, pastinya hati kamu bakal ngerasain kedamaian dan ketenangan yang amat sangat deh.
9. Festival Lampion
Nah, ini adalah rangkaian acara Waisak terakhir yang juga sangat ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Festival pelepasan lampion Waisak ini dibuka untuk umum ya, bukan hanya umat Buddhis saja. Festival ini biasanya sangat ramai, sehingga kamu harus antri berjam-jam. Pastikan kamu sudah membeli lampionnya dan datang di tempat sebelum acara dimulai ya biar kebagian untuk menerbangkan lampion harapan ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”