Kota Surabaya yang terkenal dengan julukan Kota Pahlawan berasal dari kenangan perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mengusir penjajah dari Indonesia khususnya Kota Surabaya. Kota Surabaya yang juga merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini mendapat julukan Kota Metropolitan Terbesar ke dua di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya berasal dari kata “Sura” dan “Baya”. Dahulu kala ada sebuah tragedi pertempuran Ikan Suro atau ikan hiu dan Buaya.
Hal ini dapat dilihat dari wilayah grafis Kota Surabaya yang terletak di tepi pantai bernama Pantai Kenjeran merupakan penggambaran dari dua perjuangan hidup antara darat dan laut. Selain itu, hal ini juga menjadi gambaran tentang warga asli Kota Surabaya yang dapat menyatu dengan banyak pendatang dari luar Kota Surabaya.
Kota Surabaya bisa menjadi kota yang asik untuk tempat berlibur sekaligus belajar sejarah. Sebelum kesana, yuk lihat Museum apa saja yang bisa kamu kunjungi dan pelajari di Surabaya.
ADVERTISEMENTS
1. Museum Sepuluh November
Pada tanggal 10 November 1991 mulai dibangun Museum Sepuluh November dengan luas 1366m2 pada kedalaman 7 m di bawah permukaan tanah di areal kompleks Tugu Pahlawan, Jl. Pahlawan-Surabaya yang bertujuan untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan serta melengkapi fasilitas sejarahnya. Museum ini lalu diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Republik Indonesia, KH. Abdul Rahman Wachid.
Museum Sepuluh November ini memiliki bentuk sekilas mirip piramida Mesir kuno dengan desain penuh kaca seperti Museum Louvre di Paris. Bangunan Museum ini berada di bawah tanah dengan kedalaman 7m. Sesuai namanya, museum ini berisi koleksi dan bukti peristiwa bersejarah Kota Surabaya di tanggal 10 November 1945.
~Jam Operasional Museum.
Senin-Kamis : 08.00-15.00 WIB
Jumat : 08.00-14.00 WIB
Sabtu dan Minggu : 07.00-14.00 WIB
Hari Besar Keagamaan libur
~Harga tiket masuk.
Harga tiket masuk museum Rp. 5.000/orang
Diskon 10% minimal 30 orang
Diskon 15% diatas 100 orang
Pelajar/Mahasiswa Gratis (menunjukan kartu tanda pelajar/Mahasiswa)
Khusus rombongan sekolah melampirkan surat konfrimasi kunjungan ditujukan kepada Ka. UPTD Tugu Pahlawan balai Pemuda dan THR.
ADVERTISEMENTS
2. Museum Surabaya
Museum Surabaya terletak di pusat Kota Surabaya Jl. Tunjungan 1-3 Surabaya dengan lokasi di Gedung Siola yang merupakan bangunan tua warisan zaman kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1877. Saat ini, untuk ke Museum Surabaya cukup dengan menaiki kendaraan pribadi atau umum seperti Surabaya Bus bisa langsung sampai di lokasi.
Ada berbagai macam koleksi kuno yang dapat dipelajari di Museum Surabaya ini. Seperti Theodolite yang digunakan sebagai alat ukur pada saat pembangunan Gedung Balai Kota Surabaya sekitar tahun 1920-1925, Mesin Hitung zaman kolonial yang digunakan oleh pemerintah, Peralatan Makan masa kolonial Hindia Belanda, Piano merk Schied Meyer & Soehne buatan Jerman tahun 1809, Buku Registrasi Pencatatan Perkawinan dengan gaya tulisan tangan indah/halus sekitar tahun 1881, Angkutan Transportasi massal era tahun 1970-an yang pernah beroperasi di Kota Surabaya.
Bebas biaya masuk dengan buka Selasa-Minggu pukul 09.00-21.00
ADVERTISEMENTS
3. Museum Dr. Soetomo
Dr. Soetomo merupakan Pendiri Budi Utomo, Organisasi Pergerakan yang pertama di Indonesia tahun 1882-1934. Museum Dr. Soetomo berada di kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI) berdampingan dengan Makam Dr. Soetomo Jl. Bubutan No.85-87 Bubutan Kota Surabaya dan diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini pada November 2017. Museum ini merupakan museum khusus yang menampilkan riwayat hidup Dr. Soetomo dengan menyimpan 328 koleksi berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto. Bebas biaya masuk dan buka di hari Senin- Jumat pukul 08.00-16.00 dan Sabtu-Minggu pukul 07.00-15.00.
“Lanjutkan perjuangan sampai tercapai cita-cita kemulian bagi Nusa dan Bangsa, Bekerjalah terus untuk kemajuan pergerakan kita. Pergerakan Bangsa kita masih harus berkembang, harus bersemi dan selalu maju. Bekerjalah dengan lebih giat dan kuat guna kemajuan pergerakan dan perjuangan kita, sehingga tercapai kemerdekaan dan kemuliaan bangsa. Sampaikanlah pesan saya ini kepada teman-teman yang tak dapat mengunjungi saya kemari” -Dr. Soetomo-
ADVERTISEMENTS
4. Museum W.R Soepratman
Wage Rudofl Soepratman disingkat W.R Soepratman adalah Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Untuk mengenang jasa W.R Soepratman maka Rumah W.R Soepratman dijadikan Museum yang terletak di Jl. Mangga 21 Tambaksari Surabaya. Lokasi museum W.R Soepratmat ini juga berdekatan dengan makam beliau yang meninggal pada 17 Agustus 1938.
Rumah W.R Soepratman dibangun pada abad ke-XX ditempati setelah pindah dari Pemalang ke Surabaya pada tahun 1937. Rumah sederhana ini memiliki dua kamar utama, dengan satu ruang tamu, satu kamar mandi, dan satu ruang dapur. Di Museum ini bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya pada saat pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat beberapa lagu kebangsaan.
Bebas biaya masuk dengan buka hari Selasa-Minggu pukul 09.00-17.00.
ADVERTISEMENTS
5. Museum H.O.S TJOKROAMINOTO
H.O.S Tjokroaminoto adalah Guru para pemimpin besar di Indonesia yang berkediaman di Surabaya. Tanggal 27 November 2017, rumah kediaman H.O.S Tjokroaminoto diresmikan menjadi museum sekaligus sebagai destinasi wisata sejarah oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini. Rumah ini berlokasi di Jalan Peneleh gang VII No. 29-31 Surabaya tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai tempat dimana tokoh-tokoh pergerakan dari berbagai latar belakang ideologi seperti Samaoen, Alimin, Darsono serta Tan Malaka berdialog dan berunding.
Di rumah ini terdapat berbagai koleksi terkait perkembangan organisasi Sarekat Islam seperti foto, buku, dan bendera organisasi PSII. Terdapat juga kamar yang digunakan Soekarno muda belajar berpidato dengan meniru gaya pidato Tjokroaminoto. Ruang tamunya juga digunakan untuk berdiskusi dan memberi kuliah politik kepada anak-anak muda yang kos dirumahnya seperti Semaoen, Alimin, Mussa, Soekarno dan Sekarmadji Maridjan Katosoewirjo.
Bebas biaya masuk dengan buka hari Selasa-Minggu pukul 09.00-17.00
ADVERTISEMENTS
6. Museum Pendidikan Surabaya
Museum Pendidikan Surabaya merupakan museum tematik yang didirikan sebagai langkah pelestarian sejarah dan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendukung kegiatan edukasi, riset dan rekreasi di Kota Surabaya. Diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini pada 25 November 2019 yang menyimpan bukti materiil Pendidikan pada masa Pra-Aksara, Masa Kerajaan, Masa Kolonial, dan Masa Kemerdekaan. Birokrasi di Jalan Genteng Kali No.10 Surabaya yang merupakan EX Sekolah Taman Siswa.
Bebas biaya masuk dengan buka hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00
7. Museum Kesehatan
Museum Kesehatan Surabaya sebenarnya memiliki nama lain Museum Kesehatan Dr. Adhyatama, MPH. Gedung ini telah berdiri sejak tahun 1990. Namun, baru di resmikan dan di buka untuk umum pada tahun 2004, lebih tepatnya pada tanggal 14 September 2004 oleh Menteri Kesehatan Indonesia pada masa itu yaitu bapak Ahmad Sujuri. Museum ini baru di resmikan sekaligus dengan menambah fasilitas perpustakaan dan beberapa ruang audio visual sebagai gambaran penjelasan yang lebih detail.
Tujuan di bangunnya Sejarah Museum Kesehatan Surabaya ini adalah untuk melestarikan warisan budaya dan mengabadikan setiap peristiwa penting yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Hal ini di inisiasi oleh Departemen Kesehatan Indonesia dengan diwakilkan oleh Pusat Pengembangan Riset Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Surabaya. Dengan adanya pembangunan museum tersebut, di harapkan masyarakat akan lebih mengenal tentang kesehatan baik para tokoh, menteri, atau peristiwa penting yang berkaitan dengan kesehatan.
Buka setiap hari pukul 08.30-15.00 dengan harga tiket sebesar Rp. 5.000,-
8. Museum De Javasche Bank
De Javasche Bank adalah sebutan untuk Bank Indonesia pada masa Hindia Belanda. Tidak hanya ditemukan di Jakarta, namun juga berdiri kokoh di Kota Surabaya sejak 14 September 1829. Bangunan ini punya gaya arsitektur Neo-Renaissance yang terlihat jelas dari tampak bangunan yang bercat putih tulang. Terlihat gaya Hindu-Jawa pada rincian motif pada pilar dan dinding ruang yang berada di lantai dua.
Gedung ini terdiri dari tiga lantai. Dimulai dengan lantai pertama yang terdapat di ruang bawah tanah. Di sini diperlihatkan mata uang kuno yang disusun rapi, macam-macam mesin dan alat perbankan, miniatur museum, dan koleksi dokumentasi. Bangunan ini dulu pernah dirobohkan tahun 1904, hingga dibangun kembali. Dulu bangunan ini digunakan untuk kegiatan perbankan, namun kemudian di tahun 1973 Bank Indonesia pindah ke Jalan Pahlawan karena kapasitas sudah tidak cukup untuk kegiatan operasional.
9. Museum House of Sampoerna
Museum ini didirikan pada tahun 1862 yang awalnya digunakan sebagai Panti Asuhan. Namun pada tahun 1932 dibeli oleh perusahaan rokok Sampoerna yaitu Lim Seeng Tee untuk dijadikan lokasi pembuatan rokok Sampoerna pertama kali. House of Sampoerna berada di Jalan Sampoerna No 6, Krembangan Utara, Pabean Cantian, Kota Surabaya.
Ada berbagai kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama di museum ini. Mulai dari kegiatan melihat lihat barang koleksi, belanja soufenir, wisata kuliner, sampai mengikuti tour keliling kota. Saat ini, gedung ini masih berfungsi sebagai tempat produksi salah satu produk rokok paling bergengsi di Indonesia, Dji Sam Soe.
Bebas biaya masuk dan buka pukul 09.00-19.00
10. Monumen Jalesveva Jayamahe
Monumen ini memiliki tinggi 30,6 meter, yang ditopang oleh sebuah bangunan setinggi 30 meter. Patung diatas monumen ini menggambarkan Komandan Angkatan Darat Maritim Indonesia yang lengkap dengan pedang kehormatannya.
Monumen ini bercerita tentang perjuangan Angkatan Laut Indonesia di laut lepas. Selain menyimpan benda-benda bersejarah, museum ini juga memajang miniatur kapal-kapal militer Angkatan Laut yang pernah digunakan. Untuk bisa masuk di Monumen ini tidak bisa sembarangan, harus memiliki izin dari Pimpinan Angkatan Laut setempat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”