Kalau kamu ingin menikmati surga dunia, Banyuwangi lah tempatnya.
Banyuwangi adalah salah satu kota yang selalu terlintas di benak saya ketika memikirkan tujuan wisata. Selain karena ia pernah menorehkan beragam kenangan manis dalam dada, kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satunya sih karena pemandangan sunrise-nya indah dan menawan banget! Nggak heran kalau wilayah kabupaten ini dijuluki sebagai The Sunrise of Java.
Tentunya selain sunrise, saya memilki beberapa alasan tertentu kenapa kamu wajib banget menyambangi Banyuwangi. Eits, tapi tunggu pandemi usai dulu ya!
ADVERTISEMENTS
1. Hampir Semua Pantainya Indah nan Mempesona
Karena letaknya di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi memiliki banyak sekali pantai yang indah dan mempesona. Nah, salah satu pantai yang cukup terkenal di kalangan wisatawan adalah Pantai Pulau Merah. Dinamakan Pulau Merah karena pantai ini tersusun dari tanah yang kemerahan. Ciri khasnya adalah bukit kecil yang biasa digunakan latar belakang foto (seperti foto ini hehe).
ADVERTISEMENTS
2. Kulinernya Enak-enak, Termasuk Nasi Tempong
Kalau lagi di Banyuwangi, jangan sampai kamu melewatkan kuliner satu ini ya. Emang sih menunya kelihatan sederhana banget. Hanya ada nasi, sayur rebusan, dan aneka lauk-pauk. Namun, perlu digarisbawahi bahwa yang bikin nikmat itu justru sambal tempongnya. Pedasnya cabai rawit, menyatu dengan kesegaran tomat ranti dengan aroma terasi khas Banyuwangi, bikin siapapun ketagihan menyuap nasi. Penggemar makanan pedas wajib deh cobain ini!
ADVERTISEMENTS
3. Punya Desa Adat yang Kental Tradisinya
Desa Kemiren adalah salah satu desa adat di Banyuwangi. Letaknya ada di Kecamatan Glagah, nggak jauh kok dari pusat kota. Nah, Suku Osing yang tinggal di Desa Kemiren ini memiliki tradisi yang mereka jalankan secara turun-temurun sampai saat ini. Rumahnya pun masih sangat tradisional karena terbuat dari kayu dengan pintu yang berhiaskan kepala burung buraq di atasnya. Sehari-hari warga di sana berprofesi sebagai petani.
ADVERTISEMENTS
4. Sering Ngadain Festival Budaya. Tari Gandrung Salah Satunya
Ini nih yang paling ditunggu-tunggu sama wisawatan, yaitu Festival Tari Gandrung. Dijuluki “gandrung” karena untuk menggambarkan keadaan masyarakat Blambangan yang sangat mengagumi Dewi Sri. Dewi Sri merupakan lambang kesuburan serta kesejahteraan bagi masyarakat agraris.
Konon, Tari Gandrung tercipta dari sejarah panjang dan memilukan. Ketika pecahnya Perang Bayu antara masyarakat Blambangan melawan kompeni, tari ini digunakan sebagai alat perjuangan masyarakat untuk mendirikan kembali ibukota Blambangan yang sudah porak-poranda. Namun kini, tarian ini dipertunjukkan sebagai rasa syukur atas panen hasil bumi yang melimpah.
Nggak heran deh kalau tarian ini jadi terkenal banget sampai mancanegara!
ADVERTISEMENTS
5. Bisa Merasakan Nuansa Savana di Taman Nasional Baluran
Meski secara geografis letaknya ada di Kabupaten Situbondo, tapi nggak lengkap rasanya kalau nggak berkunjung ke sini selama di Banyuwangi. Di kawasan ini, kamu bisa menemui aneka flora dan fauna langka, seperti walet ekor jarum (Hirundapus caudacutus), banteng (Bos javanicus) dan ajag (Cuon alpinus).
Saking indah dan eksotisnya satwa liar yang ada di dalamnya, nggak heran kalau tempat ini mendapat julukan sebagai Afrika van Java. Eh, tapi siapkan topi dan payung ya karena panas banget di sini!
ADVERTISEMENTS
6. Ada Api Abadi yang Nggak Bakal Mati
Sebagai salah satu objek wisata paling hits, Kawah Ijen emang punya pesona tersendiri sih. Nggak cuma pemandangannya yang super duper cantik, tapi di sini kamu juga bisa melihat fenomena api biru yang ternyata cuma ada dua di dunia! Api biru ini bisa kamu lihat mulai matahari tenggelam sampai matahari terbit.
Katanya sih, salah satu waktu terbaik untuk melihat api biru ini adalah dini hari sampai pukul 05.00 WIB. Karena pada saat itu, kadar oksigennya sangat bagus, sehingga api birunya terlihat sempurna.
7. Pulau Tabuhan, Tempat Favorit untuk Foto-foto Cantik
Anyway, Pulau Tabuhan adalah destinasi favoritku di Banyuwangi. Nama “Tabuhan” sendiri berasal dari bahasa Using, yaitu bahasa daerah Banyuwangi yang berarti musik. Soalnya angin di pulau ini kenceng banget dan lumayan berisik seperti suara musik, makanya disebut sebagai tabuhan. Dulunya, pulau ini pernah digunakan tentara Jepang sebagai lokai mata-mata. Tak ayal, di sana masih ada mercusuar peninggalan masa penjajahan Jepang yang masih berdiri dan sengaja dipertahankan.
Untuk menuju ke sana, kamu bisa menyeberang dengan perahu tradisional milik nelayan setempat dari Pantai Bangsring maupun Pantai Grand Watudodol. Duh, jadi kangen ke Banyuwangi. Kapan ya bisa ke sana lagi? 🙁
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”